Al-Baihaqiyy dan An-Naqoosy telah mentakhrijkan di dalam mu'jamnya dan Ibn An-Najjaar daripada Waaqid bin Salaamah daripada Yaziid Ar-Riqoosyiyy dari Anas ra. Bahawa Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam telah bersabda (mafhuumnya) :
Sudikah aku kabarkan kepada kalian akan qaum-qaum yang mana mereka itu adalah bukan para anbiyaa` dan buka pula para syuhadaa`, (walhal) pada hari qiyaamat (nanti) para anbiyaa` dan para syuhadaa` merasa ghibtoh (iri hati) terhadap mereka itu lantaran manaazil (status- status) mereka (begitu dekat) dengan Allah, di atas minbar-minbar daripada nuur mereka dikenali.
Lalu mereka (para Sahabat r.ahum) Bertanya : siapakah mereka itu wahai Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam? Baginda menjawab (mafhuumnya) : al-ladziina yuhabbibuuna `ibaadaloohi ilAllahi, wa yuhabbibuunAllaha ilaa `ibaadihi, wa yamsyuuna `alal-ardhi nushan; artinya: (yaitu) orang-orang yang menjadikan para hamba Allah dicintai oleh Allah SWT , dan menjadikan Allah SWT dicintai oleh para hambanya, dan mereka itu berjalan kaki di atas (permukaan) bumi dalam hal keadaan memberikan nasihat.
Sudikah aku kabarkan kepada kalian akan qaum-qaum yang mana mereka itu adalah bukan para anbiyaa` dan buka pula para syuhadaa`, (walhal) pada hari qiyaamat (nanti) para anbiyaa` dan para syuhadaa` merasa ghibtoh (iri hati) terhadap mereka itu lantaran manaazil (status- status) mereka (begitu dekat) dengan Allah, di atas minbar-minbar daripada nuur mereka dikenali.
Lalu mereka (para Sahabat r.ahum) Bertanya : siapakah mereka itu wahai Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam? Baginda menjawab (mafhuumnya) : al-ladziina yuhabbibuuna `ibaadaloohi ilAllahi, wa yuhabbibuunAllaha ilaa `ibaadihi, wa yamsyuuna `alal-ardhi nushan; artinya: (yaitu) orang-orang yang menjadikan para hamba Allah dicintai oleh Allah SWT , dan menjadikan Allah SWT dicintai oleh para hambanya, dan mereka itu berjalan kaki di atas (permukaan) bumi dalam hal keadaan memberikan nasihat.