Translate

Saturday, 1 September 2012

KESABARAN IMAM AL-BAQIR

Seorang Nasrani bermaksud mengejek Imam Muhammad bin Ali bin Husain yang digelari orang dengan panggilan “Al Baqir” (yang luas pengetahuannya). Orang Nasrani itu berkata kepadanya: “Engkau adalah baqar (lembu).” Maka Imam Baqir menjawab dengan penuh kelembutan: “Bukan, tetapi saya adalah Al-Baqir”. Orang Nasrani tersebut tidak menghiraukan jawaban tersebut. 
 
Selanjutnya ia berkata “Engkau adalah anak tukang masak, engkau anak wanita hitam yang mulutnya berbau.” Al-Baqir menjawab: “Seandainya engkau benar, maka aku doakan semoga wanita itu diampuni oleh Allah, dan jika engkau bohong, maka aku doakan semoga Allah mengampunimu.” Ternyata sikap lemah lembut dan pemaaf yang dimiliki oleh Imam Muhammad bin Ali bin Husain itu telah menimbulkan rasa kagum orang Nasrani tersebut, sehingga akhirnya diapun bertobat untuk tidak mengulangi lagi perangai buruknya itu dan menyatakan dirinya masuk ke dalam agama Islam.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. katanya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan kemenangan yang terus menerus. Tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Innallaha Ma'ashobirin: sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (ds)
Disaring dari Serial Mutiara Hikmah.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar