Translate

Friday 26 February 2010

SURAT BALASAN HERAKLIUS

Di dalam versi yang dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad dan Abu Ya'la dari Said bin Abu Rasyid, katanya: Aku pernah menemui orang Tanukhi (dari negeri Tanukh) yang menjadi utusan Heraklius kepada Rasulullah SAW di Himsh (Syam), dan ketika itu dia seorang yang sudah sangat tua, dan dia tetanggaku maka aku berkata kepadanya:

"Bolehkah engkau ceritakan kepadaku tentang surat kiriman Heraklius kepada Nabi SAW dan surat Beliau yang dikirimkan kepada Heraklius", aku membujuknya. "Boleh", jawabnya singkat. Orang tua itu lalu bercerita, katanya: Bila Rasulullah SAW tiba di Tabuk, Beliau mengutus Dihyah Al-Kalbi ra. kepada Heraklius, pembesar Romawi. Apabila surat Rasulullah SAW itu sampai ke tangan Heraklius, dipanggilnya semua rahib-rahib gereja dan pendetanya. Bila semua mereka telah hadir ditutupnya semua pintu-pintu, dan tinggallah kami bersama dengannya.

Wednesday 24 February 2010

MEREKA ITU BERJALAN KAKI DI ATAS PERMUKAAN BUMI

Al-Baihaqiyy dan An-Naqoosy telah mentakhrijkan di dalam mu'jamnya dan Ibn An-Najjaar daripada Waaqid bin Salaamah daripada Yaziid Ar-Riqoosyiyy dari Anas ra. Bahawa Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam telah bersabda (mafhuumnya) :

Sudikah aku kabarkan kepada kalian akan qaum-qaum yang mana mereka itu adalah bukan para anbiyaa` dan buka pula para syuhadaa`, (walhal) pada hari qiyaamat (nanti) para anbiyaa` dan para syuhadaa` merasa ghibtoh (iri hati) terhadap mereka itu lantaran manaazil (status- status) mereka (begitu dekat) dengan Allah, di atas minbar-minbar daripada nuur mereka dikenali.

Lalu mereka (para Sahabat r.ahum) Bertanya : siapakah mereka itu wahai Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam? Baginda menjawab (mafhuumnya) : al-ladziina yuhabbibuuna `ibaadaloohi ilAllahi, wa yuhabbibuunAllaha ilaa `ibaadihi, wa yamsyuuna `alal-ardhi nushan; artinya: (yaitu) orang-orang yang menjadikan para hamba Allah dicintai oleh Allah SWT , dan menjadikan Allah SWT dicintai oleh para hambanya, dan mereka itu berjalan kaki di atas (permukaan) bumi dalam hal keadaan memberikan nasihat.

CAHAYA DI WAJAH RASULULLAH SAW

Telah diriwayatkan dari Siti Aishah rha. bahwa ia telah berkata : "Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah Rasulullah SAW. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya wajahnya, lalu aku berkata, "Ya Rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu! Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari kiamat?" Jawab Rasulullah SAW: "Orang yang bakhil." Aku bertanya lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda : "Orang yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke atasku."

BERDOA

Berkata Al-Barra' ra. bahwa Nabi SAW. bersabda: "Segala doa itu terdinding (terhalang untuk dikabulkan) dari langit sehingga orang yang berdoa itu mengucapkan shalawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad. "Disalin dari Kisah Para Sahabat Radhiallahu Anhum

Saturday 20 February 2010

DETIK KEWAFATAN RASULULLAH SAW

Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa ia berkata: Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah ra. Kemudian baginda memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda:


"Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah." Allah berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa."

KETIKA USAHA DAKWAH TERHENTI

Ketika Khadijah rha. menemui suaminya Baginda Muhammad SAW. Ia (Khadijah rha) baru saja pulang dari rumah Waraqah. Ia menanyakan tentang tanda-tanda kenabian yang ada pada suaminya, pada saat itu lah Rasulullah SAW menerima wahyu ke-dua awal surah Al-Mudatsir. Rasulullah SAW kemudian berkata kepada istrinya "Tidak ada waktu lagi untuk istirahat... Jibril AS telah menyampaikan perintah Allah SWT kepadaku agar aku menjumpai setiap orang untuk mengajaknya kepada Islam, wahai istriku siapakah orang yang akan mengikutiku". "Aku ya Rasulullah, aku mengimani bahwa Allah SWT tiada tuhan selain Dia dan engkau adalah Rasulullah" Jawab Khadijah rha.

KISAH PERANG BADAR

Perang Badar terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah hijrah. Ini adalah peperangan pertama yang mana kaum Muslim (Muslimin) mendapat kemenangan terhadap kaum Kafir dan merupakan peperangan yang sangat terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam peperangan tersebut. Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah memberikan semangat kepada Muslimin untuk menghadang khafilah suku Quraish yang akan kembali ke Mekkah dari Syam. Muslimin keluar dengan 300 lebih tentara tidak ada niat untuk menghadapi khafilah dagang yang hanya terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang tetapi hanya untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka. Khafilah dagang itu lolos, tetapi Abu Sufyan telah menghantar pesan kepada kaumnya suku Quraish untuk datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju dengan pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari.

CAHAYA DI WAJAH RASULULLAH SAW

Telah diriwayatkan dari Siti Aishah rha. bahwa ia telah berkata : "Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah Rasulullah SAW. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya wajahnya, lalu aku berkata, "Ya Rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu! Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari kiamat?" Jawab Rasulullah SAW: "Orang yang bakhil." Aku bertanya lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda : "Orang yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke atasku."

BERDOA

Berkata Al-Barra' ra. bahwa Nabi SAW. bersabda: "Segala doa itu terdinding (terhalang untuk dikabulkan) dari langit sehingga orang yang berdoa itu mengucapkan shalawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad. " Dikopi dari Kisah Para Sahabat Radhiallahu Anhum

Saturday 13 February 2010

Valentin Virus Barat Perusak Iman

Hari valentine, seakan menjadi hari wajib yang harus dirayakan untuk mengekspresikan kasih sayang.  Tak hanya untuk muda-mudi yang terikat dalam ikatan haram (pacaran), hari ini juga dirayakan oleh siapapun untuk mengungkapkan rasa kasih sayang mereka. Bahkan hari ini, rencananya akan dibagi-bagikan pisang di sekitar Bundaran HI untuk berbagi kasih sayang.
Jauh sebelum tanggal 14 februari datang, berbagai toko dan mall-mall di kota-kota besar sibuk menghiasi diri dengan pernak-pernik valentine, mulai dari coklat, bunga, boneka panda berwarna merah muda, dan pernik lainnya.  Padahal, kebanyakan dari pemilik-pemilik toko tersebut adalah Muslim yang seharusnya tidak mendukung perayaan yang tidak diajarkan dalam Islam ini.  Karena merayakan hari valentine sama saja dengan meniru kebiasaan orang kafir, dan dengan meniru kebiasaan mereka, maka kita tak ubahnya seperti mereka. Naudzubillah!

MUI Bangka Haramkan “Valentine Day” bagi Muslim

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka mengharamkan Hari Kasih Sayang ("Valentine Day") yang jatuh pada setiap tanggal 14 Februari bagi muslim yang merayakannya karena tidak sesuai dengan Al Quran dan Hadits. "Selain hanya buatan manusia, Hari Kasih Sayang yang biasa disebut `Valentine Day` itu merupakan budaya Barat," kata Ketua MUI Kabupaten Bangka, Provinsi Babel Yubahar Hasan, di Sungailiat, Rabu (10/2).
Ia mengatakan acara yang biasa digemari kaum muda tersebut biasanya justru digunakan ajang hura-hura serta melakukan perbuatan negatif yang melanggar norma agama. "Dalam ajaran Islam, kasih sayang dilaksanakan kapan saja dan tidak mesti dijadwalkan satu setahun sekali. Setiap saat justru kita harus berkasih sayang, namun dengan cara cara sesuai syariat Islam," katanya.

Merayakan Valentine Day, Berarti Ikut Menuhankan Yesus

Di hari-hari ini, sesekali pergilah ke mall atau supermarket besar yang ada di kota Anda. Lihatlah interior mall atau supermarket tersebut. Anda pasti menjumpai interiornya dipenuhi pernak-pernik —apakah itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga— yang didominasi dua warna: pink dan biru muda.
Dan Anda pasti mafhum, sebentar lagi kebanyakan anak-anak muda seluruh dunia akan merayakan Hari Kasih Sayang atau yang lebih tenar distilahkan dengan Valentine Day.
Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di hari itu, 14 Februari, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih. Valentine Day memang berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti Indonesia.
Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Padahal kenyataannya sama sekali berbeda.

Masih Merayakan Valentin Juga?

Mulai Perayaan Valentine Tahun ini, si Cupid gak akan hadir.
Sebab dia telah tewas!
So, bagi yg merasayakan Valentine (Sebaiknya jangan)
tunggu saja cinta anda di tolak,hahahaha.Cupid is dead!!!

[SEBNARNYA SIAPAKAH SI CUPID ITU?]
Cupid itu sebenarnya adalah gambaran atau lambang ketika Nimrod masih kecil. Nimrod adalah se...orang pemburu maka dari itu juga Cupid ini selalu membawa panah. Pada masa mudanya Nimrod adalah seorang pemuda yang guaaa..anteng sekali, sehingga di puja2 oleh banyak kaum wanita (Daniel 11:37) yang membuat nafsu birahi mereka menjadi bangkit terbang melayang.

Friday 12 February 2010

Keperibadian Abu Bakar r.a.

Ibnu Sa'd mengeluarkan dari Aisyah, bahwa Abu Bakar adalah seorang pedagang, yang setiap hari pergi ke pasar untuk melakukan jual beli. Dia mempunyai sekumpulan domba yang dia urus sendiri dan terkadang menggembalakannya atau dia serahkan kepada orang lain. Dia juga memerah air susunya untuk diberikan kepada orang-orang kampung. Ketika dia sudah dibaiat sebagai khalifah, ada seorang gadis perempuan yang berkata,
"Tentunya sekarang dia tidak mau lagi memerah air susu untuk diberikan kepada kami". Abu Bakar ra. sempat mendengar perkataan gadis itu. Maka dia berkata, 'Aku bersumpah untuk tetap memerah air susu bagi kalian, dan aku berharap agar tugasku yang baru ini tidak merubah kebiasaanku yang lalu.'

KISAH PERANG BADAR

Perang Badar terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah hijrah. Ini adalah peperangan pertama yang mana kaum Muslim (Muslimin) mendapat kemenangan terhadap kaum Kafir dan merupakan peperangan yang sangat terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam peperangan tersebut. Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah memberikan semangat kepada Muslimin untuk menghadang khafilah suku Quraish yang akan kembali ke Mekkah dari Syam. Muslimin keluar dengan 300 lebih tentara tidak ada niat untuk menghadapi khafilah dagang yang hanya terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang tetapi hanya untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka. Khafilah dagang itu lolos, tetapi Abu Sufyan telah menghantar pesan kepada kaumnya suku Quraish untuk datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju dengan pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari.

PENGHALANG UTAMA DO’A


Dalam espedisi jihad , suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad bin Waasi’ itu lebi aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita perna pula mendengar bahwa imam ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu tersebut sembuh dari sakitnya. Kisa tentang betapa ampuhnya do’a tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.

WAKTU WAKTU, KEADAAN KEADAAN DAN TEMPAT TEMPAT DI KABULKANNYA DO’A



1.      Pada malam laialatil qodar

عن عائشة رضي الله عنها قالت : (( قلت يا رسول الله إن علمت ليلة القدر ما أقول فيها : قال لي : اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني . ( قال الترميذى حديث حسن صحيح )

Dari ‘Aisyah ra ia berkata : Saya berkata kepada Rosulalloh SAW, Wahai Rosululloh, jika aku mengetahui malam lailatul qodar apa yang harus aku katakana, beliau bersabda : Katakanlah Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Engkau suka mengampuni maka ampunilah aku.  ( Tirmidzi berkata : ini hadits hasan shohih )
2.      Pada akhir malam dan seusai sholat sholat wajib.
3.      Antara adzan dan iqomah.

ADAB ADAB BERDO’A DAN SEBAB SEBAB DI KABULKANNYA DO’A

ADAB ADAB BERDO’A DAN SEBAB SEBAB DI KABULKANNYA DO’A
1. Keikhlasan kepada Allah
2. memulai do’a dengan membaca hamdalah dan sholawat Nabi, juga mengakhirinya dengan itu.
عن فضالة بن عبيد رضي الله عنه قال :سمع رسول الله صلى الله عليه وسملم رجلا يدعو في صلاته لم يمجد الله تعالى ولم يصل على النبى فقال رسول الله : ((عجل هذا ثم دعاه فقال له أو لغيره : إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميدربه سبحانه والثناء عليه ثم يصلى على النبى ثم يدعو بعد بما شاء (رواه الترميذى حديث حسن صحيح )
3. Sungguh sungguh dalam berdo’a dan yakin akan di kabulkan.
4. Banyak mengulang do’a dan tidak tergesa gesa untuk di kabulkan.
5. Kehadiran hati sewaktu berdo’a.

KEUTAMAAN BERDO’A


KEUTAMAAN BERDO’A

Allah Ta’ala berfirman :

وقال ربكم اعوني أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرين  ( المؤمن : 60 )

Dan robmu berfirman : Berdo’alah kepada-KU niscaya akan KU perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina. ( QS Al Mu’min : 60 )

Dan firman Allah yang lain :

وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعاني فايستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون  ( البقرة : 186 )

Dan apabila hamba hamba KU bertanya kepadamu tentang Aku maka jawablah,bahwasanya Aku adalah dekat Aku mengabulkan permohonan orang orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahku dan hendaklah mereka beriman kepadaku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( QS Al Baqoroh : 186 )

Nabi bersabda :

ألدعاء هو العبادة قال ربكم أدعوني أستجب لكم


Do’a adalah ibadah. Rob kalian telah berfirman : Berdo’ala kepadaku niscaya Akan Ku perkenankan bagimu .  ( Abu dawud 2/ 78, At Tirmidzi 5/ 211, Ibnu Majah 2/ 1258 )

Friday 5 February 2010

Risalah tentang "SIHIR & PERDUKUNAN"


Risalah tentang "SIHIR & PERDUKUNAN"
Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
 
Hukum Sihir Dan Perdukunan.
Segala puji hanya kepunyaan Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan umat, Nabi besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang tiada lagi Nabi sesudahnya.
Akhir-akhir ini banyak sekali tukang-tukang ramal yang mengaku dirinya sebagai tabib, dan mengobati orang sakit dengan jalan sihir atau perdukunan. Mereka kini banyak menyebar di berbagai negeri; orang-orang awam yang tidak mengerti sudah banyak menjadi korban pemerasan mereka.
Maka atas dasar nasihat (loyalitas) kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kepada hamba-hambaNya, saya ingin menjelaskan tentang betapa besar bahayanya terhadap Islam dan umat Islam adanya ketergantungan kepada selain Allah dan bahwa hal tersebut bertolak belakang dengan perintah Allah dan RasulNya.
Dengan memohon pertolongan Allah Ta'ala saya katakan bahwa berobat dibolehkan menurut kesepakatan para ulama. Seorang muslim jika sakit hendaklah berusaha mendatangi dokter yang ahli, baik penyakit dalam, pembedahan, saraf, maupun penyakit luar untuk diperiksa apa penyakit yang dideritanya. Kemudian diobati sesuai dengan obat-obat yang dibolehkan oleh syara', sebagaimana yang dikenal dalam ilmu kedokteran. Dilihat dari segi sebab dan akibat yang biasa berlaku, hal ini tidak bertentangan dengan ajaran tawakkal kepada Allah dalam Islam. Karena Allah Ta'ala telah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya. Ada di antaranya yang sudah diketahui oleh manusia dan ada yang belum diketahui. Akan tetapi Allah Ta'ala tidak menjadikan penyembuhannya dari sesuatu yang telah diharamkan kepada mereka.
Oleh karena itu tidak dibenarkan bagi orang yang sakit, mendatangi dukun-dukun yang mendakwakan dirinya mengetahui hal-hal ghaib, untuk mengetahui penyakit yang dideritanya. Tidak diperbolehkan pula mempercayai atau membenarkan apa yang mereka katakan, karena sesuatu yang mereka katakan mengenai hal-hal yang ghaib itu  hanya didasarkan atas perkiraan belaka, atau dengan cara mendatangkan jin-jin untuk meminta pertolongan kepada jin-jin tersebut sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dengan cara demikian dukun-dukun tersebut telah melakukan perbuatan-perbuatan kufur dan sesat.

Lima Prinsip Untuk Meraih Kemenangan

LIMA PRINSIP UNTUK MERAIH KEMENANGAN

Yaitu : Pertama ; Sesungguhnya kemenangan itu hanya di Tangan Alloh saja. Kedua ; Sesungguhnya Alloh menjanjikan kemanangan kepada hamba-hambaNya yang beriman terhadap musuh-musuh mereka di dunia. Yang ketiga ; Sesungguhnya janji ini diberikan kepada mereka yang sempurna imannya, dan setiap orang mendapatkan bagian dari janji ini sesuai dengan kadar imannya masing-masing. Yang keempat ; Sesungguhnya tidak terrealisasinya janji ini menunjukkan tidak terpenuhinya syarat keimanan (untuk meraih kemenangan-pent.). Dan yang kelima adalah ; Jika janji ini tidak terealisasi maka seseorang tidak akan berhak mendapatkannya kecuali jika dia menyempurnakan syarat-syarat untuk mendapatkan janji ini. Penjabaran dari prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut :

Yang pertama : Sesungguhnya kemenangan itu hanya di Tangan Alloh saja, hal berdasarkan firman Alloh :

وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali Imron:126 dan Surat Al-Anfal: 10)

Dalam ayat ini terdapat aqwaa asaaliibi an-hashri (uslub pembatasan yang paling kuat) yaitu an-nafyu (kalimat negatif / peniadaan) yaitu(ما) yang diikuti setelahnya dengan pengecualian yaitu (إلا) . Pemahaman semacam ini juga dapat disimpulkan dari firman Alloh:

إِنْ يَنْصُرْكُمْ اللَّهُ فَلا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ

Nasehat dan Pesan Para Perindu Bidadari


 Nasehat dan Pesan  Para Perindu Bidadari        
Nasehat
Syaikh Abû ‘Umar As-Saif
(Mufti Mujahidin Chechnya) tanggal 29 Ramadhan 1424 H

Segala puji hanya milik Alloh robbul ‘Âlamîn, semoga sholawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga serta seluruh shahabatnya. Ammâ ba‘d…
Sesungguhnya tegak serta menangnya dîn ini adalah dengan adanya kitab pemberi petunjuk dan pedang sebagai pembela. Sebagaimana firman  Alloh ta‘âlâ:
{ لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ الحديد:25
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hadîd: 25)
Dan inilah jalan yang dilalui para shahabat radhiyallôhu ‘anhum di mana mereka berpegang teguh dengan Kitâbullôh dan Jihad fi Sabîlillâh, akhirnya mereka berhasil meraih kemenangan (kekuasaan/ tamkîn) yang sempurna di muka bumi dikarenakan keimanan mereka yang sempurna serta amal shaleh yang mereka kerjakan. Alloh ta‘âlâ berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا      سورة النور: 55
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. (QS. An-Nûr : 55)
Di kala generasi setelah mereka mulai berkurang dalam menegakkan apa yang Alloh wajibkan kepada mereka berupa berpegang teguh kepada Kitabullôh dan Jihad, berkurang pulalah kekuasaan mereka, sebanding dengan berkurangnya sikap berpegang teguh mereka kepada terhadap Kitabullôh dan Jihad Fî Sabîlillâh. Di antara indikasi yang melemahkan kondisi ummat serta menjadikannya cacat dari sifat Thô’ifah Manshûroh serta menjadikan ilmu dan jihad menjadi bagian yang terpilah adalah : Minimnya penuntut ilmu yang berangkat ke medan Jihad, padahal Rosulullôh Shollallôhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
( لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ يُقَاتِلُوْنَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ )
الحديث رواه مسلم كتاب الإيمان: 395.  
“Akan selalu ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran, mereka akan selalu menang hingga (menjelang) hari kiamat.” (HR. Muslim Kitab Al Iman: 395)
Sehingga, hampir tidak ada panji jihad yang dikibarkan di sebuah negeri, melainkan engkau lihat di sana para mujahidin berlomba menuju bumi jihad, mereka ingin terbunuh dan mencari mati di tempat yang menjadi persangkaan mereka. Namun, engkau tidak akan melihat di antara mereka dari kalangan para penuntut ilmu yang mau menegakkan kewajiban fardhu kifâyah berupa mengajari kaum muslimin di bumi jihad serta mengarahkan mereka dan menyerukan kepada umat akan kondisi mereka. Bahkan, sebagian mereka yang menisbatkan dirinya kepada ilmu tak hentinya melakukan dosa qu’ûd (duduk tidak berangkat berjihad, penerj.) serta tidak mau menghentikan sikap itu. Mereka justru mengendorkan semangat kaum muslimin dari berjihad, menahan mereka dari membela para mujahidin dan menyebarkan berbagai isu melemahkan serta menakut-nakuti mereka akan musuh.
Kondisi umat islam yang mulai bangkit berjihad serta kembali aktualnya kewajiban ini, merupakan sebuah kesempatan bagi para penuntut ilmu yang jujur untuk mulai berhijrah, berjihad fî sabîlillâh, mengarahkan ummat serta berusaha untuk menegakkan din Alloh di muka bumi. Alloh ta’âlâ berfirman,

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً

سورة النساء : 100

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak...” (QS. An-Nisâ’: 100)
Di sini, Alloh memberikan dorongan untuk berhijrah di jalan-Nya dengan menerangkan bahwa seorang Muhâjir akan mendapatkan tempat yang akan menampungnya dan menjadikan musuh-musuh Alloh ta‘âlâ marah, serta mendapatkan kelapangan dalam arti semua bentuk kelapangan. Bisa bermakna kemantaban moril dan adanya solusi; seperti kelapangan dalam hidayah, dakwah dan berjihad di Jalan Alloh serta kelapangan rezeki, kelapangan ketika menghadapi kesedihan dan kesulitan di saat berdekatan dengan musuh-musuh Alloh yang dzalim, kelapangan ketika harus tinggal di bawah kekuasaan mereka serta ketidak mampuan dalam menegakkan kalimat tauhid dan memberlakukan syari‘at Alloh di bawah kekuasaan mereka. Kelapangan untuk memisahkan diri dari tandingan-tandingan Alloh dan para thoghut dari kalangan mereka yang telah murtad serta dari segala undang-undang positif yang berlaku di negeri tersebut. Kelapangan dari sempitnya kelemahan, kehinaan dan kemiskinan di bawah kungkungan hukum dan kedzaliman para thoghut menuju kepada kehidupan penuh Izzah, kekuatan, jihad serta Tamkîn (kekuasaan) di muka bumi.

WASIAT SYEKH MUJAHID ABUL ABBAS AZ ZAHRONI ROHIMAHULLAH


بسم الله الرحمن الرحيم

WASIAT SYEKH MUJAHID
ABUL ABBAS AZ ZAHRONI ROHIMAHULLAH

( Salah Seorang Pelaku Peledakan Mubarok 11 September 2001 M. )

Kisah ini disadur dari cerita seorang ikhwan mujahid Al Wadzoh bin Khorim di medan jihad.
Bagi siapa saja yang bisa menertipkan makalah ini maka silahkan lakukan dan sebarkan.

Sungguh ! Ketika aku hendak menulis surat ini aku tidak tahu dari mana aku harus memulainya, fikiranku berkecamuk dalam batinku dan aku tidak tahu mana yang harus di dahulukan. Kemudian aku menentukan sikap bahwa sebelum aku tuangkan dalam tuisan maka aku tetapkan dulu dalam hatiku. Aku menulisnya dan akupun sudah melakukannya.
Risalah ini aku tulis pada penghujung kehidupanku, saat penghujung itu bagaikan saat pemualaan di dalam kebahagiaan dan kegembiraanku.Kata-katanya pun saling tumpang tindih tidak teratur.
 Jika setiap surat itu mengandung makna, maka sesungguhnya inti suratku ini adalah menerangkan tentang perbuatan yang aku lakukan – Peledakan Mubarok 11 September-. Maka aku katakan : “ Sesungguhnya ketika aku melakukan pekerjaan ini maka aku meyakini bahwa ini adalah jalan yang aku tapaki dan sangat baik kesudahannya. Sesungguhnya apa yang aku lakukan ini sebagai pembebasan diri dari tugas – yang deberikan Allah -  dan untuk menghidupkan faridhoh jihad di tengah-tengah ummat ini dan dalam rangka menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadaku pada jalan ini. Karena telah diterangkan di dalam kitab Allah tentang kewajiban jihad fie sabilillah yang tujuannya adalah menyelamatkan  kaum muslimin dari kehinaan dan membebaskan bumi kaum muslimin yang dirampas – oleh orang kafir - dan untuk menjawab seruan Allah dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعاً
“ Hai orang-orang yang beriman, bersiapsiagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama “. (QS. 4:71)

Dan firman-Nya :
انْفِرُوا خِفَافاً وَثِقَالاً وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“ Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah “.  (QS. 9:41)

Dan firman-Nya :
فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ وَمَنْ يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً
“ Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar “. (QS. 4:74)

Ketika aku korbankan diriku dengan murah fie sabiillah bukan berarti aku lakukan itu karena frustasi dari sempitnya hidup sebagaimana yang disangka oleh orang-orang yang disesatkan oleh Allah, atau karena aku tidak bisa hidup layak sebagaimana manusia hidup. Tidak ….. demi Allah tidak. Sesungguhnya aku ketika keluar untuk berjihad – melakukan amaliah 11 september -, pada saat itu adalah masa-masa indahnya masa mudaku, aku keluar dengan nama Allah, aku makan dari makanan yang paling baik dan aku munum dari minuman yang paling baik dan aku tinggal di rumah yang megah, aku mengendarai mobil mewah dan hasil pekerjaanku melimpah ruah. Akan tetapi aku katakan : “ Kemudian apa yang aku cari ? “. Beban itu diletakkan di atas punggung kita dan kewajiban itu dalam tanggungan kita. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لا يُبْخَسُونَ، أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“ Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikanItulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali naar dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 11:15 - 16)
Aku hadir disaat kera-kera dan babi-babi yahudi sedang merobek-robek kehormatan kaum muslimah, dan mereka mencampakkan harga diri kaum muslimah. Kalau kamu mau melihat maka akan kamu saksian fenomena itu terjadi  di bumi Allah yang mubarok – Makkah-Madinah -.

Tuesday 2 February 2010

Kisah Perjalanan Para Peminang Bidadari 2


ABDUL HADI AT TUNISY

Beliau termasuk dari para lelaki yang taat… beliau adalah Abdul Hadi At Tunisy. Allah memberikan kekuatan badan kepadanya, akal yang cerdas, hati yang bersih. Selalu menampakkan senyum sepanjang hidupnya, dan beliau seorang pemberani yang tidak dapat digambarkan keberaniannya.
Beliau termasuk orang yang pertama-tama datang ke Afghanistan bersama teman-teman arab lainnya. Pada saat itu orang-orang arab sedang membuka leber-lebar bantuannya.
Beliau adalah seorang bisnismen dan saudagar di Tunis dan Eropa. Dan beliau lihai dalam hal ulah-kanuragan (beladiri). Beliau menguasai karate dan telah menyandang sabuk hitam yang menunjukkan kekekaran tubuh beliau.
Allah memuliakan beliau dengan masuk ke bumi jihad dan berserikat dengan para ikhwah mujahidin Afghan di dalam jihad. Dan Allah memuliakan beliau dengan mengikuti banyak amaliyat, hingga Allah berkehendak kepadanya menjadikan beliau tawanan perang – musuh -.
Orang-orang Rusia menangkap beliau dan menjebloskannya ke dalam Penjara pusat di Kabul. Penjara inilah yang menampung tawanan mujahidin arab ketika terjadi aliansi utara. Semoga Allah membebaskan mereka. Amien ….. amien …..

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar