TUNTUNAN SYARIAH MENGHADAPI WABAH
KHUTBAH I
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ,
وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا
فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ
رَحِمَكُمُ اللهُ،
اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى
اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ
اللهُ تَعَالَى :
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم
بِشَیۡءࣲ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصࣲ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ
وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِینَ
ٱلَّذِینَ إِذَاۤ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِیبَةࣱ قَالُوۤا۟ إِنَّا لِلَّهِ
وَإِنَّاۤ إِلَیۡهِ رَٰجِعُونَ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ
عَلَیۡهِمۡ صَلَوَٰتࣱ مِّن رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةࣱۖ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُهۡتَدُونَ
[Surat
Al-Baqarah 155 - 157]
Hadirin jamaah Jumah
rahimakumullah,
Alhamdulillah, kita
masih diberi kesempatan oleh Allah SWT melaksanakan ibadah shalat Jumat
berjamaah, di hari yang mulai ini, yaumul jum’ah. Di tempat yang dimuliakan
oleh Allah, masjid. Dan bersama dengan orang-orang yang insyaallah dimuliakan
oleh Allah yakni orang-orang yang bertakwa.
Shalawat beserta salam
semoga Allah curahkan kepada junjungan alam semesta Nabi Muhammad SAW, manusia
paling mulia, yang memberikan teladan kepada manusia bagaimana mengarungi
kehidupan dunia sesuai petunjuk Allah SWT, Sang Pencipta alam dan seisinya.
Bertakwalah kepada
Allah, di mana pun berada. Menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hanya
dengan ketakwaan yang hakiki, hidup kita akan terjaga dan Allah pasti menolong
kita.
Hadirin jamaah Jumah
rahimakumullah,
Sungguh Islam adalah
agama yang sempurna. Islam adalah
petunjuk bagi manusia dalam segala hal, apa saja. Dalam menghadapi wabah
(pandemi) Covid-19 ini, kaum Muslim penting untuk memperhatikan petunjuk
syariah. Baik yang bersifat i’tiqadi (keyakinan) maupun ‘amali.
Wabah Covid-19 ini
merupakan musibah yang menjadi bagian dari qadha’ atau ketetapan Allah SWT (QS
al-Hadid [57]: 22). Sikap seorang Muslim terhadap qadha’ Allah SWT adalah
ridha. Sikap ridha terhadap qadha’ ini memberikan kebaikan.
Sebaliknya, kita
dilarang membenci qadha’ Allah SWT. Rasul SAW bersabda:
«إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا
أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ
السَّخَطُ»
Sungguh besarnya pahala
itu seiring dengan besarnya ujian. Sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, Dia
menguji mereka. Siapa saja yang ridha, untuk dia keridhaan itu dan siapa yang
benci, untuk dia kebencian itu (HR
at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Baihaqi).
Hadirin jamaah Jumah
rahimakumullah,
Sebagai qadha’, musibah
itu tak terhindarkan sehingga bagaimanapun harus dihadapi. Untuk itu, sikap sabar harus dipupuk sebab
Allah SWT memang akan menguji hamba-Nya
dengan musibah. Allah SWT memberikan
kabar gembira kepada orang yang sabar menghadapi musibah (QS al-Baqarah [2] :
155-157).
Rasul SAW pun mengajari
kita agar istirja’ atau mengembalikan segalanya kepada Allah SWT dan
berdoa. Dalam kondisi itu hendaknya juga
banyak berzikir. Zikir akan dapat
menenteramkan hati (QS ar-Ra’du [13]: 28).
Hendaknya juga
memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT baik shalat, sedekah, tilawah
al-Quran, shalat-shalat sunnah dan taqarrub lainnya.
Selain itu tentu banyak
memohon kepada Allah SWT agar wabah Covid-19 ini bukan azab dari-Nya; semoga
wabah ini segera diangkat dan dihilangkan oleh Allah SWT.
Hadirin jamaah Jumah
rahimakumullah,
Di dalam riwayat Imam
Ahmad, Rasul SAW memerintahkan umatnya untuk berobat. Artinya, harus ada
ikhtiar agar penyakit, termasuk wabah, segera hilang.
Rasul SAW pun
memberikan tuntunan:
«لاَ تُورِدُوا الْمُمْرِضَ عَلَى الْمُصِحِّ»
Janganlah kalian
mencampurkan orang yang sakit dengan yang sehat (HR
al-Bukhari).
Covid-19, menurut para
ahli, bisa menular melalui droplet air liur yang keluar ketika berbicara,
bersin, dsb. Karena itu untuk mencegah penularan atau tertular, hendaknya ada
jarak ketika berinteraksi, yang menurut para ahli 1-2 meter. Tidak melakukan
kontak fisik baik salaman, berpelukan, berciuman dsb. Protokol seperti itu
disebut physical distancing atau social distancing.
Rasul SAW juga
bersabda:
«فِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ فِرَارَكَ مِنَ الأَسَدِ»
Jauhilah penyakit kusta
sebagaimana engkau lari dari kejaran singa (HR
Ahmad).
Ini bisa dimaknai agar
menghindarkan diri dari tertular penyakit dan melakukan berbagai upaya
pencegahan. Perintah ini melengkapi petunjuk dalam hadis sebelumnya.
Kita juga perlu sering
mencuci tangan, sebaiknya dengan sabun, secara benar; menghindari menyentuh
atau mengusap muka, kecuali tangan bersih atau setelah mencuci tangan; segera
mencuci pakaian setelah pergi keluar rumah; termasuk melakukan semua itu begitu
tiba di rumah setelah pergi ke luar, dsb sebagaimana anjuran para ahli.
Hadirin jamaah Jumah
rahimakumullah,
Rasul SAW juga
memberikan tuntunan:
«إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ
بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا«
Jika kalian mendengar
wabah di suatu wilayah, janganlah kalian memasukinya. Jika terjadi wabah di
tempat kalian berada, janganlah keluar darinya (HR
al-Bukhari).
Ini berarti, harus
dilakukan karantina atau isolasi atas
wilayah yang terkena wabah. Larangan masuk dan keluar wilayah itu juga mencakup
semua sarana untuk masuk dan keluar darinya, yaitu transportasi.
Rasul SAW bersabda
tentang tha’un:
«أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ،
فَجَعَلَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ
يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ -في رواية أخرى لأحمد: فَيَمْكُثُ
فِي بَيْتِهِ- صَابِرًا مُحْتَسِبًا، يَعْلَمُ أَنَّهُ لَمْ يُصِبْهُ إِلَّا مَا
كَتَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ»
Tha’un itu merupakan
azab yang Allah timpakan kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah jadikan
sebagai rahmat untuk kaum Mukmin. Tidaklah seorang hamba, saat tha’un terjadi,
berdiam di negerinya—dalam riwayat Imam Ahmad yang lain: lalu dia berdiam di
rumahnya—seraya bersabar dan mengharap ridha Allah, dan dia menyadari bahwa
tidak menimpa dirinya kecuali apa yang telah Allah tuliskan untuk dia, kecuali
bagi dia pahala semisal pahala syahid (HR
al-Bukhari dan Ahmad).
Inilah yang sekarang
disebut sebagai lock down, baik parsial maupun total.
Pelaksanaan semua
protokol itu merupakan tanggung jawab syar’i semua anggota masyarakat. Hukumnya
wajib. Agar penularan tak terjadi. Rasul SAW telah bersabda, “Lâ dharara
wa lâ dhirâra (Tidak boleh memadharatkan diri sendiri maupun orang
lain).” (HR Ahmad, Ibnu Majah, al-Hakim, al-Baihaqi, Malik dan Asy-Syafii).
Selain itu, dalam
situasi sulit ini, masyarakat hendaknya saling membantu agar kelangsungan hidup mereka dan
keluarganya bisa terjamin.
Inilah yang harus
dilakukan kaum Muslim. Dan tentu negaralah yang bertanggung jawab atas
keselamatan seluruh rakyat.
Semoga pandemi ini
segera berhenti. Aamiin ya rabbal’alamiin
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ
اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ
الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرْ
DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA) https://seruanmasjid.com
No comments:
Post a Comment