Syekh
Abdul Qadir Al Jilani menerangkan bahwa hati memiliki dua mata. Satu mata dapat
melihat tajalli (penzahiran) sifat-sifat dan nama-nama Allah. Pandangan ini
akan terus berlanjut sepanjang evolusi kerohanian berlangsung, yaitu
pengalaman-pengalaman dalam tingkat kerohanian menuju Allah SWT. Mata yang
lainnya hanya melihat apa yang diterangi oleh cahaya atau nur tauhid dan
keesaan Allah SWT. Seseorang yang telah masuk ke peringkat ‘di sisi Allah’ saja
yang dapat melihat keesaan Allah yang mutlak. Yakni mereka yang berada di
peringkat tertinggi, tingkat tajalli zat.
Untuk
sampai ke tingkat tersebut di dalam dunia ini, kita harus membersihkan diri
dari segala sifat keduniawian serta keegoan diri. Jauh dan dekatnya jarak
pengembaraan kita menuju ke peringkat tersebut, tergantung dari sejauh mana
jarak yang kita tempuh antara diri kita dengan hawa nafsu dan ego kita.
Tujuan
yang ingin dicapai adalah kesadaran tentang kosongnya diri kita dan kesadaran
bahwa yang wujud hanya Allah SWT. Allah Maha Agung dan Maha Besar, segala puji
hanya untuk-Nya. Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun. Dia menzahirkan diri-Nya.
Dia membentangkan hijab antara Dia dengan kita. Dia yang dikenali itu
tersembunyi dalam Dia yang tidak dikenali. Renungkan dan pikirkanlah. (ds)
No comments:
Post a Comment