“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujarat:13).
Ayat Al-Qur’an di atas
merupakan sebuah acuan bahwa segala perbedaan di dunia ini adalah kehendak
Allah SWT. Ketentuan ini tentu mengandung hikmah, yang seharusnya dihayati oleh
setiap muslim. Berbagai perbedaan tersebut
tidak hanya berlaku bagi kalangan islam saja, melainkan seluruh umat
manusia. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata awal dalam ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan tentang perbedaan tersebut, yaitu penggunaan sebutan “Yaa Ayyuhannas” (hai manusia), bukan
sebutan “Yaa Ayyuhalladzina aamanuu”
(Hai orang-orang yang beriman). Padahal ayat ini turun pada saat Madinah sudah
terbentuk komunitas muslim yang solid. Mengapa Allah menggunakan panggilan “Hai
Manusia! karena perbedaan ini bagi seluruh umat manusia. Maksud perbedaan agar
umat manusia saling mengenal, saling membantu dan saling menolong serta
hormat-menghormati. Janganlah perbedaan dijadikan dasar untuk saling membenci,
bermusuhan maupun saling mencurigai. Bila semua ini bisa dipahami dengan
keihlasan. Jiwa dan hati nurani, niscaya perbedaan bisa menjadikan berkah untuk
terciptanya kerukunan persatuan dan kesatuan, tidak hanya kepada sesama muslim
saja, namun bagi semua ciptaan Allah SWT hingga alam pun akan ramah kepada
kita. (ds)
No comments:
Post a Comment