Abu Dzar Al-Ghifari
Ra. Bercerita, Suatu hari aku berkata kepada RAsulullah SAW,”Ajari aku amalan
yang dapat mendekatkanku ke surge dan menjauhkanku dari neraka.” Kemudian
beliau berkata,”Jika engkau melakukan suatu kesalahan, iringilah dengan
kabaikan.” Karena rasa penasaran, akupu berkata,”Apakah perkataan LAA ILAAHA
ILLALLAH termasuk kebaikan?” RAsulullah SAW menjawab,”Ya, itu sebaik-baik
kebaikan.”
Alkisah suatu hari
seorang laki-laki melaksanakan wukuf di tanah Arafah. Di tangannya terdapat
tujuh butir batu, lalu ia berkata kepada batu-batu yang ada di genggamannya,
“Wahai batu-batu, saksikanlah, aku disisi Tuhan bahwa aku bersaksi tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammada adalah utusan-Nya.” Setelah itu ia tertidur dalam
tidurnya ia bermimpi seolah-olah kiamat telah terjadi. Setelah itu ia dihisab
dan dipastikan masuk neraka. Malaikatpun bergegas untuk melemparkannya ke dalam
neraka. Ketika sampai pintu neraka tiba-tiba ada sebuah batu yang ia miliki
yang berjatuhan di pintu itu. Lalu malaikat penyiksa berkumpul untuk
membersihkan batu itu. Namun mereka tidak mampu. Para malaikatpun menyeret batu
itu ke pintu neraka. Tiba-tiba ada batu lain yan ia miliki yang berjatuhan.
Para malaikatpun betusaha untuk mengangkatnya namun kembali tidak mampu.
Kemudaian malaikatpun menyeretnya ke dalam pintu-pintu neraka hingga pintu
neraka tertutup batu. Karena merasa kewalahan menghilangkan batu-batu tersebut
malaikatpun menggiringnya ke bawah ‘Arsy. Tuhan, Engkau mengetahui urusan
hamba-Mu, dan kami tidak menemukan satu jalanpun untuk memasukannya ke dalam
neraka.” Ucap apara malaikat itu.
“Wahai hamba-hamba-Ku,
engkau telahmenjadikan batu-batu itu sebagai saksi. Dan mereak tidak
menyia-nyiakan hakmu. Lalu bagaimana Aku menyia-nyiakan hakmu, sedangkan Aku
adalah saksi atas persaksianmu? Masukkan ia ke dalam surge.” Jawab Tuhan.
Tatkala dekat
dengan pintu surge, tiba-tiba pintunya tertutup, hingga dating persaksian LAA
ILAAHA ILLALLAH, dan semua pintu surge terbuka. LAki-laki itupun bias masuk
surge. (Dikutip dari kitab Ushfuriyyah)
No comments:
Post a Comment