Translate

Friday 23 August 2013

LIMA WASIAT ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ


Sahabat Rasulullah Shalallahuaalahi wasalam, Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, “Kegelapan itu ada lima, dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan tersebut akan menjerumuskan kita ke dalam panasnya api neraka. Tetapi, barang siapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat. Kegelapan pertama adalah cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulllah SAW bersabda, “Cinta dunia adalah biang dari segala kesalahan,” (HR. Baihaqi).

Manusia yang berorientasi dunia ia cenderung melegalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, untuk memeranginya Bau Bakar Ash-Siddiq memberinya pelita berupa Taqwa.
Dengan taqwa manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah yaitu jalan kebenaran. Kegelapan kedua dalam dosa. Kegelapan ini akan tercerahkan dengan taubat nashuha (tobat yang bersungguh-sungguh). Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun dan bertaubat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.” (HR Ahmad). Inilah al-roon (penutup hati). Allah SWT berfirman, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS Al-Muthaffifin:14).
Kegelapan ketiga adalah kegelapan kubur. Akan terang benderang dengan adanya siraj (lampur penerang) berupa bacaan Laa laaha Illah, Muhammad Rasulllah. Sabda Nabi Muhammad SAW. “Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat Laa Ilaaha Illallah, ia kan masuk surga.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa wujud keikhlasannya?” Beliau menjawab, “Kalimat tersebut dapat mencegah dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.” (Muttafag’alaih).
Kegelapan keempat alam akhirat sangat sangatlah gelap, untuk meneranginya manusia harus banyak beramal shaleh. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka adalah surga ‘adn. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Bayyinah:7-8). Kegelapan kelima adalah shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) dan Yaqin, adalah penerangnya, yaitu meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang gaib, termasuk kehidupan setelah mati (eskatologis). Dengan segala keyakinan itu kita akan lebih aktif dalam mempersiapkan bekal sebanyak mungkin untuk menuju alam abadi (akhirat). Demikian lima wasiat Abu Bakar Ash-Siddiq, semoga kita termasuk pemegang kuat lima pelita itu, sehingga bisa menguak kegelapan memandu dan menuntun kita semua menunju terang yang abadi dan mengantarkan kita ke kebahagiaan di surga dinukil dari berbagai sumber (ds).

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar