Translate

Saturday 13 June 2020

BANYAK BERTASBIH MEMBIMBING MENEMUKAN JALAN KELUAR

    Al-Qur’an mensiratkan apabila ingin selamat dari segala bencana dan musibah adalah dengan wasbih (memuji Allah) dan pengakuan bahwa kita sering berbuat dosa, sehingga mendapatkan kesulitan dalam hidup. Allah berfirman, “Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.” (QS. Ash-Shafaat:143).

Berkat Tasbih yang sering diucapkan oleh Nabi Yunus as, menjadikan beliau mendapat jalan keluar dari masalahnya yaitu terperangkap dalam perut ikan. “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang zhalim. Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman” (QS. Al-Anbiya:87-88). Tatkala  kita ingin selamat serta terlepas dari segala kesulitan hidup serta mudah menemukan jalan keluar maka persenjatai diri kita dengan memperbanyak bertasbih. Ayat di atas bukan dikhususkan untuk keselamatan Nabi Yunus as saja, namun Allah SWT juga menjamin keselamatan dan jalan keluar bagi orang-orang mukmin yang bertasbih. “Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”

Dengan selalu mengucapkan tasbih, kita akan selalu mengingat Allah dan pasrah dengan rencana-Nya. Yakinlah, bahwa Allah akan selalu menyertai kita dan tidak pernah membiarkan kita sendirian dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. Dalam Firman-Nya, “Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka.” (QS. Ghafir:44-45).

Logika Al-Qur’an adalah: “Bila engkau selalu bersama Allah maka Allah akan selalu menyertaimu… Dan apabila engkau berpaling dari-Nya, aka berarti engkau sedang mendzalimi dirimu sendiri dan mengundang berbagai kesulitan hidup dengan dosa-dosamu.”

Firman Allah SWT, “Dan Kami tidak menzhalimi mereka, tapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri, karena itu tidak bermanfaat sedikitpun bagi mereka sesembahan yang mereka sembah selain Allah, etika siksaan Tuhanmu datang. Sesembahan itu hanya menambah kebinasaan bagi mereka.” (QS. Hud:101).

Dengan lisan yang selalu bertasbih, paling tidak kita berupaya selalu dekat dengan Allah SWT dan selalu mengingat-Nya. Bukankah saat kita mendekat kepada Allah satu langkah, Allah akan mendekat kepadamu dengan sepuluh langkah?”

Tasbih, akan membawamu selalu mengingat bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak dan rencana-Nya. Maka, teruslah bertasbih dan terus berikhtiar, lalu pasrahkan semuanya kepada Allah, karena rencana Allah pasti menjadi sesuatu yang terbaik untuk kita. Wallahu’allam bi shawab. (ds) disaring dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar