Kamera Pengintai dan Alat Sadap
gambar: geocities.ws |
CCTV atau Closed Circuit Television, atau televisi sirkuit tertutup Sebuah alat
canggih yang sudah mulai digunakan oleh militer AS sejak 1940an, untuk menguji peluncuran missil V2nya. Temuan manusia yang saat ini sedang diminati banyak orang karena
kemampuannya yang bukan hanya merekam kejadian yang telah lewat, namun juga
telah membantu banyak orang menceritakan kejadian yang telah lalu dengan
memutar ulang, mengkilasbalikkan fakta yang telah lampau. Dengannya peristiwa
sebenarnya bisa diungkap kembali bahkan bisa dipertontonkan kepada si pelaku
tentang apa saja yang telah ia kerjakan. Bahkan banyak yang telah dibuat
“takberdaya” ketika ia harus melihat kenyataan bahwa di dalam rekaman yang
dilihatnya adalah dirinya.
CCTV mengawasi gerak-gerik
orang perorang yang menjadi area objek intaianya. Sepanjang masuk dalam
jangkauan jarak dan kemampuan alatnya, semua informasi bisa direka ulang.
Itulah kenapa ketika manusia mengetahui bahwa disekeklilingnya terdapat alat
pengintai (CCTV) yang senantiasa mengawasi gerak langkahnya, segala tindakannya
begitu teratur dan hati-hati. Ia takut melakukan sesuatu yang tak wajar. Ia
takut mengambil ini, takut mencuri itu dan sebagainya, yang pada dasarnya ia
merasa selalu diawasi sebuah alat berupa kamera yang selalu mengintainya.
Hasil dari terpasangnya alat
pengintai tersebut ternyata amat menakjubkan. Paling tidak ketika seseorang
akan melakukan sesuatu yang dianggap salah ia segera tersadar. Ketika ia akan
mencuri ia sadar bahwa CCTV telah merekamnya dan akhirnya ia urungkan. Ketika
akan berbuat tak baik, di benaknya segera tergambar bagaimana jika kelakuannya
dipertontonkan kembali. Betapa malunya dirinya.
Demikian halnya dengan peristiwa
yang sedang dialami para petinggi negeri ini yang katanya telah disadap
pembicaraanya oleh bangsa lain. Betapa
terkejutnya ketika pembicaraan yang telah mereka lakukan suatu saat nanti
diperdengarkan kembali. Diputar ulang. Tidak mengapa ketika yang diputar ulang
dan diperdengar ulang itu adalah perbuatan kita yang baik-baik. Tapi apakah
antum bisa membayangkan hal yang amat tercela dan memalukan kita lihat kembali
atau ditonton banyak orang? Mau dikemanakan muka kita?
CCTV Allah lebih
canggih.
Kecanggihan teknologi buatan
manusia hany sebatas kapasitas yang dimiliki. CCTV dan alat sadap yang ada hanya
bisa mengulang sampai batas, hari, bulan, tahun saja, dan hanya bisa menjangkau
tempat-tepat tertentu. Tetapi manusia banyak yang tidak menyadari bahwa alat
super canggih Allah yang berupa malaikat-malaikat-Nya siap mengintai kita kapan
saja dan di mana saja, bahkan berjuta tahun yang lalu sebelum manusia
diciptakan di muka bumi. Mereka merekam segala tindak tanduk kita tanpa ada
yang tercecer sedikitpun. Dari perbuatan baik hingga yang amat sangat
memalukan. Bahkan bumipun bersaksi.” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya”
(Al Zalzalah : 4)
Kita juga sering tidak sadar
bahwa segala omongan kita, baik yang hanya bisik-bisik, ataupun dalam hati
hingga umpatan yang biasa kita lakukan telah terekam dengan baik dan “disadap”
oleh tentara Allah. Hasilnya akan diperdengrkan ulang dan diputar ulang kelak
diyaumil akhir. Sanggupkah kita melihatnya kembali.? Akan seberapa menyesalnya
kita?
Allah telah menyebutkan hal ini
secara jelas dalam QS. Fusilat : 22-23, “ Kamu sekali-sekali tidak dapat
bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak
mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang
telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, Maka jadilah
kamu Termasuk orang-orang yang merugi”
Ayat ini mengatakan bahwa. Mereka itu berbuat dosa dengan
terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan
mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit
mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.
Saudaraku seiman seakidah.
Sungguh ketika manusia begitu takut akan diawasi oleh kamera yang hanya
terbatas pada sudut pandang tertentu dan hanya bisa menjangkau waktu yang amat terbatas.
Sudah seharusnya manusia lebih takut akan kamera Allah yang tak terbatas ruang
dan waktu. Segala amal baik dan buruk yang kita lakukan kelak akan diutar ulang
dan kita dimintai pertanggungjawaban atas apa-apa yang telah kita lakukan.
Ketika kita telah dikumpulkan di
padang mahsyar dan menunggu giliran untuk dihisab, maka pada saat itu
penyesalan telah terlambat. Banyak manusia pada saat itu ingin dikembalikan ke
dunia dan berjanji berbuat baik, namun Allah telah menetapkan itu semua dan
harus menerima nasib sesuai dengan amalnya selama di dunia. Maka dari itu sebelum segalanya terlambat
segera berubahlah. Ubah kelakuan, perilaku dan sikap karena sesungguhnya kita
sedang diawasi. Wallahu a'lam bisawab. (aGz)
No comments:
Post a Comment