Seringkali manusia dengan kebodohannya terlalu cepat memvonis
ketentuan Allah. Sadar atau tidak tiba-tiba ia berkata, “Mengapa Allah
menjadikan manusia sebagian ka dan sebagian miskin? Dimana letak keadilan
dimana mereka bisa membeli apapun yang diinginkan, sedang aku untuk mencari
makan saja sulit.” Orang-orang yang berfikir semacam itu menganggap dirinya
lebih tahu dari Allah Swt. Seakan semua manusia diberi rezeki yang sama oleh
Allah Swt. Ketahuilah bahwa keberlangsungan kehidupan di dunia ini adalah
karena adanya perbedaan. Perbedaan dalam kemampuan, harta, pola fikir, dan
sebagainya. Perbedaan itulah yang menjadikan manusia saling mengisi dan
melengkapi. Tanpa adanya perbedaan kehidupan tidaklah harmonis. Karena itu
dalam Al-Qur’an Allah Swt membeda-bedakan pembagian rezeki manusia. Allah Swt
berfirman, “Apakah mereka membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang
menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan
sebagian mereka atas sebagian yang lain berapa derajad, agar sebagian mereka
dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa
yang mereka kumpulkan.” (QS. Az-Zukhruf:32).
Hikmah dibalik perbedaan pembagian rezeki dari Allah Swt. Agar
manusia saling membantu yang kaya membantu yang miskin demikian pula sebaliknya
demi kelestarian hidup. Di akhir ayat disebutkan bahwa rahmat Allah Swt lebih
luas dan lebih baik dari yang kita fahami. Janganlah mengkerdilkan rahmat Allah
Swt lebih luas dari itu semua. Karena itu belajarlah untuk menerima pembagian
dari Allah Swt, karena itu adalah yang terbaik untuk kita. Maka dengan hati
yang pasrah dan menerima, kita akan mendapatkan arti kebahagiaan yang
sebenarnya. (ds).
No comments:
Post a Comment