SABAR, SYUKUR,
DAN IKHTIAR MAKSIMAL
MENGHADAPI
PANDEMI
KHUTBAH I
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ,
وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ
مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ
اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ
تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ
(QS ar-Ra’d [13]: 28)
Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Alhamdulillah, atas
limpahan rahmat dan kasih sayang Allah sehingga di hari mulia ini kita bisa
berkumpul di tempat mulia ini, bersama orang-orang yang insyaallah dimuliakan
oleh Allah subhanahu wa ta'ala, melaksanakan kewajibannya shalat Jumat
berjamaah. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada
junjungan alam Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Bertakwalah kepada Allah. Taatlah kepada
Allah, laksanakan perintah-Nya dan jauhi seluruh larangan-Nya, mumpung kita
masih diberi kesempatan oleh Allah menghirup udara dunia. Ingatlah, hanya di dunia ini kita
berkesempatan mengumpulkan pahala melalui amal shalih. Yakni amal yang sesuai
dengan perintah dan larangan Allah, baik yang tertulis dalam Al-Qur’an maupun
As-Sunnah.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ
الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
“Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku hai
orang-orang yang berakal”. (QS
Al-Baqarah [2]: 197).
Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Kita masih berada di tengah-tengah musibah pandemi Covid-19. Entah sampai kapan pandemi ini berakhir.
Sebagai orang yang beriman, kita yakini bahwa musibah ini adalah bagian dari
qadha (ketetapan) Allah subhanahu
wa ta'ala. Karenanya, sikap seorang
Muslim adalah ridha. Ingatlah, ridha terhadap qadha’ akan mendatangkan banyak
kebaikan. Sebaliknya, kita dilarang membenci qadha’ Allah subhanahu wa ta'ala.
Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ
مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ
فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Sungguh besarnya pahala itu seiring dengan besarnya ujian. Sungguh jika
Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka. Siapa saja yang ridha, untuk
dia keridhaan itu. Siapa yang benci, untuk dia kebencian itu (HR at-Tirmidzi,
Ibnu Majah dan al-Baihaqi).
Bagaimana pun, musibah itu tak terhindarkan sehingga, mau tidak mau,
harus dihadapi dengan kesabaran. Ingatlah, sebagaimana firman-Nya dalam QS
Al-Baqarah: 15-17, Allah menjanjikan kabar gembira bagi oroang-orang yang sabar
dalam menghadapi musibah.
Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita bagaimana menyikapi musibah itu, yakni istirja’ (mengembalikan segalanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala) dan berdoa. Selain itu, kita
hendaknya banyak berzikir. Sebab, zikir
akan menenteramkan hati (QS ar-Ra’d [13]: 28). Dan yang tak kalah penting, kita
harus terus meningkatkan ibadah dan taqarrub kita kepada Allah, baik dengan
shalat, sedekah, tilawah al-Quran, shalat-shalat sunnah dan taqarrub lainnya.
Bersama dengan itu, musibah
seharusnya melahirkan rasa syukur. Betapa banyak nikmat yang telah Allah berikan
kepada kita; nikmat sehat, kebugaran badan, nikmat kondisi kehidupan yang
normal yang dengan itu bisa leluasa beraktivitas, mencari rezeki, dan
sebagainya. Betapa nikmat itu sangat bernilai dan berharga. Ini akan makin
mendorong kita untuk terus mensyukuri ragam nikmat yang telah Allah berikan.
InsyaAllah, dengan rasa syukur dan sabar dalam menghadapi wabah,
termasuk sakit yang diderita, bisa mewujudkan berbagai kebaikan dan keutamaan
yang telah Allah janjikan.
Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Banyak kebaikan dan keutamaan yang Allah berikan di balik musibah,
khususnya musibah wabah, termasuk pandemi Covid-19 ini. Salah satunya adalah
pahala syahid yang menanti. Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda terkait wabah tha’un:
أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا
يَبْعَثُهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللهُ عَزَّ
وَجَلَّ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ،
فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ - في رواية أخرى لأحمد: فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ -
صَابِرًا مُحْتَسِبًا، يَعْلَمُ أَنَّهُ لَمْ يُصِبْهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ
Tha’un itu merupakan azab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang Dia
kehendaki dan Allah jadikan sebagai rahmat untuk kaum Mukmin. Tidaklah seorang
hamba, saat tha’un terjadi, berdiam di negerinya—dalam riwayat Imam Ahmad yang
lain: lalu dia berdiam di rumahnya—seraya bersabar dan mengharap ridha Allah,
dan dia menyadari bahwa tidak menimpa dirinya kecuali apa yang telah Allah
tuliskan untuk dia, kecuali bagi dia pahala semisal pahala syahid (HR al-Bukhari
dan Ahmad).
Tha’un sendiri adalah jenis penyakit yang sudah dikenal; memiliki sifat
menular dan menjadi wabah. Ini mirip dengan Covid-19. Maka ketentuan terkait tha’un bisa berlaku pada wabah, termasuk Covid-19.
Karena itu siapa saja yang terinfeksi Covid-19, lalu dirawat di rumah
sakit atau melakukan isolasi mandiri yaitu mengisolasi/ mengkarantina diri dan
meyakini bahwa itu merupakan qadha’ dari Allah, sembari dia bersabar, maka
insyaAllah, dia akan mendapatkan pahala semisal pahala syahid; semisal pahala orang yang berperang fî sabîlillah.
Dan bagi mereka yang wafat dalam kondisi terinfeksi Covid-19, semoga
termasuk syuhada akhirat. Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ
الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Syuhada’ itu ada lima: al-math’ûn (orang yang mati karena tha’un),
al-mabthûn (orang yang mati karena penyakit perut/diare), al-ghariq (orang yang
mati tenggelam), orang yang mati tertimpa reruntuhan dan orang yang syahid di
jalan Allah ‘Azza wa Jalla (HR Muslim).
Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Ingatlah, secara imani, kita yakin bahwa musiba adalah qadha Allah.
Namun di sisi lain, kita harus terus melanjutkan ikhtiar terbaik oleh semua
pihak; baik individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah/negara.
Infeksi harus dicegah. Penularan menurut ilmu kesehatan harus
dihentikan. Ini adalah wujud pengamalan dari sabda Rasul shallallahu
'alaihi wa sallam:
و فِرَّ مِنَ المجذومِ كما
تَفِرُّ مِنَ الأسدِ
Jauhilah penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari kejaran singa (HR Bukhari).
Beliau pun bersabda:
لَا يُورِدَنَّ مُمْرِضٌ
عَلَى مُصِحٍّ
Janganlah kalian mencampurkan yang sakit dengan yang sehat (HR al-Bukhari).
Mari lakukan protokol kesehatan/Prokes 3M (memakai masker, menjaga
jarak, mencuci tangan dengan sabun/desinfektan) atau bahkan 5M dengan
mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
Sedangkan pemerintah harus bertanggung jawab atas segala urusan
rakyatnya, termasuk saat rakyat ditimpa musibah sebagaimana saat ini.
Pemerintah wajib melakukan ikhtiar terbaik dengan memberikan pelayanan
kesehatan gratis untuk rakyat dan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Semoga Allah segera angkat pandemi ini.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ
فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ
إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا
أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ
ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ
اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان
وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ
لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء
مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ
وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ
دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرْ
DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA) https://seruanmasjid.com.
No comments:
Post a Comment