Translate

Saturday, 13 June 2020

BAIK MAUPUN BURUK AKAN KEMBALI KEPADA DIRI SENDIRI

    “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS. Al-ISra:7).

Demikian juga dengan firman Allah’azza wa jalla, yang lain “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shalih (segala kebaikan) maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat (dosanya) atas dirinya sendiri.” (QS. Fushshilat:46).

Jangan pernah berharap pujian atau balas jasa manusia saat melakukan kebaikan. Sebagai mana jangan hanya takut diketahui orang lalu kita berhenti dari keburukan. Sebab kebaikan maupun keburukan kelak yang diperbuat kelak akan berbalas kembali. Bisa segera atau tertunda, namun pasti.

Tatkala engkau menanam kebaikan di hati manusia, Yakinlah akan dating suatu saat dimana orang lain akan menanam kebaikan dan kebahagiaan di dalam hatimu. Teruslah berbuat baik, jangan bosan berbagi Allah tidak pernah tidur. Kebaikan tidak akan pernah terlupakan, meski dalam pandangan makhluk upayamu dianggap tak bernilai. Yakinlah … bahwa kebaikan yang kamu beri dan upayakan tidak ada yang sia-sia di sisi Allah.

Jangan berharap pada manusia jangan mengharap mendapat balasan duniawi.Berbuatlah untuk Allah semata, karena Allah semata. Firman Allah, “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.” (QS. Ar-Rahman:60).

Hari ini dan seterusnya, berfikir dan menetapkan niat yang kuat ke dalam hati untuk bisa melakukan kebaikan apapun itu yang bisa kita usahakan yang bisa kita berikan untuk orang lain, untuk orang banyak. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Yakinlah, bahwa segala kebaikan yang engkau berikan kepada orang lain, manfaatnya akan kembali kepada dirimu sendiri. Jika tidak saat ini di dunia maka di akhirat akan kau dapatkan karena kemurahan dan kasih saying Allahu Ta'ala. (ds).

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar