Translate

Wednesday, 20 January 2021

SANG WANITA SURGA ASIYAH (ISTRI FIRAUN) YANG BERIMAN


SANG WANITA SURGA ASIYAH (ISTRI FIRAUN) YANG BERIMAN

 

Ketika Nabi Musa a.s mengalahkan tukang sihir Fir’aun, Asiyah, yang turut menyaksikan kesuksesan Musa a.s, bertambah tebal imannya. Sebenarnya telah lama Asiyah beriman kepada Allah SWT, tetapi hal itu tidak diketahui suaminya.

 

Lama-lama Firaun mengetahui juga keimanan Asiyah itu. Fir’aun murka dan menjtuhkan hukuman kepadanya. Para algojo diperintahkan Fir’aun untuk segera melakukan penyiksaan kepada Asiyah, yang olehnya dianggap murtad itu.

 

Tubuh Asiyah ditelentangkan di atas tanah di bawah terik sinar matahari. Kedua tangannya diikat kuat-kuat ke tiang-tiang yang diikat patok ke tanah agar ia tak dapat bergerak-gerak. Wajahnya yang telanjang dihadapkan langsung kea rah datangnya sinar matahari. Asiyah pastilah tidak akan tahan terhadap sengatan panas matahari, dan akhirnya ia akan mengubah keimanannya kepadaku, demikian piker Fir’aun.

 

Tetapi apa yang terjadi? Ternyata Tuhan tidak mebiarkan hambanya menderita akibat kekakfiran Fir’aun. Setiap kali algojo meninggalkan Asiyah dalam hukumannya, segera malaikat menutup sinar matahari tiu, sehingga langit menjadi oteduh dan Asiyah tak merasakan sengatan matahari yang ganas itu.

 

Asiyah tetap segar bugar meskipun sudah duhukum berat. Hal ini membuat Fir’aun memerintahkannya hukuman lain yang lebih berat. Ia memerinytahkan agar kepada tubuh Asiyah yang telentang itu dijatuhi batu besar. Tubuhnya pasti remuk piker Fir’aun.

 

Ketika Asiyah melihat batu besar yang akan dijatuhkan ke tubuhnya, berdoalah di kepada Tuhan,”Wahai Allah! Bangunkan untukku di sisimu sebuah gedung di surga” (At Taubah:11)

 

Segera Allah memerintahkan sebuah bangunan gedung di surga yang terbuat dari marmer berkilauan. Asiyah segera gembira, lalu rohnya keluar meninggalkan tubuhnya. Asiyah tidak merasakan kesakitan apapun, Karen ketika batu besar itu menimpa tubuhnya, rohnya sudah tidak ada di sana.

 

Mutiara Hikmah dalam 1001 Kisah. Tim Poliyama Widya Pustaka

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar