Translate

Friday, 5 February 2010

WASIAT SYEKH MUJAHID ABUL ABBAS AZ ZAHRONI ROHIMAHULLAH


بسم الله الرحمن الرحيم

WASIAT SYEKH MUJAHID
ABUL ABBAS AZ ZAHRONI ROHIMAHULLAH

( Salah Seorang Pelaku Peledakan Mubarok 11 September 2001 M. )

Kisah ini disadur dari cerita seorang ikhwan mujahid Al Wadzoh bin Khorim di medan jihad.
Bagi siapa saja yang bisa menertipkan makalah ini maka silahkan lakukan dan sebarkan.

Sungguh ! Ketika aku hendak menulis surat ini aku tidak tahu dari mana aku harus memulainya, fikiranku berkecamuk dalam batinku dan aku tidak tahu mana yang harus di dahulukan. Kemudian aku menentukan sikap bahwa sebelum aku tuangkan dalam tuisan maka aku tetapkan dulu dalam hatiku. Aku menulisnya dan akupun sudah melakukannya.
Risalah ini aku tulis pada penghujung kehidupanku, saat penghujung itu bagaikan saat pemualaan di dalam kebahagiaan dan kegembiraanku.Kata-katanya pun saling tumpang tindih tidak teratur.
 Jika setiap surat itu mengandung makna, maka sesungguhnya inti suratku ini adalah menerangkan tentang perbuatan yang aku lakukan – Peledakan Mubarok 11 September-. Maka aku katakan : “ Sesungguhnya ketika aku melakukan pekerjaan ini maka aku meyakini bahwa ini adalah jalan yang aku tapaki dan sangat baik kesudahannya. Sesungguhnya apa yang aku lakukan ini sebagai pembebasan diri dari tugas – yang deberikan Allah -  dan untuk menghidupkan faridhoh jihad di tengah-tengah ummat ini dan dalam rangka menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadaku pada jalan ini. Karena telah diterangkan di dalam kitab Allah tentang kewajiban jihad fie sabilillah yang tujuannya adalah menyelamatkan  kaum muslimin dari kehinaan dan membebaskan bumi kaum muslimin yang dirampas – oleh orang kafir - dan untuk menjawab seruan Allah dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعاً
“ Hai orang-orang yang beriman, bersiapsiagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama “. (QS. 4:71)

Dan firman-Nya :
انْفِرُوا خِفَافاً وَثِقَالاً وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“ Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah “.  (QS. 9:41)

Dan firman-Nya :
فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ وَمَنْ يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً
“ Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar “. (QS. 4:74)

Ketika aku korbankan diriku dengan murah fie sabiillah bukan berarti aku lakukan itu karena frustasi dari sempitnya hidup sebagaimana yang disangka oleh orang-orang yang disesatkan oleh Allah, atau karena aku tidak bisa hidup layak sebagaimana manusia hidup. Tidak ….. demi Allah tidak. Sesungguhnya aku ketika keluar untuk berjihad – melakukan amaliah 11 september -, pada saat itu adalah masa-masa indahnya masa mudaku, aku keluar dengan nama Allah, aku makan dari makanan yang paling baik dan aku munum dari minuman yang paling baik dan aku tinggal di rumah yang megah, aku mengendarai mobil mewah dan hasil pekerjaanku melimpah ruah. Akan tetapi aku katakan : “ Kemudian apa yang aku cari ? “. Beban itu diletakkan di atas punggung kita dan kewajiban itu dalam tanggungan kita. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لا يُبْخَسُونَ، أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“ Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikanItulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali naar dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 11:15 - 16)
Aku hadir disaat kera-kera dan babi-babi yahudi sedang merobek-robek kehormatan kaum muslimah, dan mereka mencampakkan harga diri kaum muslimah. Kalau kamu mau melihat maka akan kamu saksian fenomena itu terjadi  di bumi Allah yang mubarok – Makkah-Madinah -.

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar