Dalam Kamus Lisanul Arab,
doa adalah permohonan yang bersungguh-sungguh kepada Allah SWT. Sedang menurut
Ibnul Qoyyim doa adalah permohonan mengenai berbagai hal yang bermanfaat serta
dijauhkan dari hal-hal yang mendatangkan kemudaratan, sedangkan menurut Al
Khatabi doa adalah permohonan kepada Allah SWT dengan menunjukkan kefakiran
kepada-Nya serta membebaskan diri dari keyakinan terhadap kekuatan selain Allah
SWT.
Kekuatan Allah SWT adalah
kekuatan Tunggal, kekuatan yang mampu mempengaruhi bahkan menentukan jalan
kehidupan umat manusia. Itulah sesungguhnya setiap doa yang dipanjatkan selalu
meminta bantuan kepada Allah SWT untuk terkabulnya suatu harapan. Doa yang
disertai ikhtiar adalah suatu usaha untuk melipatgandakan potensi. Berdoa
adalah upaya batin sebagai pelengkap dari upaya lahir. Doa merupakan upaya
seorang hamba kepada Tuhannya dalam mengeluhkan permasalahan hidup yang
dihadapinya. Permohonan terkabulnya sebuah permohonan serta perlindungan dari
segala mara bahaya. Doa adalah wujud pengakuan sera ketergantungan manusia
kepada Allah SWT, yang maha mulia dan Maha Perkasa, yang menciptakan dan
menguasai langit bumi seisinya. Berzikir dan berdoa adalah sama pentingnya
untuk dilakukan, keduanya adalah perintah Allah SWT sekaligus wujud dari
penghambaan diri kepada-Nya.
Imam Nawawi menjelaskan hal
yang paling utama dari aktivitas seorang hamba Allah SWT yaitu menyibukkan diri
dengan berzikirullah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, berdoa yang memiliki
ketentuan sama dengan berzikir. Doa dan zikir dilakukan karena manusia
membutuhkan dan tempat mengadu, doa adalah sarana memohon kepada Allah SWT untuk
meningkatkan kwalitas diri upaya meninggikan derajad ketaqwaan serta berlatih
konsentrasi dan sabar. Upaya agar doa didengar dan dikabulkan, seseorang
hendaknya memahami adab atau tata cara berdoa diantaranya pada saat dan
waktu-waktu yang mulia, dilakukan dengan khidmat seperti saat sedang sujud,
sebelum dan sesudah shalat wajib menghadap kiblat, dimulai dengan memuji Allah
SWT diiringi dengan solawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Hendaknya
membaca syahadat dan memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa, berdoa
dengan merendahkan diri dengan penuh harap dengan bahasa yang sederhana serta
suara yang lemah lembut bersabar dan tidak putus asa, manakala mendoakan orang
lain awali dengan doa untuk diri sendiri, berdoa dengan bertawasul kepada menggunakan
nama-nama Allah yang mulia dan berdoa dalam keadaan suci. Agar doa dikabulkan
adalah doa dengan penuh keikhlasan, penuh keyakinan, berdoa hanya kepada Allah
SWT, selalu berbaik sangka kepada-Nya serta memperbanyak amal saleh. (ds) 8/10.
No comments:
Post a Comment