Dari Utsman Ibn Affan ra,
“Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik
kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya (HR
Bukhari). Segala puji bagi Allah SWT yang
telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Qur’an dan Dia tidak mengadakan
kebengkokan di dalamnya, sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan
akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira
kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan
mendapat pembalasan yang baik, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya,”
(QS Al Kahfi:1-3).
Imam Al-Ghazali dalam
kitabnya Ihya ‘Ulumuddin, menjelaskan, Al-Qur’an tidak berisi dan (tak) membuat
kisah-kisah dusta dan bathil di masa lalu atau kisah-kisah khayalan tentang
masa depan. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang merupakan mukjizat bagi Rasulullah SAW. Al-Qur’an adalah
wahyu, dan turun dari Allah SWT yang maha bijak, Maha Suci dan Maha Agung. Di
dalam Al-Qur’an kita menemukan bahan renungan bagi orang-orang yang berfikir,
kita bisa menemui kisah-kisah kaum dan bangsa terdahulu yang bisa dijadikan tauladan
perilakunya yang baik dan sebagai ibrah (pembelajaran) bagi kita semua.
Al-Qur’an diturunkan sebagai
pembeda mana hal-hal yang haram yang harus dihindari dan ditinggalkan, serta
hal-hal yang halal yang selalu harus dicari dan dijaga dalam perilaku dan peri
kehidupan. Kitab ini memisahkan dari yang hak dari yang bathil, dengan
bantuannya kita bisa berjalan di jalan yang lurus dengan mudah karena segala
perintah dan larangan diungkapkan dalam Al-Qur’an dalam bahasa yang jelas.
Al-Qur’an adalah cahaya penerang bagi yang sakit jiwa, Al-Qur’an adalah
petunjuk. Barangsiapa yang memberi peringatan dengan Al-Qur’an maka mereka
termasuk orang yang benar, barangsiapa yang berpegang teguh dengannya niscaya
dia akan mendapat petunjuk, sedang barang siapa amal dan berbuat berdasarkan
petunjukknya niscaya dia akan selamat dan memperoleh kemenangan.
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya,” (QS Al Hijr:9). Cara untuk memelihara dan
menjaga Al-Qur’an antara lain menyimpannya dalam hati (mengingat-ingat dan
menghafal), dengan kesungguhan membacanya mempelajari, menjelaskan dan
mengamalkan dalam keseharian. Di dalam Tarjamah Riyadhus Shalihin karya Imam
Nawawi disebutkan keutamaan-keutamaan membaca Al Qur’an, diantaranya yaitu
hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Dari Abu Ummanah ra, dia berkata,
“Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah
Al-Qur’an itu karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat
bagi para pembacanya,” (HR Bukhari). Sedangkan Ibn Mas’ud ra berkata, “Al-Qur’an diturunkan kepada kalian untuk
diamalkan. Karena itu diperlihatkan bacaan kalian ke dalam perbuatan. Banyak
diantara manusia yang membawa Al-Qur’an sejak awal (Al Fatihah) hingga akhir
(An Naas) dan tidak terlewat sehuruf pun darinya, namun tak menerjemahkannya ke
dalam perbuatan”. Wallahu a'lam bishawab. (ds)
No comments:
Post a Comment