Allah SWT. Berfirman,” Adakah orang yang mengetahui bahwasannya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang menemui janji Allah dan tidak merusak perjanjian.” (QS. Ar Ra’d:19-20)
Seorang muslim yang berakal sehat adalah mereka yang suka menepati janji. Oleh karena itu sebaiknya seorang muslim harus berhati-hati dalam berucap saat hendak berjanji, bahkan seorang muslim yang diam jauh lebih tinggi tibgkatannya daripada muslim yang banyak mengatakan sesuatu yang tidak baik. Allah SWT. Juga memerinthakan manusia agar tidak mudah menjanjikan sesuatu yang belum tentu terjadi dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar tuntunan Rasulullah saw. Karena seorang muslim tidak akan mudah mengucapkan janji.
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Bersabda,” Sepeninggalku nanti, kamu akan dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang pandai memeberikan nasihat penuh hikmah, tapi jika mereka telah turun dari mimbar, mereka suka melakukan penipuan dan hati mereka lebih busuk daripada bangkai.” (HR. Thabrani)
Hadits di atas memperingatkan setiap muslim akan pemimpin yang suka berjanji, tetapi dia sering mengingkarinya, sehingga ia termasuk ke dalam kategori pemimpin penipu dan munafik, dan bagi orang-orang munafik neraka palig bawahlah tempatnya. Firman Allah SWT. ,” Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penoolongpun bagi mereka.” (QS. An Nisaa : 145). (ds)
No comments:
Post a Comment