Gambar: Wikipedia |
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
يَعْقِدُ
الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ
عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ
اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ
انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ
نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
"Setan mengikat tengkuk salah seorang
dari kalian saat dia tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan dia
membisikkan padamu: “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika dia bangun
lalu berzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika dia berwudhu
maka lepaslah dua ikatan. Dan jika dia melanjutkan dengan shalat, maka
lepaslah seluruh ikatan itu. Sehingga pada pagi harinya dia menjadi
sangat semangat dan sehat jiwanya. Namun jika tidak, maka dia akan
memasuki waktu pagi dengan jiwa yang buruk dan penuh kemalasan.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Mengatasi tipu daya dan gangguan syetan ini, seorang muslim diperintahkan mengikuti beberapa langkah beriku ini:
1. Berwudhu sebelum tidur walaupun ia berhadats kembali sesudah itu, maka itu tidak mempengaruhi.
2. Shalat witir lebih dahulu sebelum tidur.
3. Menggabungkan kedua
telapak tangannya dan membacakan di dalamnya surat al-Ikhlash dan
al-Mu'awwidzatain (surat Al-Falaq dan al-Nas) kemudian meniupkan ke
dalamnya, lalu mengusapkan keduanya kepada badannya yang dimulai dari
kepalanya.
4. Membaca ayat kursi
dengan penuh perenungan dan penghayatan, maka ayat tersebut akan
melindunginya dari syetan sampai datangnya pagi.
5. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah.
6. Membaca Tasbih
(Subhanallah) sebanyak 33 kali, Tahmid (Al-Hamdulillah) sebanyak 33
kali, dan Takbir (Allahu Akbar) sebanyak 34 kali.
7. Meletakkan tangan
kanannya di bawah pipi kanannya dan tidur dengan miring ke kanan,
menjadikan lambung kanan sebagai tumpuan lalu berdoa,
8. Kemudian berzikir hingga ia tertidur,
اللَّهُمَّ
إِنِّى أَسْلَمْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ
وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى
أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ
"Ya Allah, sungguh aku serahkan wajahku
kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan
punggungku kepada-Mu dengan penuh harap dan takut terhadap-Mu.
Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari
(ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Sungguh aku telah beriman kepada
Kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan (beriman) kepada Nabi-Mu yang
telah Engkau utus."
Hal ini didasarkan kepada riwayat Bara' bin Azib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِذَا
أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ
عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ثُمَّ قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْلَمْتُ وَجْهِى
إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ
رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ
إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى
أَرْسَلْتَ وَاجْعَلْهُنَّ مِنْ آخِرِ كَلاَمِكَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ
لَيْلَتِكَ مُتَّ وَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ
"Apabila kamu hendak tidur maka
berwudhu'lah sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah
miring ke kanan, lalu bacalah: "Ya Allah, sungguh aku serahkan wajahku
kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan
punggungku kepada-Mu dengan penuh harap dan takut terhadap-Mu.
Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari
(ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Sungguh aku telah beriman kepada
Kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan (beriman) kepada Nabi-Mu yang
telah Engkau utus."
Jadikan kalimat-kalimat itu sebagai
perkataan terakhirmu, karena jika engkau mati pada malam itu maka engkau
meninggal di atas fitrah." (HR. Bukhari dan Muslim) Wallahu A'alam.
Ketahuilah wahai saudaraku, kedelapan perkara di atas telah ada ketetapannya dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Wallahu Ta'ala A'lam.
Oleh: Badrul Tamam [PurWD/voa-islam.com]
No comments:
Post a Comment