Seorang Nasrani bermaksud mengejek Imam Muhammad bin Ali bin Husain yang
digelari orang dengan panggilan “Al Baqir” (yang luas pengetahuannya). Orang
Nasrani itu berkata kepadanya: “Engkau adalah baqar (lembu).” Maka Imam Baqir
menjawab dengan penuh kelembutan: “Bukan, tetapi saya adalah Al-Baqir”. Orang
Nasrani tersebut tidak menghiraukan jawaban tersebut.
Selanjutnya ia berkata
“Engkau adalah anak tukang masak, engkau anak wanita hitam yang mulutnya
berbau.” Al-Baqir menjawab: “Seandainya engkau benar, maka aku doakan semoga
wanita itu diampuni oleh Allah, dan jika engkau bohong, maka aku doakan semoga
Allah mengampunimu.” Ternyata sikap lemah lembut dan pemaaf yang dimiliki oleh
Imam Muhammad bin Ali bin Husain itu telah menimbulkan rasa kagum orang Nasrani
tersebut, sehingga akhirnya diapun bertobat untuk tidak mengulangi lagi
perangai buruknya itu dan menyatakan dirinya masuk ke dalam agama Islam.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. katanya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan kemenangan yang terus menerus. Tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Innallaha Ma'ashobirin: sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (ds)
Disaring dari Serial Mutiara Hikmah.
No comments:
Post a Comment