Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat
kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari
surga, mereka berkata, “Inilah rezeki
yang diberikan kepada kami dahulu. Mereka
telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh)
pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.” (QS.
Al--Baqarah:25).
Dunia adalah bangunan yang besar dengan lorong-lorong di dalamnya. Setiap
lorong mempunyai ujian masing-masing. Di sana ada lorong kenikmatan, ada lorong musibah, lorong kekayaan, lorong
kesedihan, lorong kemiskinan, dan yang lainnya. Semua lorong itu adalah yang
harus dilalui manusia dengan jalannya masing-masing.
Manusia mempunyai waktu yang pendek dan singkat di dalam bangunan dunia
ini. Sebenar lagi, waktunya akan habis dan akan berpindah ke tempat lain sesuai
ujiannya di dunia. Allah SWT, memberikan kenikmatan dunia kepada orang yang dicintai-Nya, juga
kepada orang-orang yang tidak disukai-Nya.
Namun ganjaran di akhirat hanya diberikan kepada hamba-hamba yang
dicintai-Nya. Karena kenikmatan yang sesungguhnya hanya diberikan kepada
orang-orang yang layak menerimanya.
Seorang mukmin mungkin dalam kehidupannya tidak mendapat banyak kenikmatan,
bahkan dalam kehidupan banyak mendapatkan ujian-ujian kesedihan dan kepedihan.
Sementara di hadapannya ia menyaksikan berbagai kenikmatan dunia dirasakan
oleh orang-orang yang berpaling dari Allah SWT. Dalam keadaan semacam ini seorang mukmin harus mempunyai pegangan bahwa
Allah SWT selalu memberi yang terbaik baginya, sedang ia meyakini bahwa
kehidupan di akhirat nanti. Firman Allah SWT: “Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya,
sekiranya mereka mengetahui.” (QS.Al-Ankabut:64). Tak ada kenikmatan yang
kekal begitulah tiada masalah yang kekal, segala akan sirna dengan berlalu
waktu. Tatkala seorang mukmin mempunyai harapan semacam ini, maka ia selalu
mengingat Allah, dan kehidupan akhirat. Harapan terbesarnya adalah surga yang
belum pernah dilihat mata, belum pernah terpikir oleh siapa pun. Hanya keimanan
yang membimbingnya.
Ketika seseorang memiliki harapan yang besar, maka setiap kesulitan dunia
akan nampak kecil dimatanya. Karena ia selalu yakin akan janji Allah SWT: “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan)
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. Al-Baqarah:25).
Iman dan amal soleh adalah kunci untuk meraih harapan tersebut. Keimanan
yang menjaga dari godaan-godaan yang menuju kesengsaraan. Amal soleh, yang mengangkatnya lebih dekat kepada keridhaan Allah SWT. Menambah keimanan dan selalu memperbarui amal soleh adalah upaya meraih
kebahagiaan sejati. (ds) Wallahu’alam
bishawab.
No comments:
Post a Comment