Tatkala Dzulkarnain ketika berhasil membangun dinding pembatas untuk melindungi kaum tertindas, beliau hanya berkata; Dia (Zulkarnain) berkata, “(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku.” (QS. Al-Kahfi:98).
Ada kisah yang lain ketika Sayyidah Maryam ditanya oleh Nabi Zakaria as, dari mana ia memperoleh hidangan yang luar biasa itu, ia menjawab, Zakaria berkata “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh? “Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” (QS. Ali’Imran:37)
Saat Nabi Yusuf as mencapai puncak keuasaan di Mesir, beliau hanya berkata: “Tuhanku, sesungguhnya engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku takil mimpi.” (QS. Yusuf:101). Semua kemuliaan yang didapatkan oleh para Nabi selalu mereka nisbatkan kepada Allah SWT, karena memang semua dari Allah.
Akal yang kita gunakan untuk berfikir asalnya juga dari Allah SWT.
Tenaga yang kita gunakan untuk bekerja adalah anugerah Allah SWT.
Masihkah kita menganggap hasil dan kesuksesan kita murni dari hasil kita sendiri?
Ingatlah manusia sombong yang menganggap semua kekayaannya adalah hasil dan jerih payahnya sendiri, ketika ia berkata; Dia (Karun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata mata karena ilmu yang ada padaku.” (QS. Al Qashas:78). Maka Allah pun membinasakan dengan kesombongannya. Yakinlah bahwa semua yang didapat dari Allah SWT apapun yang diterima adalah yang terbaik bagi manusia.
“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah.” (QS. An-Nahl:53). ds.
No comments:
Post a Comment