Translate

Saturday, 2 May 2020

HATI-HATI DENGAN LISANMU

pict from dakwahpost.com


Usia adalah modal untuk melakukan amal shalih. Orang yang mengerti hakikat ini, maka dia tidak akan menggunakannya kecuali untuk perkara yang bermanfaat. Dia akan berusaha memanfaatkan segala potensi diri untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin. Diantara yang bisa mudah dimanfaatkan untuk menabung bekal disisi Allah Azza wa Jalla adalah lidah. Dengan lidah, seseorang bisa berdzikir dan saling nasehat menasehati sehingga meraih banyak pahala. Namun sebaliknya, lidah juga bisa mengakibatkan dosa dan menyeret seseorang ke neraka, jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan. Kesadaran seseorang terhadap fungsi dan bahaya lisan ini akan mendorong dirinya untuk menjaga lidah, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat.


Allah berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar” [Al-Ahzab : 70-71]

Begitu juga firman Allah Ta’ala :
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [Al-Ahzab : 58]

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, beliau bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah! Siapakah kaum muslimin yang paling baik?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Seorang muslim yang tidak mengganggu orang lain dengan lisan atau tangannya.”  (HR. Bukhari no. 11 dan Muslim no. 42)

Dalam hadits lainnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam. [HR. Bukhari, no. 6475; Muslim, no. 47; dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu]

Sahabat.. Sungguh sangat menyedihkan karena sebagian orang sangat mudah melontarkan kata-kata kotor, kata-kata yang buruk, dan bisa jadi menyakitkan orang lain yang mendengarnya. Ucapan kotor itu seolah-olah sudah menjadi tabiat dan karakternya, sehingga mudah terucap dan sulit dihilangkan. Sangat mudah baginya untuk mengeluarkan cacian dan makian kepada orang lain. Selain itu, ucapan kotor tersebut semakin parah ketika dia berselisih dengan kawannya, atau terlibat dalam perdebatan dan pertengkaran. Kepada saudaraku dengan karakter dan tabiat semacam ini.

Sahabat.. Marilah kita gunakan lisan untuk kebaikan adalah berdzikr, membaca Alquran, memberi nasihat kepada orang lain, beramar ma’ruf menyuruh mengerjakan perintah Allah dan bernahi munkar dengan melarang orang lain mengerjakan maksiat, berdakwah, berdoa kepada Allah dsb.

Semoga tulisan singkat ini dapat menjadi bahan renungan kita bersama.

Pesantren Dakwah Merapi, Sleman, Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar