Translate

Saturday, 13 June 2020

REZEKI ALLAH DIBAGI TANPA PERHITUNGAN

“Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.” (QS. Al-Baqarah:212).

Allah bila menghendaki akan memberikan dunia ini kepada siapa saja, tanpa melihat apakah yang menerima itu berada dalam ketaatan dan kebenaran maupun dalam kebatilan. Tanpa melihat yang menerima itu orang jahat maupun orang baik. Dunia ini dibagikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki.

Bisa kita lihat bagaimana Allah memberi keluasan dunia kepada Qarun sementara Allah menyempitkan dunia ini bagi Nabi Ayyub as. Maka tidak ada celah-celah bagi siapapun juga yang merasa benar karena ia kaya, dan menuduh orang lain dalam kebatilan karena ia miskin. Dan ayat ini juga menegaskan bahwa yang kaya sedang dimuliakan Allah dan yang miskin sedang dihinakan Allah.

Firman Allah, “Maka adapun manusia apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kemenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” Namun bila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya maka ia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” (QS. Al-FAjr:15-16).

Tidak jarang orang-orang kafir mendapatkan harta dunia yang melimpah karena Allah mengulurkan kenikmatan baginya hingga ia lupa untuk bersyukur dan bertaubat.

Dan tidak jarang orang-orang mukminin diuji dengan kemiskinan oleh Allah semata-mata untuk menaikkan derajatnya di sisi Allah.

Masalah rezeki tidak bergantung kepada bagaimana penerimanya, semua dibagi dengan pengetahuan Allah atas maslahat yang terbaik bagi hamba-Nya.

Karena tidak perlu khawatir tentang rezeki, karena semua rezeki telah diatur dan ditentukan oleh Allah. Adapun tugas kita hanya berusaha seperti yang dikehendaki Allah SWT.

Lalu bagaimana dengan amalan-amalan yang disebut-sebut mendatangkan rezeki? Seperti sedekah misalnya. Kita bekerja adalah wujud ikhtiar kita, untuk menyambut rezeki Allah SWT. Kita berdoa juga termasuk ikhtiar.

Kita bersedekah adalah juga termasuk ikhtiar.

Usaha amal baik dan doa adalah usaha yang bisa kita lakukan untuk menyambut rezeki Allah SWT, semua itu kita lakukan karena Allah SWT memerintahkan hal itu dan menjanjikan pahalanya yang besar dibaliknya. Wallahu’allam bi shawab. ds.

 

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar