Translate

Monday, 8 June 2020

HANYA DENGAN BERDZIKIR KEPADA ALLAH HATI MENJADI TENANG

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d:28).

Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Kalimat ini adalah ungkapan dan ketentuan dari Allah sebagai pencipta manusia. Yang mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Yang paling memahami kerumitan manusia, dan yang paling memahami isi hati manusia ciptaan-Nya dan yang paling mengerti apa yang membuat hati menjadi tenteram, damai dan bahagia. Siapa yang tidak ingin hidup tenang damai dan bahagia? Siapa yang tidak ingin hidup tenteram, serta dimudahkan dalam menghadapi gejolak kehidupan dunia? Tentu semua orang mendambakan itu. 


Sejatinya semua orang sedang mencari kebahagiaan dan ketenangan hati. Ada yang mengerjarnya melalui harta, ada yang mengejarnya melalui kekuasaan, ada yang mengejarnya melalui sarana-sarana yang lain padahal Allah SWT telah menentukan bahwa jalan kebahagiaan dan kemuliaan itu hanya satu, yaitu Dzikrullah (mengingat Allah SWT). Tatkala orang berpaling dari Allah, maka selamanya tidak akan menemukan ketenangan di hatinya. Hidupnya akan dipenuhi dengan cobaan, ujian kesempitan hidup dan masalah demi masalah. Walaupun harta melimpah, walaupun jabatan jang tinggi, namun hatinya selalu gelisah.

Kebahagiaan itu letaknya dalam hati, maka sungguh sangatlah naif manakala manusia menganggap kebahagaiaan adalah dengan banyaknya harta, apakah artinya kemegahan hidup bila hatinya selalu gelisah serta tidak menemukan ketenangan, apa artinya bergelimang harta bila tidak menemukan kebahagiaan?

Berapa banyak orang-orang yang hidupnya penuh kenikmatan, tetapi menjadi orang yang paling sengsara. Dan berapa banyak orang-orang yang hidupnya sederhana bahkan hidupnya pas-pasan, tetapi menjadi orang yang bahagia. Nilai manusia terletak di dalam hatinya, begitu pula nilai kebahagiaan ditentukan oleh ketenangan hati.

Dzikrullah, memiliki arti yang luas. Merenungkan ciptaan-Nya, membaca Al-Qur’an, berdo’a, bertasbih dan semua hal yang mendekatkan kita kepada Allah adalah Dzikrullah. Dengan lisan, dengan merenungkan ciptaan-Nya, dengan berfikir serta mengikuti ketentuan-Nya, semua itu adalah dzikir yang akan membaca kepada ketenangan hidup.

Usaha apapun yang dilakukan untuk mencari kebahagiaan tanpa mengikuti ketentuan Allah, hanya akan mengantarkan kepada kesengsaraan dan kesempitan hidup. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami atau bagaikan mencari permata di tengah padang pasir. Sungguh ia tidak akan menemukan kecuali hanya fatamorgana semata. Allah SWT berfirman: “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Tha-Ha:124) Wallahu’alam bi shawab. (ds)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar