Umar bin Abdul Aziz, sewaktu
menjadi Khalifah mengutus beberapa sahabat ke Romawi untuk berperang. Namun
dalam peperangan itu para sahabat kalah, hingga dua puluh orang dari mereka
menjadi tawanan. Kemudian kaisar Romawi memerintahkan satu diantara mereka
memeluk agama Kaisar, yaitu menyembah berhala. Kaisar, berkata, “Apabila engkau memeluk agamaku, dan
menyembah berhala aku jadikan engkau pemimpin di sebuah kota yang besar. Dan
aku berikan engkau ilmu, pembebasan, arak dan masih banyak lagi. Namun apabila
engkau tidak masuk dalam agamaku, aku akan memenggal kepalamu.”
Mendengar
perkataan Kaisar, salah seorang menyatakan dengan tegas, “Aku tidak akan menjual agama dengan dunia.” Kemudian ia langsung
dipenggal kepalanya di lapangan, tiba-tiba suatu pemandangan yang menakjubkan
terjadi. Kepalanya berputar-putar di lapangan sebanyak tiga kali dan membacakan
ayat sebagai berikut: “Hai jiwa yang
tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Masuklah kedalam jama’ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS.
Al Fajr:27-30). Setelah itu kaisar semakin marah lalu mengambil salah satu
tawanan lagi sambil berkata, “Masuklah ke
dalam agamaku, aku akan menjadikan
kau sebagai pemimpin di suatu kota, jika kamu tidak mau aku akan memenggal
kepalamu, sebagai mana telah aku lakukan terhadap temanmu.” “Aku tidak akan
menjual agama dengan dunia. Engkau bisa memenggal kepalaku, tetapi engkau tidak
pernah bisa memutus imanku.” Kata tawanan kedua. Mendengar itu Kaisar menyuruh
pasukan untuk membunuhnya. Kepalanya pun dipengal. Keajaiban kembali terjadi,
kepala sahabat itupun berputar-putar tiga kali dengan membaca: ”Maka orang itu berada dalam kehidupan yang
diridhainya. Dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat.” (QS.
Al-Haaqqah:21-23). Hingga kepala sahabat itu jatuh dan diam disamping kepala
tawanan yang pertama.
Melihat hal itu Kaisar semakin
gusar dan marah. Kemudian ia mengambil orang ketiga dari para tawanan, Kaisar
berkata, “Apa yang akan engkau katakan?
Apakah engkau masuk agamaku? Engkau telah menyaksikan kesialan temanmu karena
itu pertimbangkan tawaranku.” Tawanan yang satu ini berkata, “Baiklah, akau masuk ke dalam agamamu. Aku
memilih dunia dari pada akhirat.” Kemudian, Kaisar berkata kepada
menterinya, “Tulislah untuknya sebuah
surat perintah menjadi pemimpin. Kemudian berikan kebebasan, tempat tinggal dan
ilmu.” Tiba-tiba sang menteri berkata, “Wahai
Kaisar, bagaimana aku memberi kekuasaan sementara mereka belum berpengalaman?
Katakan padanya, jika ucapannya benar dan ucapannya dapat dipercaya, bunuhlah
salah satu dari temanmu, baru kami percaya.” Kemudian sahabat itu mengambil
salah satu temannya untuk dibunuh. Namun setelah itu menteri-menteri berkata
kepada Kaisar, “Tidak, tidak dapat
dinalar ya Kaisar, sebab ia tidak bisa menjaga hak saudaranya yang telah tumbuh
dan besar bersamanya, bagaimana ia menjaga hak kita?” Mendengar pernyataan
itu Kaisar pun memerintahkan pasukannya untuk memenggal kepalanya. Tiba-tiba
kepalanya berputar-putar sebanyak tiga kali dan berkata, “Apakah (kamu hendak mengubah nasib) orang-orang yang telah pasti
ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berbeda dalam
api neraka?” (QS Az-Zumar:19).
Kepala tawanan ini kemudian
jatuh namun tidak disamping teman-temannya yang terdahulu tetapi jatuh di ujung
lapangan. Ia mendapat azab dari Allah dalam kematiannya. Semoga Allah
senantiasa melindungi kita dalam menegakkan dan mendirikan Dinnul Islam. Disaring
dari Kitab Ushfuriyyah.
No comments:
Post a Comment