Kata
Nasihat berasal dari bahasa Arab,
yang bermakna khalasha, yang maknanya
bersih dari segala kotoran dan murni. Nasihat bisa juga bermakna khatha, yaitu menjahit. Imam Nawawi ra,
mengatakan bahwa “nashaha” diambil
dari “nashaharrajalu tsaubahu”
apabila dia menjahitnya. Maka, mereka mengumpamakan perbuatan penasehat yang
selalu menginginkan kebaikan orang yang dinasehatinya dengan usaha seseorang
memperbaiki (menjahit) pakaiannya yang robek. Imam Ibnu Rajab ra menukil ucapan
Imam al-Khathtabi ra, “Nasehat ialah kata
yang menjelaskan sejumlah hal, yaitu menginginkan kebaikan bagi orang yang
diberi nasehat.”
Dari
sebuah hadits dari Abi Ruqayyah, Tamim bin Aus adalah dari radhiyallahu anhu,
dari Rasulullah SAW bahwasannya beliau bersabda “Agama itu adalah nasehat, agama itu adalah nasehat, agama itu adalah
nasehat.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab, “untuk Allah,
kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam kaum muslimin atau mukminin, dan bagi kaum mslimin
pada umumnya. Para ulama ahli hadits menjelaskan bahwa hadits ini shahih.”
Hadits
di atas adalah ucapan yang singkat dan padat yang hanya dimiliki Nabi Muhammad
SAW, yang mengandung makna yang amat dalam. Wa lingkungan kitabihi, satu
kalimat yang sudah mencakup semua tatanan kehidupan Kitab Allah mencakup
seluruh permasalahan agama, baik ushul maupun furu’, baik perbuatan maupun
keyakinan. Firman Allah SWT, “Tidaklah
kami alpakan sesuatupun dalam kitab ini.” (QS Al-An’am:38).
Agama
adalah nasehat, Agama adalah nasehat, Agama adalah nasehat. (ds). 23/11
No comments:
Post a Comment