Translate

Sunday, 19 May 2013

MUSYAWARAH

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedangkan urusan mereka diputuskan dengan musyawarah diantara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” 
(QS Asy Suura: 38).

Di dalam kehidupan berbangsa bernegara seyogyanya kita selalu mengedepankan upaya musyawarah serta sedapat mungkin menjauhi pemaksaan kehendak. Pada dasarnya Islam telah menerima tuntutan dari Allah SWT. Untuk melaksanakan musyawarah. Sedangkan terkait dengan musyawarah Rasulullah SAW bersabda, “Aku (Ali bin Abi Thalib) bertanya kepada Rasulullah SAW, wahai Rasulullah SAW, jika timbul beberapa urusan pada kami yang tidak terdapat pada Al-Qur’an dan Sunnahmu, apa yang harus kami lakukan? Rasulullah SAW menjawab, kumpulkanlah orang-orang pandai diantara orang-orang mukmin, lalu bermusyawarahlah dengan mereka tentang hal tersebut.” (HR Ibnu Abdil Bar).

BERBAKTI PADA ORANG TUA KUNCI KEHARMONISAN KELUARGA

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS An Nisa: 36).

DUA MATA HATI


Syekh Abdul Qadir Al Jilani menerangkan bahwa hati memiliki dua mata. Satu mata dapat melihat tajalli (penzahiran) sifat-sifat dan nama-nama Allah. Pandangan ini akan terus berlanjut sepanjang evolusi kerohanian berlangsung, yaitu pengalaman-pengalaman dalam tingkat kerohanian menuju Allah SWT. Mata yang lainnya hanya melihat apa yang diterangi oleh cahaya atau nur tauhid dan keesaan Allah SWT. Seseorang yang telah masuk ke peringkat ‘di sisi Allah’ saja yang dapat melihat keesaan Allah yang mutlak. Yakni mereka yang berada di peringkat tertinggi, tingkat tajalli zat.

BATASAN SENYUM

Senyum dan tertawa dapat memberi kesan yang baik di dalam kehidupan. Selama hal itu dilakukan secara wajar dan tidak berlebih-lebihan atau terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata. Tertawa tidak dilarang dengan Islam, bahkan Rasulullah SAW juga tertawa dan tersenyum. Namun, tertawa yang melampaui batas adalah tercela dan dilarang.
Abdul Majid S. Dalam buku Tertawa Yang Disukai Tertawa Yang Dibenci Allah mengatakan tertawa berlebihan dapat merusak akhlak.

Tuesday, 14 May 2013

10 Sahabat Nabi yang Dijamin Syurga


 1. Abu Bakar Siddiq ra.

 Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam al-Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadith.

Hukum Mengangkat Tangan Saat Khatib Jum'at Berdo'a


Adakalanya kita melihat sejumlah jamaah (jum'at) menengadahkan tangannya sambil mengaminkan doa (dengan jelas) saat khotib berdoa, namun tak jarang pula kita melihat beberapa ikhwan kita hanya terdiam konsentrasi dengan doa dari sang khotib, tanpa tengadah tangan dan tanpa mengaminkan (dengan keras) doa khotib.

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar