Dalam
Al-Qur’an kita akan menemukan ayat yang memutus semua pintu dan jalan
ketergantungan manusia pada selain Allah SWT. Adapun tujuannya adalah agar
manusia tidak tergantung dan berpegang pada sesama makhluk. Agar manusia tidak
mendatangi pintu lain selain pintu-Nya dan memutuskan harapan selain kepada
Allah SWT. Tatkala seseorang menghabiskan hidupnya untuk memperoleh kemuliaan
diri, maka ingatlah ayat ini: “Sungguh,
kekuasaan itu seluruhnya milik Allah.” (QS. Yunus:65).
Di
saat seseorang ingin meraih kekuatan dan kejayaan, maka hendaklah ia mengetahui
bahwa kekuatan itu hanya milik Allah, maka mendekatlah pada sumbernya: “Bahwa kekuatan itu semua milik Allah/”
(QS. Al-Baqarah:165). Saat seseorang takut akan tiup daya musuh yang
merencanakan keburukan, maka ingatlah bahwa Allah akan mengembalikan semua tipu
daya itu karena semua ada di tangan-Nya.
“Tetapi semua tipu daya itu dalam kekuasaan
Allah.” (QS. Ar-Ra’d:42). Di saat seseorang gelisah dengan persoalan yang
tak kunjung selesai, siapa yang akan membantu menyelesaikannya? Maka tutuplah
semua pintu dan kembalilah kepada-Nya. Katakanlah (Muhammad)” Sesungguhnya segala urusan itu milik Allah.”
(QS. Ar-Ra’d :31) dan bukankah segala utusan di bumi dan di langit ada di bawah
kekuasaan Allah SWT. “Milik Allah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya, dan Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu.” (QS. Al-Ma'adah:120).
Ayat-ayat
semacam itu ingin memutus harapn kita dari selain-Nya. Aga rketika mencari dan
mengejar sesuatu dalam hidup ini, jangan pernah berpaling dari jalan-Nya.
Karena sejatinya Dia-lah yang memiliki segalanya.
Berusahalah
dengan semaksimal mungkin dan pasrahkan segala urusan kepada-Nya, karena
tatkala berharap kepada manusia yang didapat hanya kekecewaan. (ds).
No comments:
Post a Comment