Translate

Monday, 1 February 2016

MEMULIAKAN ORANG USIA LANJUT


Pada suatu subuh, Ali bin Abu Thalib bergegas menuju masjid untuk salah berjama’ah bersama Rasulullah Saw. Namun di tengah perjalanan, langkahnya terhambat oleh seorang lelaki lanjut usia. Bapak tua karena ketuaannya berjalan lamban di depannya, Ali bin Abu Thalib tidak ingin mendesak orang tua itu untuk mendahuluinya, karena Ali menghormati karena ketuaannya. Dengan sabar Ali mengikuti langkah demi langkah orang tua itu dibelakangnya. Sebenarnya ada rasa resah di benak hati Ali bin Abu Thalib, ia khawatir, tidak sempat mengikuti shalat berjama’ah bersama Rasulullah saw. Tibalah iring-iringan Ali bin Abu Thalib bersama orang tua itu di depan masjid. Ternyata bapak tua itu tidak memasuki masjid. Tahulah Ali bin Abu Thalib bahwa orang tua itu bukan seorang muslim, ternyata bapak tua itu seorang Nasrani yang sedang melintas. Setelah langkahnya tidak terhalang Ali bin Abu Thalib segera memasuki masjid, syukurlah Ali masih sempat mengikuti raka’at, terakhir. Sesuai shalat berjama’ah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw. “Apa yang terjadi wahai Rasulullah? Tidak seperti biasa engkau memperlambat ruku’ yang terakhir?” Rasulullah menjawab, “Ketika ruku’ dan membaca tasbih seperti biasa, aku hendak mengangkat kepalaku untuk berdiri. Tapi Jibril datang membebani punggungku hingga lama sekali. Baru setelah beban itu diangkat, aku bisa mengangkat kepalaku sendiri dan berdiri.”Mengapa bisa begitu ya Rasulullah?” tanya sahabat yang lain. “Aku sendiri tidak tahu dan tak bisa menanyakan kepada Jibril,” jawab Rasulullah Saw.

Maka, datanglah Jibril kepada Rasulullah Saw dan menjelaskan apa yang terjadi, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya tadi itu karena Ali tergesa-gesa mengejar shalat berjama’ah, tetapi terhalang seorang laki-laki Nasrani tua, Ali menghormatinya dan tidak berani mendahului langkah orang tua itu. Ali memberi hak orang tua itu untuk berjalan lebih dahulu. Maka, Allah memerintahkanku untuk menetapkanmu dalam keadaan ruku’ hingga Ali bisa menyusul shalat berjama’ah bersamamu,” Kemudian Rasulullah Saw mengatakan. ”Itulah derajat orang yang memuliakan orang tua, meski orang tua itu seorang Nasrani.”
Sumber: Pesan Indah dari Makkah & Madinah – Ahmad Rofi’Usmani.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar