Translate

Friday, 22 November 2013

Kamera Pengintai dan Alat Sadap


Kamera Pengintai dan Alat Sadap


gambar: geocities.ws
CCTV atau Closed Circuit Television, atau televisi sirkuit tertutup Sebuah alat canggih yang sudah mulai digunakan oleh militer AS sejak 1940an, untuk menguji peluncuran missil V2nya. Temuan manusia yang saat ini sedang diminati banyak orang karena kemampuannya yang bukan hanya merekam kejadian yang telah lewat, namun juga telah membantu banyak orang menceritakan kejadian yang telah lalu dengan memutar ulang, mengkilasbalikkan fakta yang telah lampau. Dengannya peristiwa sebenarnya bisa diungkap kembali bahkan bisa dipertontonkan kepada si pelaku tentang apa saja yang telah ia kerjakan. Bahkan banyak yang telah dibuat “takberdaya” ketika ia harus melihat kenyataan bahwa di dalam rekaman yang dilihatnya adalah dirinya.


CCTV mengawasi gerak-gerik orang perorang yang menjadi area objek intaianya. Sepanjang masuk dalam jangkauan jarak dan kemampuan alatnya, semua informasi bisa direka ulang. Itulah kenapa ketika manusia mengetahui bahwa disekeklilingnya terdapat alat pengintai (CCTV) yang senantiasa mengawasi gerak langkahnya, segala tindakannya begitu teratur dan hati-hati. Ia takut melakukan sesuatu yang tak wajar. Ia takut mengambil ini, takut mencuri itu dan sebagainya, yang pada dasarnya ia merasa selalu diawasi sebuah alat berupa kamera yang selalu mengintainya.

                Hasil dari terpasangnya alat pengintai tersebut ternyata amat menakjubkan. Paling tidak ketika seseorang akan melakukan sesuatu yang dianggap salah ia segera tersadar. Ketika ia akan mencuri ia sadar bahwa CCTV telah merekamnya dan akhirnya ia urungkan. Ketika akan berbuat tak baik, di benaknya segera tergambar bagaimana jika kelakuannya dipertontonkan kembali. Betapa malunya dirinya.

                Demikian halnya dengan peristiwa yang sedang dialami para petinggi negeri ini yang katanya telah disadap pembicaraanya oleh bangsa lain.  Betapa terkejutnya ketika pembicaraan yang telah mereka lakukan suatu saat nanti diperdengarkan kembali. Diputar ulang. Tidak mengapa ketika yang diputar ulang dan diperdengar ulang itu adalah perbuatan kita yang baik-baik. Tapi apakah antum bisa membayangkan hal yang amat tercela dan memalukan kita lihat kembali atau ditonton banyak orang? Mau dikemanakan muka kita?

CCTV Allah lebih canggih.
                Kecanggihan teknologi buatan manusia hany sebatas kapasitas yang dimiliki. CCTV dan alat sadap yang ada hanya bisa mengulang sampai batas, hari, bulan, tahun saja, dan hanya bisa menjangkau tempat-tepat tertentu. Tetapi manusia banyak yang tidak menyadari bahwa alat super canggih Allah yang berupa malaikat-malaikat-Nya siap mengintai kita kapan saja dan di mana saja, bahkan berjuta tahun yang lalu sebelum manusia diciptakan di muka bumi. Mereka merekam segala tindak tanduk kita tanpa ada yang tercecer sedikitpun. Dari perbuatan baik hingga yang amat sangat memalukan. Bahkan bumipun bersaksi.” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya” (Al Zalzalah : 4)
                Kita juga sering tidak sadar bahwa segala omongan kita, baik yang hanya bisik-bisik, ataupun dalam hati hingga umpatan yang biasa kita lakukan telah terekam dengan baik dan “disadap” oleh tentara Allah. Hasilnya akan diperdengrkan ulang dan diputar ulang kelak diyaumil akhir. Sanggupkah kita melihatnya kembali.? Akan seberapa menyesalnya kita?

                Allah telah menyebutkan hal ini secara jelas dalam QS. Fusilat : 22-23, “ Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu,  bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.  Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, Maka jadilah kamu Termasuk orang-orang yang merugi”

                Ayat ini mengatakan bahwa.  Mereka itu berbuat dosa dengan terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.

                Saudaraku seiman seakidah. Sungguh ketika manusia begitu takut akan diawasi oleh kamera yang hanya terbatas pada sudut pandang tertentu dan hanya bisa menjangkau waktu yang amat terbatas. Sudah seharusnya manusia lebih takut akan kamera Allah yang tak terbatas ruang dan waktu. Segala amal baik dan buruk yang kita lakukan kelak akan diutar ulang dan kita dimintai pertanggungjawaban atas apa-apa yang telah kita lakukan.

                Ketika kita telah dikumpulkan di padang mahsyar dan menunggu giliran untuk dihisab, maka pada saat itu penyesalan telah terlambat. Banyak manusia pada saat itu ingin dikembalikan ke dunia dan berjanji berbuat baik, namun Allah telah menetapkan itu semua dan harus menerima nasib sesuai dengan amalnya selama di dunia.  Maka dari itu sebelum segalanya terlambat segera berubahlah. Ubah kelakuan, perilaku dan sikap karena sesungguhnya kita sedang diawasi. Wallahu a'lam bisawab. (aGz)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar