Al
Jaami’ berasal dari kata jama’a-yajma’u yang berarti mengumpulkan, menghimpun
dan menyatukan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menghimpun segala materi, ruh nilai,
amal dan segala peristiwa dalam satu jamaah di bawah kendali dan kekuasaan-Nya.
Karenanya himpunan jama’ah yang diciptakan Allah Subhana wa Ta'ala adalah
himpunan yang paling baik dan paling benar, indah dan paling adil, karena Allah
Ta'ala Maha Penghimpun maka manusia dengan segala amal perbuatan, sandang
pangan budaya serta pemerintahannya pasti dalam himpunan-Nya. Oleh karena itu
langkah dan jalan manakah yang ditempuh manusia dalam menuju himpunan-Nya?
Pastilah jalan Allah Subhana wa Ta’ala. Jalan itu bukan jalan kehendak sendiri,
bukan jalan hawa nafsu bukan pula jalan untuk diri sendiri yang hanya
menghasilkan arogansi, monopoli dan diskriminasi.
Tatkala
jalan yang ditempuh adalah jalan Allah Subhana wa Ta'ala yang maha Penghimpun,
maka pastilah hasilnya kehidupan yang berjama’ah, sandang pangan yang
berjama’ah, kesejahteraan yang berjama’ah. Allah Subhana wa Ta'ala berfirman, “Tuhan Kami! Janganlah Engkau jadikan hati
kami berpaling, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan anugerahkanlah
kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena Engkau Maha Pemberi (anugerah). Tuhan
Kami! Sesungguhnya Engkau menghimpun manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari
yang tak ada keraguan padanya. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”
(QS. Ali Imran 8-9). Do’a ini mengandung makna yang sangat dalam, Pertama, yang
menggambarkan betapa mereka bertaqwa kepada Allah SWT dengan memegang teguh
anugerah petunjuk-Nya. Kedua, kekhawatiran dan kehati-hatian terhadap godaan
dan rayuan sehingga tidak berpaling dari petunjuk-ya. Ketiga, permohonan rahmat
dan anugerah dari sisi Allah SWT. Keempat, keyakinan hamba bahwa Allah Maha
Menghimpun manusia dari hari Kiamat untuk menerima pembalasan amal baik. Al
Jaami’, Allah Yang Maha Menghimpun, menginspirasi untuk terus menerus
memantapkan iman dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya, agar tidak
tergelincir dalam kesesatan dan selalu berpegang teguh pada simpul kebenaran,
agar tidak terkelupas inti keimanan yang akan memunculkan kefasikan. Al Jaami’
juga menyeleksi sifat-sifat dan macam-macam manusia sehingga terkumpulah
golongan manusia-manusia seperti munafik dan kafir.
“Sesungguhnya Allah menghimpun
semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka jahanam.”
(QS. An Nissa:140) (DS)
No comments:
Post a Comment