gambar dari repubika.com |
Hari berganti hari,
bulan berubah bulan, pergiliran tahun kian bertambah angkanya dan ini tidak
bisa kita cegah. Berjalannya waktu juga ternyata tak kan bisa menghentikan usia
kita. Makin hari umur kian menua dan kita ternyata takkan mampu menghentikannya.
Apalagi kembali ke masa lalu. Hidup kian berjalan ke depan.
Semakin hari semakin
bertambah usia semakin bertambah amalan bagi yang saleh dan semakin hari
semakin menumpuk dosa pula bagi orang yang kufur. Walaupun pada dasarnya
manusia tak kan pernah luput dari segala macam bentuk dosa. Baik dosa kecil
maupun dosa besar. MAnusia taka da yang maksum/ sempurna kecuali baginda NAbi
Muhammad SAW. Maka dari itu berbuat baiklah agar perbuatan kita bisa
menghapuskan dosa-dosa kita dan senantiasa melakukan amalan-amalan penggugur
dosa.
SAudaraku,
bersyukurlah atas segala petunjuk yang diberikan kepada kita di mana
orang-orang disekekliling kita bahkan ada di antaranya mungkin saudara/keluarga
kita –naudzubillah- saat ini masih berada di dalam kesesatan. Allah masih
berbaik-baik pada kita, dan hendaknya kebaikan Allah kita syukuri dan tetap
berdoa semoga diberikan keistiqomahan atas iman yang kita miliki.
Dalam rangka tetap
dalam keistiqomahan itu hendaklah senantiasa dirawat dengan segalam macam
amalan-amalan harian. Amalan-amalan yang akan menentramkan hati kita, amalan
yang akan menjadi tabungan kita dan menjadi bekal kelak ketika manusia di hisab
di yaumil akhir. Amalan terbaik, amalan yang akan semakin mendekatkan diri kita
kepada-Nya yaitu ,
1. 1
Perbanyak dzikir kepada Allah SWT.
Allah SWT menjelaskan
dalam surat Al Baqarah ayat 152 dan Al Ahzab 41 yang artinya,” MAka ingatlah
kepadaKu, Akupun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu
ingkar kepadaKu.” Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah Ta’ala
dengan mengingat namaNya sebanyak-banyaknya.”
Di ayat yang lain
Allah juga berfirman,” Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu
dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al Munafiqun: 9)
Semakin banyak
mengingat Allah akan semakin membawa ketenangan dalam jiwa seseorang. Dalam
jiwanya diharapkan mampu menghadirkan nur Allah/ cahaya yang mampy menentramkan
jiwanya.
Semakin banyak
mengingat Allah yang senantiasa menghiasi bibir/lisannya diharapkan juga tidak
hanya sekadar gerakan bibir saja, ucapan dalam lisan saja yang hanya melalui
kerongkongannya, melainkan bisa merasuk di dalam hatinya hingga membekas
sehingga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari menjadi kannya orang yang
senantiasa tawadhu, rendah hati dan salih.
Dzikir kepada Allah
menjadi alat bagi orang yang beriman untuk menghapus dosa-dosa sebagaimana
janji Allah SWT di dalam surat Al Ahzab : 35, “Laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah , Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar.”
RAsulullah SAW
menegaskan dalam sabdanya,”Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah
Allah dan membaca kitab Allah serta mempelajarinya, melainkan Allah ta’ala akan
menurunkan ketenteraman dan diliputi rahmat dan para malaikat akan menaungi
mereka, dan Allah Ta;ala akan mneyebut-nyebut nama mereka di hadapan Maliakat
yang di didi-Nya (HR. Muslim)
2. 2.
Tetaplah berdoa kepada-Nya, baik dalam keadaan senang maupun susah
Allah tempat meminta
segala sesuatu. Akan tetapi kedekatan hamba kepada-Nya seringkali terjadi
manakala ia sedang dalam kesussahan, sedang berada dalam keterjepitan atupun
sedang mengalami sebuah ujian yang teramat berat. Tidak salah memang. Dan harus
demikian kiranya jika hamba yang solih senantiasa memohon pertolongan-Nya akar
segera terlepas dari segala macam ujian, berat atapun ringan.
Namun tak banyak orang
yang bersyukur dan senantiasa bordoa mendekatkan diri kepada-Nya manakala
hatinya sedang bahagia, manakala ekonominya sedang naik-naiknya, ketika keadaan
dirinya sedang mendapat cobaan kebahagiaan dari Allah SWT. HAnya orang-orang
salih yang memang sudah mempunyai kebiasaan bersyukur yang mampu melakukan ini
semua meski dalam keadaan senang atau susah.
Dijelaskan dalam surat
Ghaafir :60, Allah menerangkan,”dan Rabb-mu berfirman,”berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong
tidak mau menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam
keadaan hina dina.”
Apapun kondisinya,
manusia harus senantiasa berdoa untuk mengingat Allah. Dalam hadits Rasulullah
SAW bersabda,” Tiada suatu urusan yang lebih mulia bagi Allah Ta’ala daripada
doa.” (HR. Al Hakim)
Dalam riwayat yang
lain Rasulullah SAW juga bersabda,”Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Allah
Ta’ala, maka Allah Ta’ala murka kepada dirinya.” (HR. Tirmidzi)
Dan Allah adalah
satu-satunya Dzat tempat meminta dan memohon pertolongan. Mintalah segala macam
urusan, baik urusan dunia maupun akhiran kepada-Nya. JAnji Allah, akan
dikabulkan segala macam permintaan dari hamba-Nya. Meski terkabulnya doa
seseorang akan dikabulkan di dunia atau ditunda untuk kemudian dikabulkan
diakhirat kelak. Wallahu’alam, Allah yang paling mengetahui kebutuhan
hamba-Nya. “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam yaitu pada
sepertiga malam terakhir turun ke langit terendah dan berfirman,”Siapakah yang
mau berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, siapakah yang mau meminta kepada-Ku
niscaya Aku beri, siapa yang mau meminta ampunan kepada-Ku niscaya aku ampuni.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3.
3 Mohon ampunlah kepada Allah Ta’ala.
Kesalahan dan berbuat
dosa adalah kelaziman bagi manusia. Taka da yang terbebas dari kesempurnaan.
Setebal apapun keimanannya, seluas apapunilmu pengetahuannya, sedalam apapun
ketaqwaannya kepada Allah, semua pasti pernah melakukan dosa. Kecuali para
NAbi.
Persoalannya adalah
bukan besar kecilnya manusia yang pernah melakukan kesalahan, namun bagaimana
kemudian manusia memohon ampun kepada Allah SWT selepas ia melakukan perbuatan
dosa itu. “Dan (juga) orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
perbuatan dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keinya itu, sedang mereka
mengetahui.” (QS. Ali Imran : 135)
Selepas mohon ampun
dengan mengharap ampunan kepada-Nya kemudian segera bertobat atas segala
kelakuan yang kita lakukan untuk kemudian tidak mengulangi perilaku yang sama.
“Dan bertobatlah kamu semua kepadaa Allah, waha orang-orang yang beriman, agar
kamu beruntung.” (QS. An Nur: 31)
Saudaraku, selagi
pintu tobat masih dibuka Allah segeralah memohon ampun kepada-Nya bertobatlah.
Hanya Allahlah yang mengabulkan segala macam tobat dari hamba0Nya selagi ia mau
menyadari dosa-dosanya. Takan ada yang menghalangi rahmat Allah dan takan ada
penghalang Allah pada hambanya selagi Rahmat-Nya tercurah ke muka bumi. Maka
dari itu segeralah memohon ampun kepada-Nya. Wallahu a’lam bishowab. Abu ‘Abdul
Karim Abdul Aziz dengan pengembangan.
No comments:
Post a Comment