Translate

Monday, 1 February 2016

KEMULIAAN TAAT KEPADA IBU

 
Suatu saat Rasulullah Saw bercerita kepada para sahabat, “Sungguh, kelak ada orang yang termasuk tabi’in terbaik yang bernama Uwais. Dia memiliki seorang ibu dan dia sangat berbakti kepadanya. Sehingga, kalau dia mau berdoa kepada Allah, pasti Allah akan mengabulkan do’a-nya. Dia punya sedikit bekas penyakit kusta. Oleh karena itu, perintahkan dia untuk berdo’a, niscaya dia akan memintakan ampun untuk kalian.” (HR. Muslim).


Bernama lengkap Uwais Al-Qarni, ia tinggal bersama ibunya di negeri Yaman, setiap hari ia menggembalakan domba milik orang lain. Upah yang diterimanya cukup untuk biaya hidup bersama ibunya. Bila ada kelebihan dari upahnya itu terkadang ia berikan kepada tetangganya yang kekurangan. Uwais Al’Qarni termasuk orang yang taat beribadah, selalu menjalankan ajaran yang dibawa Rasulullah Saw. Ia punya keinginan yang belum terlaksana yaitu ingin bertemu Rasulullah Muhammad Saw. Keinginan semakin memuncak setiap tetangganya yang pulang dari Madinah dan sempat bertemu Rasulullah Saw. Namun apa daya Ibunya sangat tua untuk ditinggal sendiri. Semakin hari kerinduan bertemu Rasulullah Saw sangalah menumpuk dan sangat mengganggu hatinya, suatu hari karena kerinduan bertemu Rasulullah Saw sudah tak tertahankan lagi Uwais memberanikan diri mengungkapkan perasaannya kepada ibunya. Mendengar penuturan Uwais, ibunya sangat terharu ia pun diijinkan menemui Rasulullah Saw. Namun kerinduan itu tak sempat terobati karena saat datang Rasulullah Saw tidak berada di rumah. Ingin sekali rasanya menunggu, namun teringat pesan ibunya untuk segera pulang, ia pun patuh kepada ibunya dan segera berpamitan pada Aisyah. Ketika Rasulullah Saw kembali, beliau menanyakan tentang orang yang mencarinya. Aisyah menjelaskan tentang kedatangan Uwais. Kemudian Rasulullah Saw mengatakan, “Uwais yang taat pada ibunya itu penghuni langit.” Rasulullah Saw meneruskan keterangan tentang Uwais kepada para sahabat, seraya memandang kepada Ali bin Abu Thalib dan beliau mengatakan, “Suatu ketika kalian bertemu dengan Uwais Al-Qarni mintalah do’a (minta dido’akan) dan istighfar darinya.” (ds)
Wallahu a’lam bishawab.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar