“Setiap anak Adam adalah bersalah, dan sebaik-baiknya yang bersalah adalah yang
suka bertaubat.” (H.R. TARMIDZI)
Terjatuh dalam lumpur dosa adalah hal yang wajar bagi manusia, seperti sabda Nabi di atas. Dalam Hadits yang lain Nabi juga bersabda, “Seandainya kalian tidak berbuat dosa, tentulah Allah akan mengganti kalian dengan satu kaum yang berbuat dosa lalu mereka memohon ampun, kemudian Allah mengampuni dosa mereka,“ (H.R. Muslim).
Mengakhirkan taubat dan terus menerus berada di dalam dosa adalah keliru, setan selalu ingin memperdaya manusia dengan berbagai cara manakala satu cara gagal setan pindah dengan cara lain. Ada tujuh rintangan yang digunakan setan untuk memperdaya manusia.
Adapun ketujuh cara tersebut adalah:
1. Syirik dan kekufuran,
2. Menyimpang dalam akidah dengan tidak mencontoh Nabi
SAW dan para sahabat,
3. Dosa-dosa
besar,
4. Dosa-dosa kecil,
5. Memperbanyak perbuatan yang mubah,
6. Melakukan ketaatan
yang kurang keutamaan dan pahalanya dibanding dengan keutamaan yang lain,
7.
Jika masih gagal dan tidak mampu setan mengerahkan jin dan manusia untuk
menguasai si hamba tadi. Dosa-dosa besar, yaitu perbuatan yang terdapat
hukumannya di dunia, ancaman di akherat, kemurkaan (Allah) laknat atau penafian
iman. Dosa-dosa kecil, dosa-dosa selain itu. Ada beberapa sebab yang bisa menyebabkan
dosa kecil bisa menjadi dosa besar diantaranya yang paling dominan adalah:
terus menerus dalam dosa kecil, berkali-kali melakukan, meremehkan, merasa
bangga serta terang-terangan dalam melakukannya.
Taubaht, sah dari segala dosa dan tetap terbuka hingga mata hari terbit dari barat atau di saat ruh sampai di tenggorokan ketika sakaratul maut. Balasan bagi orang yang bertaubat jika benar taubatnya, kesalahannya akan diganti dengan kebaikan walaupun banyaknya seluas samodra.
Taubaht, sah dari segala dosa dan tetap terbuka hingga mata hari terbit dari barat atau di saat ruh sampai di tenggorokan ketika sakaratul maut. Balasan bagi orang yang bertaubat jika benar taubatnya, kesalahannya akan diganti dengan kebaikan walaupun banyaknya seluas samodra.
Syarat diterimanya taubat:
1. Berhenti dari berbuat dosa tersebut,
2. Menyesali
perbuatan dosa yang telah dilakukan,
3. Bertekad bersungguh-sungguh untuk tidak
mengulangi dosa itu di masa mendatang. Jika dosa itu berhubungan dengan hak
manusia, maka ia harus mengembalikan kedzaliman yang telah ia ambil pada
pemiliknya. (ds)
No comments:
Post a Comment