KHUTBAH
JUMAT
DMDI
(DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA)
JAMINAN SOSIAL YANG SEMPURNA DALAM ISLAM
KHUTBAH I
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ,
وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ
يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ
مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ
بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ
الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ
يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،اُوْصِيْنِيْ
نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
يَا
أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا
وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ
اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.أَمَّا بَعْدُ؛
....قَالَ اللهُ تَعَالَى : اعوذبالله
من الشيطان الرَّجِيمِ
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ
لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
(QS adz-Dzariyat [51]: 19)
Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Alhamdulillah, puji
syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta, Yang Maha Perkasa,
Adil, dan Bijaksana. Tempat bergantung semua hamba. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW.
Bertakwalah kepada
Allah, kapan pun dan di mana pun Anda berada. Sungguh Allah mencatat semua amal
kita, sekecil apapun bentuknya. Maka, taatlah kepada Nya. Laksanakan
perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم
مُّسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan taqwa yang
sebenarnya, dan jangan sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim
(berserah diri). (QS Ali Imran [3] : 102).
....وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ
يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
“....Berbekallah, dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang
berakal”. (QS Al-Baqarah [2]: 197).
Nabi SAW. berpesan:
اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ
تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun
engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan
akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang
baik.” (HR. Tirmidzi).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Kita mungkin akan menghadapi kondisi yang
sulit dalam waktu yang lama. Sebab, pandemi belum juga hengkang dari bumi
ini. Sementara kita, para laki-laki
punya tanggung jawab untuk menghidupi keluarga, mencari nafkah. Sesulit apapun
kondisinya, haram bagi kita menelantarkan anggota keluarga kita.
Nabi SAW bersabda:
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ
يَحْبِسَ، عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ
Cukuplah seseorang
dinilai berdosa saat dia tidak memenuhi kebutuhan orang-orang yang berada di
bawah tanggungannya (HR Muslim).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Tidak semua keluarga mampu mencukupi
kebutuhan hidupnya. Maka uluran tangan dari sesama Muslim sangat
diperlukan. Di tengah kondisi seperti
ini, kita diperintahkan untuk peduli dan tolong-menolong.
Orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah
SWT dan Hari Akhir diingatkan oleh Nabi SAW agar berjiwa pemurah dan gemar
memberikan bantuan kepada sesama Muslim. Bagi mereka ada ganjaran yang besar di
sisi Allah SWT. Sabda Nabi SAW:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ
يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Siapa saja yang
melepaskan kesusahan seorang Muslim di dunia, Allah akan melepaskan kesusahan
dari dia pada Hari Kiamat. Siapa yang memudahkan seorang Muslim yang sedang
kesulitan maka Allah akan memudahkan kesulitannya di dunia dan akhirat (HR Muslim).
Ingatlah, di dalam harta kita ada hak
orang lain, yakni orang yang meminta-minta karena kebutuhan, dan mereka yang
terhalang mendapatkan harta. Maka, jangan ragu mengeluarkan sebagian harta demi
menolong sesama. Allah SWT berfirman:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ
لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
Pada harta-harta mereka
ada hak untuk orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang tidak
mendapat bagian (TQS adz-Dzariyat [51]: 19).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Tentu tidak semua kesulitan di tengah
masyarakat bisa kita atasi. Karenanya, Islam mewajibkan negara bertanggung
jawab penuh menjamin kehidupan sosial rakyatnya. Bukan sekadar menyediakan stok
pangan atau obat-obatan. negara juga wajib memastikan bahwa semua rakyat dapat
memenuhi kebutuhan pokoknya, baik dengan harga yang terjangkau, dan atau
memberi mereka secara cuma-cuma, terutama warga yang tidak mampu. Inilah ajaran
Islam.
Nabi yang dulu memimpin negara Madinah berpesan kepada
warga negaranya:
وَمَنْ تَرَكَ دَيْنًا أَوْ
ضَيَاعًا فَلْيَأْتِنِى فَأَنَا مَوْلاَهُ
Siapa (yang mati) dan
meninggalkan utang atau tanggungan, hendaklah ia mendatangi aku karena aku
adalah penanggung jawabnya (HR al-Bukhari).
Demikian pula, pada masa Khulafaur
Rasyidin, jaminan sosial ini dilaksanakan dengan sempurna. Di zaman Khalifah
Umar bin al-Khaththab ra, ketika ada paceklik berkepanjangan pada tahun 18
hijriyah sehingga terjadi kelaparan di mana-mana, ribuan orang
berbondong-bondong datang ke Ibukota Khilafah, Madinah. Mereka meminta bantuan
negara. Khalifah Umar ra bergerak cepat dengan menyediakan dapur massal. Beliau
meminta bantuan pasokan pangan dari para gubernurnya di luar Madinah. Bantuan pun datang dari berbagai wilayah
khilafah.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Dalam pandangan Islam, jika kas negara
atau baitul mal tidak mencukupi kebutuhan darurat, Khilafah diizinkan memungut
pajak (dharibah) untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Namun, pungutan pajak ini
bersifat temporer. Hanya saat mendesak/darurat. Dan tidak diperuntukkan bagi
setiap orang. Hanya kaum Muslim yang kaya yang dikenakan pajak. Hebatnya lagi,
warga non-Muslim sama sekali tidak dipungut pajak, sekalipun ia kaya.
Sabda Nabi saw. :
خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ
عَنْ ظَهْرِ غِنَى
Sedekah yang paling baik
adalah yang berasal dari orang kaya (HR al-Bukhari).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Inilah cara Islam menjamin kebutuhan
rakyatnya. Tidak ada model penyelesaian seperti ini dalam sistem dan agama mana
pun.
Sampai-sampai di zaman Khalifah Umar bin
Khaththab, sejarah mencatat Khalifah Umar menjadi kurus dan kulitnya menghitam
karena lebih sering berada di luar melayani rakyat ketimbang di dalam ruangan
atau rumahnya.
Jangankan melakukan korupsi, Khalifah Umar
ra tak sudi memakan makanan yang lebih enak dibandingkan makanan yang disantap
rakyatnya pada masa sulit. Pada masa paceklik, beliau hanya makan pakai minyak
biasa. Dia mengharamkan atas dirinya menggunakan minyak Samin. Beliau pun
menekan perutnya dengan jari-jari seraya berkata, "Berbunyilah, engkau tidak akan mendapatkan selain minyak ini
sampai semua orang bisa hidup dengan layak."
Adakah sistem yang luar biasa seperti ini?
Jaminan sosial yang sempurna ini hanya ada dalam sistem yang di dalamnya
ditegakkan syariah Islam secara kaffah.
Hadirin Jamaah
Jum’ah Rahimakumullah
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga
ada yang bermanfaat. Jika ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan tauladan RasulNya,
semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah kita akhiri rangkaian
khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi panjang umur, sehat wal
afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah, inayah dan kekuatan
untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat Allah dalam naungan
Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya taat
kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syariat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Aaamiin ya
robbal’alamiin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي
وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ
مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ
قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ
إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ
اللهُ،قَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء
مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ
اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ
خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى
يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ
! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ