Pada masa Rasulullah memimpin masyarakat Madinah,
selaku orang besar ia justru paling melarat, walaupun warga Madinah hidup
berkecukupan.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah mengimami Shalat
Isya berjamaah, para sahabat yang jadi makmum dibuat cemas oleh keadaan nabi
yang agaknya sedang sakit payah. Buktinya, setiap kali ia menggerakkan tubuh
untuk rukuk, sujud dan sebagainya, selalu terdengar suara keletak-keletik,
seakan-akan tulang-tulang Nabi longgar semuanya.