Translate

Wednesday, 6 May 2020

3 Amalan Harian Seorang Muslim

gambar dari repubika.com



Hari berganti hari, bulan berubah bulan, pergiliran tahun kian bertambah angkanya dan ini tidak bisa kita cegah. Berjalannya waktu juga ternyata tak kan bisa menghentikan usia kita. Makin hari umur kian menua dan kita ternyata takkan mampu menghentikannya. Apalagi kembali ke masa lalu. Hidup kian berjalan ke depan. 



Semakin hari semakin bertambah usia semakin bertambah amalan bagi yang saleh dan semakin hari semakin menumpuk dosa pula bagi orang yang kufur. Walaupun pada dasarnya manusia tak kan pernah luput dari segala macam bentuk dosa. Baik dosa kecil maupun dosa besar. MAnusia taka da yang maksum/ sempurna kecuali baginda NAbi Muhammad SAW. Maka dari itu berbuat baiklah agar perbuatan kita bisa menghapuskan dosa-dosa kita dan senantiasa melakukan amalan-amalan penggugur dosa.


SAudaraku, bersyukurlah atas segala petunjuk yang diberikan kepada kita di mana orang-orang disekekliling kita bahkan ada di antaranya mungkin saudara/keluarga kita –naudzubillah- saat ini masih berada di dalam kesesatan. Allah masih berbaik-baik pada kita, dan hendaknya kebaikan Allah kita syukuri dan tetap berdoa semoga diberikan keistiqomahan atas iman yang kita miliki.

Dalam rangka tetap dalam keistiqomahan itu hendaklah senantiasa dirawat dengan segalam macam amalan-amalan harian. Amalan-amalan yang akan menentramkan hati kita, amalan yang akan menjadi tabungan kita dan menjadi bekal kelak ketika manusia di hisab di yaumil akhir. Amalan terbaik, amalan yang akan semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya yaitu ,


1.    1 Perbanyak dzikir kepada Allah SWT.

Allah SWT menjelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 152 dan Al Ahzab 41 yang artinya,” MAka ingatlah kepadaKu, Akupun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu ingkar kepadaKu.” Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah Ta’ala dengan mengingat namaNya sebanyak-banyaknya.”


Di ayat yang lain Allah juga berfirman,” Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al Munafiqun: 9)


Semakin banyak mengingat Allah akan semakin membawa ketenangan dalam jiwa seseorang. Dalam jiwanya diharapkan mampu menghadirkan nur Allah/ cahaya yang mampy menentramkan jiwanya. 


Semakin banyak mengingat Allah yang senantiasa menghiasi bibir/lisannya diharapkan juga tidak hanya sekadar gerakan bibir saja, ucapan dalam lisan saja yang hanya melalui kerongkongannya, melainkan bisa merasuk di dalam hatinya hingga membekas sehingga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari menjadi kannya orang yang senantiasa tawadhu, rendah hati dan salih. 


Dzikir kepada Allah menjadi alat bagi orang yang beriman untuk menghapus dosa-dosa sebagaimana janji Allah SWT di dalam surat Al Ahzab : 35, “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah , Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”


RAsulullah SAW menegaskan dalam sabdanya,”Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah dan membaca kitab Allah serta mempelajarinya, melainkan Allah ta’ala akan menurunkan ketenteraman dan diliputi rahmat dan para malaikat akan menaungi mereka, dan Allah Ta;ala akan mneyebut-nyebut nama mereka di hadapan Maliakat yang di didi-Nya (HR. Muslim)


2.    2. Tetaplah berdoa kepada-Nya, baik dalam keadaan senang maupun susah

Allah tempat meminta segala sesuatu. Akan tetapi kedekatan hamba kepada-Nya seringkali terjadi manakala ia sedang dalam kesussahan, sedang berada dalam keterjepitan atupun sedang mengalami sebuah ujian yang teramat berat. Tidak salah memang. Dan harus demikian kiranya jika hamba yang solih senantiasa memohon pertolongan-Nya akar segera terlepas dari segala macam ujian, berat atapun ringan. 


Namun tak banyak orang yang bersyukur dan senantiasa bordoa mendekatkan diri kepada-Nya manakala hatinya sedang bahagia, manakala ekonominya sedang naik-naiknya, ketika keadaan dirinya sedang mendapat cobaan kebahagiaan dari Allah SWT. HAnya orang-orang salih yang memang sudah mempunyai kebiasaan bersyukur yang mampu melakukan ini semua meski dalam keadaan senang atau susah. 


Dijelaskan dalam surat Ghaafir :60, Allah menerangkan,”dan Rabb-mu berfirman,”berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”


Apapun kondisinya, manusia harus senantiasa berdoa untuk mengingat Allah. Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,” Tiada suatu urusan yang lebih mulia bagi Allah Ta’ala daripada doa.” (HR. Al Hakim)


Dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW juga bersabda,”Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala murka kepada dirinya.” (HR. Tirmidzi)


Dan Allah adalah satu-satunya Dzat tempat meminta dan memohon pertolongan. Mintalah segala macam urusan, baik urusan dunia maupun akhiran kepada-Nya. JAnji Allah, akan dikabulkan segala macam permintaan dari hamba-Nya. Meski terkabulnya doa seseorang akan dikabulkan di dunia atau ditunda untuk kemudian dikabulkan diakhirat kelak. Wallahu’alam, Allah yang paling mengetahui kebutuhan hamba-Nya. “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam yaitu pada sepertiga malam terakhir turun ke langit terendah dan berfirman,”Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, siapakah yang mau meminta kepada-Ku niscaya Aku beri, siapa yang mau meminta ampunan kepada-Ku niscaya aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)


3.     3 Mohon ampunlah kepada Allah Ta’ala.


Kesalahan dan berbuat dosa adalah kelaziman bagi manusia. Taka da yang terbebas dari kesempurnaan. Setebal apapun keimanannya, seluas apapunilmu pengetahuannya, sedalam apapun ketaqwaannya kepada Allah, semua pasti pernah melakukan dosa. Kecuali para NAbi. 


Persoalannya adalah bukan besar kecilnya manusia yang pernah melakukan kesalahan, namun bagaimana kemudian manusia memohon ampun kepada Allah SWT selepas ia melakukan perbuatan dosa itu. “Dan (juga) orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap perbuatan dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran : 135)


Selepas mohon ampun dengan mengharap ampunan kepada-Nya kemudian segera bertobat atas segala kelakuan yang kita lakukan untuk kemudian tidak mengulangi perilaku yang sama. “Dan bertobatlah kamu semua kepadaa Allah, waha orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS. An Nur: 31)

Saudaraku, selagi pintu tobat masih dibuka Allah segeralah memohon ampun kepada-Nya bertobatlah. Hanya Allahlah yang mengabulkan segala macam tobat dari hamba0Nya selagi ia mau menyadari dosa-dosanya. Takan ada yang menghalangi rahmat Allah dan takan ada penghalang Allah pada hambanya selagi Rahmat-Nya tercurah ke muka bumi. Maka dari itu segeralah memohon ampun kepada-Nya. Wallahu a’lam bishowab. Abu ‘Abdul Karim Abdul Aziz dengan pengembangan.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar