Translate

Thursday, 13 December 2012

MANISNYA ISTIGFAR

Penulis ternama asal Arab Saudi, Dr. A'idh Al-Qarni MA. Dalam sebuah bukunya yang berjudul Menakjubkan! Potret Hidup Insan Beriman, mengatakan apabila seseorang ingin mendapatkan perasaan nyaman, lapang dada, ketenangan jiwa dan ketenteraman hati ia harus beristigfar. Bila seseorang ingin berbadan sehat dan kuat, selamat dari balak bencana dan penyakit ia harus beristigfar. Demikian halnya bila seseorang ingin menghapus dosa-dosanya, memperbanyak kebaikan dan mengangkat derajat hidupnya, ia juga harus beristighfar.


Istigfar adalah obat yang mujarab untuk menghilangkan dosa dan kesalahan. Saat seseorang mengerjakan perbuatan yang keji serta menzalimi diri sendiri, maka penyelamatnya adalah istighfar. Allah SWT berfirman, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS Ali Imran:135).

Allah SWT rida kepada orang-orang yang sungguh-sungguh beristighfar, karena mereka mengakui dosa-dosanya dan minta ampunan pada Rab-nya. Setiap kesusahan bisa dihilangkan dengan istigfar, setiap duka nestapa dapat dihapus dengan istigfar, setiap kesedihan dapat dihilangkan dengan istigfar. Bahkan tutup yang menyelimuti hati dan tabir yang menyelimuti jiwa dapat disingkap dengan istigfar.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh-sungguh benar-benar telah menutup hatiku, sehingga aku beristigfar kepada Allah lebih dari tuju puluh kali sehari.” (HR Ahmad)

Dalam sebuah riwayat ada seseorang yang kehabisan nafkah untuk keluarganya, tidak ada seorang pun yang memberinya, sementara ia malu kalau harus meminta-minta. Dia pun memperbanyak istigfar, hingga akhirnya Allah menuntun seseorang yang tidak dikenalnya. Orang tersebut mengetuk pintu rumahnya dan kemudian memberinya uang yang banyak hingga bisa mencukupi kebutuhannya.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Siapa yang konsisten dengan istigfar maka Allah akan menjadikan baginya dari setiap kesusahan, kelapangan dari setiap kesempitan, jalan keluar, dan memberinya rezeki arah yang tiada disangkanya.” (HR Muslim).

Pada dasarnya setiap penyebab kesusahan, nestapa, kerisauan dan kecemasan adalah dosa dan maksiat. Tidak ada cara untuk melepaskannya kecuali dengan istigfar. Nabi Muhammad SAW yang maksum pun beristigfar, kenapa kita enggak. (ds)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar