Translate

Saturday, 1 September 2012

KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI

Roda kehidupan di dunia selalu berputar, adakalanya di atas, suatu saat di bawah, kadang kala melewati jalan yang lurus dan mulus, namun kadang kala harus melewati jalan yang terjal dan mendaki. Namun apapun juga harus kita lewati dan harus bisa melewati. Hidup di dunia manusia tentu ingin bahagia, dengan cara apapun ditempuh namun kebanyakan kebahagiaan semu yang diperoleh.

Telah jamak menjadi kebiasaan manusia bila berurusan dengan dunia manusia selalu merasa kurang, bagaikan orang meminum air laut semakin banyak meminum merasa semakin harus, dan sebanyak apapun yang diminum air laut tidak pernah akan habis. Punya mobil satu kepingin punya dua, punya dua pingin tiga, begitu seterusnya tidak pernah merasa puas, karena hatinya telah dikuasai nafsu bukan untuk kebutuhan tapi keinginan, ssehingga jauh dari rasa syukur.

Untuk meraih kebahagiaan hidup memang diperlukan harta, namun tidak menjamin harta membuat orang bahagia, banyak orang kaya namun hidupnya tidak tenteram dan banyak orang berkedudukan tinggi menjadi angkuh dan sombong serta lupa diri. Allah SWT berfirman dalam QS At Takasur:1-2 yang berbunyi “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk kubur”.

Dalam sebuah ayat yang lain Allah SWT berfirman “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath Thalaq:2-3).

Kebahagiaan seseorang tidak bisa diukur dengan derajat maupun pangkat serta kemewahan dunia yang lainnya. Kebahagiaan terletak pada hati, jika hati seseorang merasa tenang maka itulah kebahagiaan, untuk meraih rasa tenang (sakinah) kuncinya hanyalah taqwa.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “Dia-lah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)”                             (QS Al Fath:4).
Oleh karena itu manakala ingin mendapatkan ketenangan dalam hati, maka ingatlah selalu kepada Allah di setiap saat dan di setiap waktu, namun manakala lupa kepada Allah bahkan jauh dari-Nya jangan berharap bisa hidup bahagia. Selalu berzikir untuk selalu mengingat-Nya agar ketenangan selalu bersama kita bersemayam di hati kita, seraya selalu mensyukuri apa pilihan Allah yang diberikan kepada kita saat ini dengan penuh keikhlasan. Amiin (ds)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar