“Dan janganlah engkau patuhi setiap
orang yang suka bersumpah dan suka menghina, suka mencela, yang kesana kemari
menyebarkan fitnah, yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan
bayak dosa, yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya.”
(QS. Al-Qalam:10-13)
Ayat di atas menjelaskan bahwa perlu dihindari sifat dan perangai keji,
bahwa kita dilarang untuk bermusyawarah ataupun meminta pendapat dari
orang-orang yang punya sifat-sifat seperti itu.
Tidak sedikit orang yang suka mengumbar aib orang lain, dimana pun dia
berada suka mengoreksi orang lain. Dalam ayat lain Allah berfirman: “Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela.”
(QS. Al-Humazah:1). Ayat ini mengisyaratkan agar menjauhi dan tidak mengikuti
pendapat orang-orang yang suka mencela. Karena orang yang suka menyebar aib
orang lain tidak mungkin memberikan pendapat yang baik. Penyakit-penyakit
semacam itu bermula dari sebab-sebab tertentu. Ada tiga hal sebab seseorang
yang suka menyebar aib dan kesalahan orang lain:
1.
UJUB
(bangga diri)
Tatkala seseorang merasa dirinya diatas segalanya pasti ia melihat orang
lain selalu dibawahnya.
Pada akhirnya ia akan mencari dan menyebar aib orang lain sebagai bukti
bahwa dirinya lebih baik dan mulia dibanding orang lain.
2.
KESOMBONGAN
DALAM HATI
Sedikit rasa sombong mendorong seseorang untuk memandang remeh dan rendah
orang lain. Kesombongan membuat seseorang paling suci dan bersih hingga perlu membuktikan bahwa orang lain itu
kotor, dengan membongkar aib dan kesalahan orang lain.
3.
IRI
DAN DENGKI
Iri dan dengki adalah paling berbahaya tatkala seseorang menyimpan hatinya,
maka pasti ia akan sibuk mencari aib orang lain, menjatuhkan harga diri orang
lain, bahkan ketika yang dituju tidak memiliki kesalahan maka dikaranglah
cerita-cerita seolah-olah ada aib yang diperbuat. Dan janganlah engkau patuhi
setiap orang yang suka bersumpah dan suka mencela, yang ke sana kemari
menyebarkan fitnah. Bila hari ini ia menyebar aib orang lain, bisa jadi besok
ia akan menybar aibmu.
Sayyidin Ali bin Abitholib pernah berpesan:
“Siapa yang berani
menyebutkan aib orang lain dihadapanmu, besok dia akan menyebutkan aibmu di
hadapan orang lain.”
Maka jauhi mereka, dan jangan pernah minta pendapatnya. Wallahu’alam
bishawab. (ds)
No comments:
Post a Comment