Translate

Monday, 9 March 2015

ISTI’ADZAH


Setiap hendak membaca surah Al-Quran, kita disunahkan membaca isti’adzah. Allah berfirman, “Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (An NAhl (16) : 98)

Al-isti’adzah bermakna memohon perlindungan dari Allah dari setiap yang jahat> Melalui keraguan, kebimbangan maupun ketakutan, setan selalu berusaha menjerat hati kaum mukmin. Salah satu redaksi yang cukup popular bentuk isti’adzah ialah a’udzu billahi minasy syaithaanir rajiim, maknanya adalah aku mohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku. Karena tidak ada yang bias mencegah godaan syetan kecuali Allah SWT.


Imam Ja’far Al Shadiq berkata, “Tutuplah pintu maksiat dengan isti’adzah dan bukalah pintu taat dengan basmalah.”

Dalam musnad Ahmad, disebutkan hadits dari Abu Dzar ra. Bahwa RAsulullah bersabda,” Wahai Abu Dzar! Mohonlah engkau perlindungan Allah dari syetan-syetan dari jrniss manusia dan jin.” Lalu ditanyakan,”Apakah ada setan dari jenis manusia.?” “Ya.” Jawab beliau.

Banyak rieayat yang menceritakan bahwa Nabi SAW terbiasa melakukan isti’adzah dengan berbagai redaksi. Nabi SAW bersabda,” Allahumma’shimni minasy syaithanir rajim (Ya Allah, jagalah aku dari setan yang terkutuk)..” “Allahumma a’adznifihi minasy syaithanir rajim (Ya Allah, lindungilah aku di dalamnya dari setan yang terkutuk).” “A’udzu billahis sami’il ‘alim minasy syaithanir rajim (Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengan lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk).”
(Disaring dari Manthiq tafsiril Qur’an. Dr. Muhammad Ali Ridha’I Isfahani)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar