Shalihun likulli zamanin wa makanin. Islam adalah agama yang universal, bukan berarti Islam harus menyesuaikan diri dengan semua budaya situasi serta kondisi masyarakat. Membiarkan tradisi dan budaya yang menyesatkan umat, sama halnya dengan melestarikan umat sesat dan bodoh. Kemajuan peran-peran muslimah bukan berarti Islam membolehkan seorang wanita mengimami jama’ah kaum laki-laki. Islam juga tidak membebaskan nikah lintas agama karena Islam mempunyai sistem sendiri. Tuhan yang disembah dan tata cara menyembahnya juga berbeda. Melaksanakan dan melestarikan adat dan budaya bukan berarti Islam menyesuaikan dan mengorbankan aqidah atau sistem ketauhidan. Banyak hal yang termasuk alat dan senjata Ghazwul Fikri (perang pemikiran) yang dibidikkan ke pemikir-pemikir Islam. Langkah-langkah ghazwul Fikri dimulai dengan menciptakan keraguan dan krisis keyakinan (tasykik), menghilangkan kebanggan terhadap Islam, dengan memberikan gambaran buruk agar muncul kebencian akan apa yang dimiliki Islam dan kagum akan gaya hidup barat. gaya hidup selain Islam (tasywih). Pelarutan budaya Islam dengan budaya kafir (tadzwib) dan langkah terakhir adalah taghrib atau mengeliminasi pemikiran umat Islam agar mau menerima pemikiran barat, pengeringan nilai-nilai Islam dengan mengisi nilai-nilai barat serta menghilangkan orisinalitas islam dan akhirnya pikiran berganti dengan perilaku budaya asing.
Pernahkah Anda berpikir mengapa acara-acara di televisi selalu menarik di saat jam-jam orang akan melaksanakan shalat, sehingga orang akan enggan untuk beranjak meninggalkan pesawat tv? Atau sadarkah Anda bahwa disamping kanan kiri Anda produk-produk kemaksiatan selalu mendukung kegiatan Anda meskipun dalam hal peribadatan sekalipun. Itulah bagian dari Ghazwul Fikri. Mereka menyelinap tanpa kita sadari berjalan mengiringi keinginan kita. Masih banyak pengaruh Ghazwul Fikri di sekitar kita sehingga kita harus selalu waspada untuk membentengi diri dan aqidah yang mapan.
Ghazwul Fikri sangatlah berbahaya bagi umat Islam. Allah telah memberi peringatan kepada kita dalam surat Al Baqarah : 120 bersabda,” Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
Adalah menjadi kewajiban seorang muslim membentuk umat yang Islami, karena sesungguhnya bukanlah menjadikan orang Islam pindah ke agama Yahudi, Nasrani atau yang lain melainkan mengubah cara pandang umat Islam. Meski dengan agama yang sama tetapi cara bertingkah laku dan berfikir sesuai dengan cara pandang orang-orang kafir. Inilah yang justru sangat berbahaya dan itulah tujuan sesungguhnya kaum kafir menjadi berhasil. Allah SWT. Berfirman,” Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.” (Ali Imran : 149) Maka dari itu kita umat Islam selalu waspada dan berhati-hatilah pada segala kegiatan yang dilakukan orang-orang di luar Islam.
No comments:
Post a Comment