Translate

Monday, 1 February 2016

“AKIDAH YANG LURUS MAMPU MEMBENTENGI DIRI DARI KEMUNAFIKAN KEBATHILAN DAN KEBODOHAN”


Sebelum kita berbicara tentang kemajuan teknologi, keragaman budaya, kesetaraan gender dan segala masalah, lebih dahulu kita harus bicara tentang sesuatu yang kita yakini kebenarannya yaitu Akidah Islam. Islam adalah Rahmatan Lil Alamin, Rahmat bagi seluruh alam. Namun akidah harus selalu dipegang teguh karena akidah hakiki tidak bisa ditawar-tawar. Firman Allah Swt: “Sesungguhnya kami tidak bisa memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk” (QS:Qashas:56).


Keistimewaan yang utama dari Nabi Muhammad adalah akidahnya terhadap tauhid yang lurus dan bersih. Sebagai pengikut beliau menghendaki kita wajib beritibak pada beliau. Maka yang harus kita kerjakan adalah menjalankan akidah yang benar dan akhlaq yang mulia. Di tengah kehidupan yang majemuk ini dimana kemungkaran, kebathilan yang merajalela.  Maka dengan dakwah yang santun dan dengan pemahaman akidah islam yang benar kita tidak terjebak pemahaman tentang islam yang kurang benar, yang memberi kemudahan - kemudahan dalam beribadah yang wajib. Hingga terlena dan jauh dari Qur’an serta Sunnah Rosul.

Dengan berpegang teguh pada Qur’an serta Sunnah Rosul dilandasi akidah yang lurus dan bersih, maka dakwah ini akan tetap tegar sampai saat ini. Firman ALLAH SWT: “Dan adapun buih akan menghilang sebagai sesuatu yang tak berharga, adapun yang bermanfaat bagi manusia akan menepi di muka bumi.” (Ar Rad:17).

Maka jelaslah sesuatu yang bermanfaat akan tetap bermanfaat walau butuh waktu untuk memanfaatkannya. Sedang sesuatu yang tidak berguna akan tetap tidak berguna bahkan selamanya. Firman ALLAH SWT: “Dan bertawakallah kepada yang Maha Hidup dan tidak mati (Q.S. Al Furqon:58). Rosulullah mengajarkan Aqidah Ahlusunnah Wal membahagiakan Rosulullah bersabda: “Perliharalah (hak-hak) LALAH, niscara ALLAH akan memeliharamu.” Maka dengan berdakwah di jalan ALLAH sesuai dengan Qur’an dan Sunnah Rosul, Insya Allah kita akan bermanfaat bagi sesama. DS.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar