Zakat adalah
rukun islam yang ketiga, yang wajib dibayar oleh semua umat islam yang telah
mempunyai harta genap satu nisab, sedangkan sedekah hukumnya sunnah (tatowwu).
Firman
Allah, “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu membatalkan sedekah-sedekah kamu dengan mengungkit-ungkit dan
menyakiti hati, seperti orang yang menginfakkan hartanya agar dilihat orang
banyak.” (QS Al Baqarah:264). Dengan mengungkit-ungkit apa-apa yang
disedekahkan, riya mengenai zakat dan infaq serta sedekah bisa menghilangkan
pahalanya.
Orang yang
mengeluarkan zakat atau sedekah bukan karena Allah, tetapi karena ingin dipuji
dan menjadi pujian orang lain dapat pula menghilangkan pahala sedekahnya. Bagi
orang islam yang ingin zakat dan sedekahnya diterima Allah Wa Jalla, syaratnya harus
ikhlas senantiasa hanya mencari keridaan Allah SWT. Orang yang mengeluarkan
zakat ataupun sedekah tetapi menyakiti hati orang yang menerimanya, maka hal
yang demikian itu dapat menyebabkan hilangnya pahala zakat dan sedekahnya.
Firman Allah SWT, “Perkataan yang baik
dan memaafkan itu lebih baik daripada sedekah yang diikuti dengan sikap
menyakiti hati. Allah Maha Kaya, Allah Maha Penyantun.” (QS Al
Baqarah:263).
Orang berzakat
dan bersedekah tetapi dengan harta yang haram atau dari hasil yang tidak jelas
(subhat), hasil korupsi, mencuri dan sebagainya amalnya akan tertolak. Harta
yang haram untuk beramal apa pun hasilnya tetap haram. (ds)
No comments:
Post a Comment