Translate

Monday, 1 February 2016

SIKAPI PERBEDAAN DENGAN BIJAK

Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujarat:13).


Ayat Al-Qur’an di atas merupakan sebuah acuan bahwa segala perbedaan di dunia ini adalah kehendak Allah SWT. Ketentuan ini tentu mengandung hikmah, yang seharusnya dihayati oleh setiap muslim. Berbagai perbedaan tersebut  tidak hanya berlaku bagi kalangan islam saja, melainkan seluruh umat manusia. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata awal dalam ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang perbedaan tersebut, yaitu penggunaan sebutan “Yaa Ayyuhannas” (hai manusia), bukan sebutan “Yaa Ayyuhalladzina aamanuu” (Hai orang-orang yang beriman). Padahal ayat ini turun pada saat Madinah sudah terbentuk komunitas muslim yang solid. Mengapa Allah menggunakan panggilan “Hai Manusia! karena perbedaan ini bagi seluruh umat manusia. Maksud perbedaan agar umat manusia saling mengenal, saling membantu dan saling menolong serta hormat-menghormati. Janganlah perbedaan dijadikan dasar untuk saling membenci, bermusuhan maupun saling mencurigai. Bila semua ini bisa dipahami dengan keihlasan. Jiwa dan hati nurani, niscaya perbedaan bisa menjadikan berkah untuk terciptanya kerukunan persatuan dan kesatuan, tidak hanya kepada sesama muslim saja, namun bagi semua ciptaan Allah SWT hingga alam pun akan ramah kepada kita. (ds)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar