Translate

Friday 13 August 2021

HARAM MEMATA-MATAI MUSLIM


 

KHUTBAH I

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.أَمَّا بَعْدُ؛

....قَالَ اللهُ تَعَالَى : اعوذبالله من الشيطان الرجي

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

(TQS at-Taubah [9]: 18).

 

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah,

 

Bertakwalah kepada Allah, kapan pun dan di mana pun Anda berada. Sungguh, kemuliaan manusia di sisi Allah ditentukan oleh takwanya, bukan jabatan, harta, atau warna kulitnya. Sebagaimana sudah disampaikan oleh Allah SWT. melalui firmanNya: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Al Hujurat 49: 13).

 

Tidak hanya kemuliaan, namun keselamatan, dan kebahagiaan jamaiyah/ kelompokpun juga berawal dari keimanan dan ketaqwaan bersama. Allah SWT. berfirman: 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ◌

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(QS Al A’raaf [7] : 96).

 

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah

 

Alhamdulillah, kita bisa berkumpul di tempat ini, tempat yang dimuliakan oleh Allah. Tempat kita ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb kita. Tempat kita mengagungkan syiar-syiar Islam.

Maka, siapa saja yang meninggikan syiar-syiar Allah, khususnya di masjid, berarti ia termasuk orang yang bertakwa. Allah SWT berfirman:

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

Demikianlah (perintah Allah). Siapa saja yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sungguh itu timbul dari ketakwaan hati (TQS al-Hajj [22]: 32).

 

Karena itu, idealnya masjid adalah tempat yang paling menenteramkan jiwa di antara semua tempat di dunia ini. Dari dalam masjid inilah jiwa seorang Muslim secara total terkoneksi dengan Allah SWT.

Saat kita menunaikan shalat di masjid, kita pada dasarnya sedang ‘berkomunikasi langsung’ dengan Allah SWT. Melupakan sejenak urusan duniawi. Dan, orang-orang yang memakmurkan masjid pastinya adalah mereka yang beriman kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Sungguh yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang mengimani Allah dan Hari Akhir, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kecuali kepada Allah. Mudah-mudahkan mereka termasuk kaum yang mandapatkan petunjuk (TQS at-Taubah [9]: 18).

 

Sungguh aneh bila ada wacana untuk mengawasi masjid, dengan alasan masjid telah terpapar radikalisme. Tudingan yang tidak berdasar sama sekali.

 

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah

 

Ingatlah, tindakan tajassus atau memata-matai kaum Muslim, apalagi di masjid-masjid, adalah haram dan bahkan termasuk dosa besar.

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian dari prasangka itu dosa. Janganlah kalian memata-matai (mencari-cari keburukan orang). Jangan pula kalian menggunjing satu sama lain. Apakah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang (TQS al-Hujurat [49]: 12).

 

Terkait ayat itu, Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahulLâh berkata, “Janganlah kalian mencari-cari keburukan orang lain dan jangan pula menyelidiki rahasia-rahasianya untuk mencari keburukan-keburukannya.” (Ath-Thabari, Tafsir ath-Thabari, 22/304).

Senada dengan ayat tersebut, Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra:

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيثِ، وَلاَ تَحَسَّسُوا، وَلاَ تَجَسَّسُوا، وَلاَ تَحَاسَدُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Jauhilah oleh kalian prsangka. Sungguh prasangka itu berita yang paling dusta. Janganlah kalian melakukan tahassus, tajassus, saling hasad, saling membelakangi dan saling membenci. Jadilah kalian bersaudara, wahai para hamba Allah! (HR al-Bukhari).

 

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah

 

Para ulama memasukkan tajassus ke dalam deretan dosa besar. Demikian sebagaimana dinyatakan oleh Imam adz-Dzahabi dalam kitab Al-Kabâ’ir dan Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Az-Zawâjir.

Selain larangan keras dalam ayat dan hadis di atas, terdapat ancaman keras bagi siapa saja yang melakukan aktivitas tajassus. Nabi Muhammad SAW.  bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Ibnu ‘Abbas ra:

وَمَنِ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ، وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ، أَوْ يَفِرُّونَ مِنْهُ، صُبَّ فِي أُذُنِهِ الآنُكُ يَوْمَ القِيَامَةِ

Siapa saja yang berusaha mendengarkan pembicaraan orang lain, sedangkan mereka tidak suka (didengarkan), atau mereka menjauh dari dirinya, maka pada telinga orang itu akan dituangkan cairan tembaga pada Hari Kiamat (HR al-Bukhari).

 

Ibnu Hajar al-Haitami berkata, “Perbuatan tajassus dikategorikan sebagai dosa besar tampak jelas di dalam hadis ini walaupun saya tidak melihat para ulama menyebutkan demikian. Pasalnya, dituangkan cairan tembaga pada telinga—yakni pelaku tajassus—pada  Hari Kiamat merupakan ancaman yang sangat keras.” (Al-Haitami, Az-Zawâjir ‘an Iqtirâfil Kabâ’ir, 2/268).

Karena itu, melalui mimbar ini, wahai siapa saja yang ingin mematai-matai masjid dan para dai, hentikan tindakan Anda! Selagi masih ada kesempatan, hendaklah Anda segera bertobat! Janganlah Anda lanjutkan perlakuan zalim Anda kepada kaum Muslim.

Jika Anda tak berhenti dari melakukan kezaliman ini, niscaya hal demikian akan mengantarkan Anda pada penyesalan abadi di Akhirat nanti. Allah SWT berfirman:

اِنَّمَا السَّبِيۡلُ عَلَى الَّذِيۡنَ يَظۡلِمُوۡنَ النَّاسَ وَ يَبۡغُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ بِغَيۡرِ الۡحَقِّ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ

Sungguh kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Bagi mereka itu siksaan yang amat pedih (TQS asy-Syura [42]: 42).

 

Semoga kita bersama bisa menjaga kemuliaan masjid, dan menjadikan masjid tempat mempelajari Islam secara kaffah.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِأَمَّا بَعْدُ

 


 

Jamaah Jumah Rahimakumullah

 

Pada khutbah kedua ini, sekali lagi saya sampaikan, marilah senantiasa berusaha meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT. Laksanakan perintah-Nya dan jauhi segala larangan-Nya, semuanya! Kapan saja, dan di mana saja!

Terkait dengan taqwa ini,  rasulullah Muhammad SAW pernah berpesan:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. Iringilah kejelakan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi )

 

Dan juga dalam firman Allah SWT.:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3]: 102)

 

Adapun taqwa yang hakiki hanyalah dengan ketaatan sepenuhnya kepada syariah Islam, risalah yang dibawa oleh Baginda Nabi SAW.

 

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah

 

Demikian khutbah yang bisa saya sampaikan, semoga ada manfaatnya. Jika ada salahnya, hanya karena  dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan tauladan dari RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah, inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala hukum-hukum perintahNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal’alamiin.[]

 

فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،قَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

 اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

 رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA) https://seruanmasjid.com

 

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar