Translate

Thursday, 22 August 2013

Tilawah Al Quran

Dari Utsman Ibn Affan ra, “Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya (HR Bukhari). Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Qur’an dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya, sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya,” (QS Al Kahfi:1-3).

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin, menjelaskan, Al-Qur’an tidak berisi dan (tak) membuat kisah-kisah dusta dan bathil di masa lalu atau kisah-kisah khayalan tentang masa depan. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan mukjizat bagi Rasulullah SAW. Al-Qur’an adalah wahyu, dan turun dari Allah SWT yang maha bijak, Maha Suci dan Maha Agung. Di dalam Al-Qur’an kita menemukan bahan renungan bagi orang-orang yang berfikir, kita bisa menemui kisah-kisah kaum dan bangsa terdahulu yang bisa dijadikan tauladan perilakunya yang baik dan sebagai ibrah (pembelajaran) bagi kita semua.
Al-Qur’an diturunkan sebagai pembeda mana hal-hal yang haram yang harus dihindari dan ditinggalkan, serta hal-hal yang halal yang selalu harus dicari dan dijaga dalam perilaku dan peri kehidupan. Kitab ini memisahkan dari yang hak dari yang bathil, dengan bantuannya kita bisa berjalan di jalan yang lurus dengan mudah karena segala perintah dan larangan diungkapkan dalam Al-Qur’an dalam bahasa yang jelas. Al-Qur’an adalah cahaya penerang bagi yang sakit jiwa, Al-Qur’an adalah petunjuk. Barangsiapa yang memberi peringatan dengan Al-Qur’an maka mereka termasuk orang yang benar, barangsiapa yang berpegang teguh dengannya niscaya dia akan mendapat petunjuk, sedang barang siapa amal dan berbuat berdasarkan petunjukknya niscaya dia akan selamat dan memperoleh kemenangan.
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya,” (QS Al Hijr:9). Cara untuk memelihara dan menjaga Al-Qur’an antara lain menyimpannya dalam hati (mengingat-ingat dan menghafal), dengan kesungguhan membacanya mempelajari, menjelaskan dan mengamalkan dalam keseharian. Di dalam Tarjamah Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi disebutkan keutamaan-keutamaan membaca Al Qur’an, diantaranya yaitu hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Dari Abu Ummanah ra, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an itu karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya,” (HR Bukhari). Sedangkan Ibn Mas’ud ra berkata, “Al-Qur’an diturunkan kepada kalian untuk diamalkan. Karena itu diperlihatkan bacaan kalian ke dalam perbuatan. Banyak diantara manusia yang membawa Al-Qur’an sejak awal (Al Fatihah) hingga akhir (An Naas) dan tidak terlewat sehuruf pun darinya, namun tak menerjemahkannya ke dalam perbuatan”. Wallahu a'lam bishawab. (ds)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar