Perang Bani Qoynuqo' (Perang Membela Kehormatan Muslimah dan
Peran Munafik di dalamnya)
Allah
berfirman, “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu
(Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti
keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada
bagimu pelindung dan penolong dari Allah". Surat Al-Baqarah: 120.
Dari
ayat ini kita mengetahui bahwa permusuhan Yahudi dan Nasrani itu kekal dan
tidak akan berubah sampai kita mengikuti agama mereka. Pesona yang mereka tebarkan, sikap manis dan
bersahabat yang mereka tampilkan, hakikatnya hanya menutupi kebencian dan
kedengkian mereka terhadap kaum muslimin. Maka sadarlah wahai para
corong-corong prularisme! Bahwa ajakan kalian untuk membangga-banggakan bangsa
Eropa, Amerika dan kafir lainnya adalah tipuan mereka terhadap kalian, yang
hanya akan dibalas dengan kebencian, permusuhan, dan penghinanan terhadap Islam
dan syariatnya.Ingatlah bahwa sejarah akan terus berulang!
Di
jaman Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- Yahudi yang tinggal berdekatan
bertetanggaan dengan Rasul dan para Sahabat, terus menerus berbuat ulah
walaupun sudah berjanji untuk berdamai dan saling menjaga di kota Madinah.
Sebut saja sebagai contoh Bani Qoynuqo' yang telah membuat marah besar Rasul
dan Kaum Muslimin.
Ibnu
Hisyam menceritakan, "diantara perseteruan dengan Bani Qoynuqo' adalah seorang wanita Arab yang
datang dengan barang dagangannya, kemudian ia jual di pasar Bani Qoynuqo'.
Kemudian ia duduk pada tukang emas yang ia inginkan. Dan mereka menginginkan
wanita itu untuk membuka wajahnya, akan tetapi dia menolak. Maka tukang emas
itu sengaja mengikat ujung bajunya dengan bagian punggungnya. Maka ketika ia
berdiri tersingkaplah auratnya, dan mereka mentertawakanya.
Wanita itupun teriak. Maka melompatlah seorang laki-laki dari kaum muslimin menyerang tukang emas tersebut dan membunuhnya, tukang emas itu adalah seorang Yahudi. Kemudian orang-orang Yahudi mengepung dan membunuhnya. Orang muslim berteriak minta tolong kepada kaum muslimin terhadap (perbuatan) orang-orang Yahudi, maka marahlah kaum muslimin dan terjadilah peperangan antara mereka dengan Bani Qoynuqo'" [siroh Ibnu Hisyam (III/9-10)]Syaikh Shofiyyurohman Al-Mubarokfuri berkata:"dan ketika itu hilanglah kesabaran Nabi -shallallahu alaihi wasallam-. kemudian Nabi menjadikan Abu Lubabah , kemudian Nabi menjadikan Abu Lubabah bin Abdul Mundzir untuk menjadi pemimpin sementara kota Madinah, dan Nabi memberikan Panji perang kepada Hamzah bin Abdul Muthalib, dan ia berjalan memimpin tentara Allah menuju Bani Qoynuqa'.
Ketika Yahudi
melihatnya, mereka berlindung di benteng mereka, maka Rasul mengepung mereka
dengan sangat ketat. Kejadian itu
terjadi pada hari Sabtu pada pertengahan bulan Syawwal tahun kedua hijriyyah.
Sedangkan pengepungan berlangsung 15 hari sampai muncul hilal bulan Dzul
Qo'dah.
Kemudian Allah sisipkan rasa takut dihati
mereka (orang Yahudi) -yang Allah apabila ingin menghinakan suatu kaum dan
menghancurkannya Allah sisipkan rasa takut kepada hati-hati mereka. Maka mereka
menyerah untuk mengikuti hukum Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- mereka serahkan nyawa mereka, harta mereka,
istri dan anak keturunan mereka.
Maka
Rasul memerintahkan mereka untuk berkumpul, maka berkumpullah mereka dan ketika
itu berdirilah Abdullah bin ubay bin Salul dengan perannya sebagai munafik.
Kemudian ia merengek meminta kepada Rasulullah agar mengampuni mereka, ia
berkata: "Wahai Muhammad, berbuat baiklah kepada sekutu-sekutuku"
-dahulu Bani Qoynuqo' adalah sekutu dari Khojroj- maka Nabi menunda
perrmintaannya. Tetapi Ibnu Ubay terus menerus mengulangi permintaannya dan
Nabi berpaling darinya, maka dia Ibnu Salul memasukkan tangannya pada saku baju
perang Nabi, dan berkatalah Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- kepadanya:
"lepaskan saya!!" dan Nabi marah sampai terlihat perubahan
diwajahnya.
Kemudian
nabi berkata: "celaka engkau, lepaskan aku!!"Akan tetapi munafik itu
terus menerus merengek meminta. dan dia berkata: "tidak, demi Allah, aku
tidak akan melepaskanmu sampai engkau berbuat baik kepada sekutu-sekutuku, empat
ratus yang tidak berbaju perang, tiga ratus yang berbaju perang telah
menyelamatkan aku dari bangsa kulit merah dan hitam, sedang engkau ingin
memanen mereka (membunuh mereka semua) dalam satu hari? sesungguhnya aku adalah
orang yang takut tertimpa adzab.
Maka munafik ini -padahal belumlah ia menampakkan
keislamannya kecuali satu bulan saja- Rasul jaga kehormatannya. Nabi
mengabulkan permintaannya. Dan Nabi memerintahkan agar mereka keluar dari kota
Madinah, dan jangan tinggal bersebelahan dengannya. Maka mereka keluar menuju
perbatasan Syam. Sedikit yang bisa bertahan di sana sehingga binasa kebanyakan
mereka. Rasulullah menahan harta mereka. Rasul mendapatkan tiga buah busur, dua
baju perang, tiga bilah pedang, dan tiga buah tombak dan seperlima dari ghonimah.
dan yang bertugas mengumpulkan ghonimah adalah Muhammad bin Maslamah. [Ar-Rahiq Al-Makhtum, hal 215-216] Dika
Wahyudi Lc.