Setiap hendak
membaca surah Al-Quran, kita disunahkan membaca isti’adzah. Allah berfirman,
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah
dari syaitan yang terkutuk.” (An NAhl (16) : 98)
Al-isti’adzah
bermakna memohon perlindungan dari Allah dari setiap yang jahat> Melalui
keraguan, kebimbangan maupun ketakutan, setan selalu berusaha menjerat hati
kaum mukmin. Salah satu redaksi yang cukup popular bentuk isti’adzah ialah
a’udzu billahi minasy syaithaanir rajiim, maknanya adalah aku mohon
perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, agar ia tidak membahayakan
diriku dalam urusan agama dan duniaku. Karena tidak ada yang bias mencegah
godaan syetan kecuali Allah SWT.
Imam Ja’far Al
Shadiq berkata, “Tutuplah pintu maksiat dengan isti’adzah dan bukalah pintu
taat dengan basmalah.”
Dalam musnad Ahmad,
disebutkan hadits dari Abu Dzar ra. Bahwa RAsulullah bersabda,” Wahai Abu Dzar!
Mohonlah engkau perlindungan Allah dari syetan-syetan dari jrniss manusia dan
jin.” Lalu ditanyakan,”Apakah ada setan dari jenis manusia.?” “Ya.” Jawab
beliau.
Banyak rieayat yang
menceritakan bahwa Nabi SAW terbiasa melakukan isti’adzah dengan berbagai
redaksi. Nabi SAW bersabda,” Allahumma’shimni minasy syaithanir rajim (Ya
Allah, jagalah aku dari setan yang terkutuk)..” “Allahumma a’adznifihi minasy
syaithanir rajim (Ya Allah, lindungilah aku di dalamnya dari setan yang terkutuk).”
“A’udzu billahis sami’il ‘alim minasy syaithanir rajim (Aku berlindung kepada
Allah yang Maha Mendengan lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk).”
(Disaring dari
Manthiq tafsiril Qur’an. Dr. Muhammad Ali Ridha’I Isfahani)
No comments:
Post a Comment