Firman Allah
SWT, “Barangsiapa berbuat sesuatu dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya
itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa tersesat maka
sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa
tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang
rasul.” (QS. Al-Isra’:15)
Allah SWT
membebasakan manusia untuk memilih jalan hidupnya. Para Rasul telah diutus,
kebenaran telah disampaikan dan manusia telah diberi akal untuk berfikir, namun
tetap manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan kehidupannya.
Dari ayat di
atas setidaknya ada empat hal yang penting untuk direnungkan:
Pertama, siapa
yang memilih jalan kebenaran dan petunjuk Allah, maka dia sendiri yang akan
mendapat manfaat dan keuntungan dari pilihannya tersebut.
Kedua, siapa
yang berpaling dan menentang kebenaran setelah semua jelas dihadapannya, maka
kerugian akan kembali kepada dirinya. Kemuliaan Allah tidak bertambah dengan
banyaknya orang yang taat dan tidak pula berkurang dengan banyaknya orang yang
menentang kebenaran.
Ketiga, Tidak
ada orang yang memikul dosa kita. Masing-masing akan memikul dan mempertanggung
jawabkan doanya sendiri.
Keempat, Telah
menjadi sunatullah bahwa Allah tidak akan menyiksa suatu kaum sebelum mengutus
Rasul kepada mereka. Akal tidaklah cukup untuk mencari kebahagiaan dunia dan
akhrat, namun bimbingan Rasul sangat diperlukan untuk membimbing akal manusia.
Wallahu’alam bi shawab (ds)
No comments:
Post a Comment