Translate

Sunday, 8 August 2021

HIDUP MULIA BERSAMA AL-QURAN

 

KHUTBAH I

 

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ فِي كُلِّ زَمَانٍ فَتْرَةً مِنَ الرُّسُلِ بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ يَدْعُونَ مَنْ ضَلَّ إِلَى الْهُدَى وَيَصْبِرُونَ مِنْهُمْ عَلَى الْأَذَى، يُـحْيَونَ بِكِتَابِ اللهِ الـمَوْتَى وَيُبَصِّرُونَ بِنُورِ اللهِ أَهْلَ الْعَمَى، فَكَمْ مِنْ قَتِيْلٍ لِإِبْلِيْسَ قَدْ أَحْيَوْهُ وَكَمْ مِنْ ضَالٍّ تَائِهٍ قَدْ هَدَوْهُ فَمَا أَحْسَنَ أَثَرِهُم عَلَى النَّاسِ وَأَقْبَحَ أَثَرِ النَّاسِ عَلَيْهِمْ. يُنْفَوْنَ عَنْ كِتَابِ اللهِ تَـحْرِيفَ الغَالِّينَ وَانْتِحَالَ الـمُبْطِلِينَ وَتَأْوِيْلَ الجَاهِلِينَ الَّذِيْنَ عَقَدُوا أُلُوِيَّةَ البِدْعَةِ وَأَطْلَقُوا عِقَالَ الفِتْنَةِ فَهُمْ مَخْتَلِفُونَ فِي الكِتَابِ مُخَالِفُونَ لِلْكِتَابِ مُجْمِعُونَ عَلَى مُفَارَقَةِ الكِتَابِ يَقُولُونَ عَلَى اللهِ وَفِي اللهِ وَفِي كِتَابِ اللهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَتَكَلَّمُونَ بِالـمُتَشَابِهِ مِنَ الكَلَامِ وَيُـخْدِعُونَ جُهَّالَ النَّاسِ بِمَا يُشْبِهُونَ عَلَيْهِمْ فَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ فِتَنِ الْمُضِلِّينَ،

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،

اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

 يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

أَمَّا بَعْدُ؛, قَالَ اللهُ تَعَالَى : اعوذبالله من الشيطان الرجيم

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

 (TQS al-Baqarah [2]: 185).

 

Ikhwani fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,

 

Mengawali rangkaian ibadah jumat hari ini, sebagai pembukaan khotbah, marilah kita senantiasa bersyukur, meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT. atas semua curahan nikmat karunianya kepada kita semua. Terkhusus nikmat hidayah, Iman, Islam, sehat dan sempat, yang senantiasa menuntun, menyertai kehidupan kita, yang insya allah akan menjadi semangat dan kekuatan serta tali penyelamat dalam meniti kehidupan ini. Semoga dengan rasa syukur ini juga bisa menjadi wasilah ditambahkannya nikmat-nikmat yang lain diwaktu-waktu yang selanjutnya. Aamiin yaa rabbal’alamiin.

Selanjutnya, sebagai umat Islam yang senantiasa berupaya mengikuti risalah Rasulullah Muhammad SAW., tak lupa kita sampaikan rasa terima kasih kita atas perjuangan, pengurbanan dan perhatian beliau kepada kita semua, dengan senantianya memperbanayak shalawat dan salam untuk beliau, dan juga untuk para sahabatnya, keluarganya dan para pengikutnya yang setia. Dengan hal yang demikian ini, semoga kelak akan menjadi wasilah datangnya syafaat beliau untuk kita di yaumul qiyamah. Aamiin yaa rabbal’alamiin.

Untuk melengkapi rukun khutbah kali ini, tidak lupa dan tak bosan-bosannya, kami selaku khatib senantiasa mengingatkan diri pribadi, para jamaah serta semua saudaraku di mana saja berada, marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan segala kensekuensinya. Taqwa dalam arti berusaha menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan semua laranganNYa. Dengan hal yang demikian, semoga kita akan mendapatkan keselamatan, kemuliaan, dan kebahagiaan di dunia sampai di akherat besoknya.  Insya allah, aamiin yaa rabbal’alamiin.

Sebagaimana sudah disampaikan melalui frman Allah SWT: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal .(QS. Al Hujurat 49: 13).

Tidak hanya kemuliaan individual, namun kemuliaan, keselamatan, dan kebahagiaan jamaiyah/kelompokpun juga berawal dari keimanan dan ketaqwaan bersama. Sebagaimana sudah disampaikan melalui firman Allah SWT: 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ◌

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raaf [7] : 96).

Di dalam ayat ini, Allah SWT menutupnya dengan diksi antagonis, yaitu penyebab kecelakaan, kesusahan, penderitaan, kemerosotan manusia, yakni kedustaan manusia akan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. Na’udubillahi min dalik.

 

Jamaah Jumah rahimakumullah

 

Tanpa terasa kita sudah melalui sepertiga bulan Ramadhan. Pertanyaannya, sudahkah ketakwaan kita meningkat? Ketakutan kepada Allah bertambah? Keterikatan kita kepada aturan Allah makin kuat?

Kalau belum, di sisa Ramadhan ini mari kita pacu diri kita menjadi muttaqin sejati. Tingkatkan ketakwaan kita secara maksimal sehingga kita sukses mengarungi bulan ini dan terlahir kembali laksana bayi.

Ramadhan adalah Syahr al-Qur’an, bulan diturunkannya al-Quran, sebagaimana firman Allah SWT:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil) (TQS al-Baqarah [2]: 185).

 

Allah SWT juga menjadikan malam turunnya al-Quran sebagai malam yang penuh berkah. Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sungguh Kami menurunkan al-Quran pada suatu malam yang diberkahi. Sungguh Kamilah Yang memberi peringatan (TQS ad-Dukhan [44]: 3).

 

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Sungguh Kami telah menurunkan al-Quran pada Malam al-Qadr. Tahukah kamu apakah Malam al-Qadr itu? Malam al-Qadr itu lebih baik dari seribu bulan (QS al-Qadr [97]: 1-3).

 

Olehkarenanya, kita kaum Muslim diminta untuk menggemarkan membaca al-Quran di bulan ini. Sabda Nabi Saw:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

Siapa yang membaca satu huruf saja dari Kitabullah,  bagi dia satu kebaikan, sementara satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali (HR at-Tirmidzi).

 

Jamaah Jumah rahimakumullah

 

Pertanyaannya, apakah al-Quran hanya cukup dibaca atau dihafal? Apakah kalau kita membacanya berkali-kali dan menghafalnya, otomatis kita mendapatkan petunjuk darinya? Tentu tidak.

Kita perlu memahami isinya. Sesungguhnya al-Quran adalah jalan kehidupan. Di dalamnya terkandung petunjuk seputar keimanan seperti sifat dan zat Allah, kisah umat-umat terdahulu, malaikat, jin, iblis, Hari Akhir, surga dan neraka, dll. Semuanya merupakan petunjuk agar umat manusia tidak jatuh dalam khurafat, tahayul, syirik dan kekufuran (Lihat, misalnya, QS ash-Shaffat [37]: 149-151).

Al-Quran juga berisi petunjuk seputar hukum bagi umat manusia karena manusia membutuhkan aturan yang dapat menata kehidupan mereka. Di dalam al-Quran terkandung hukum ibadah, akhlak, sosial, ekonomi dan bisnis, pidana, politik dan pemerintahan. Al-Quran, misalnya, membahas tentang keharaman ekonomi ribawi (Lihat, misalnya, QS al-Baqarah [2]: 278). Al-Quran membahas hukum pidana bagi pelaku perampokan dan kekerasan (QS al-Maidah [5]: 33). Al-Quran juga menetapkan hukum-hukum politik dan pemerintahan (QS al-Maidah [5]: 48).         Dengan demikian al-Quran adalah kitab suci yang paripurna. Tak ada satu pun yang luput dari pembahasannya. Allah SWT berfirman:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

Kami menurunkan kepada kamu al-Kitab (al-Quran) sebagai penjelasan segala sesuatu serta petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi kaum Muslim (TQS an-Nahl [16]: 89).

 

Jamaah Jumah rahimakumullah

 

Selama 14 abad silam, kaum Muslim hidup bersama al-Quran. Mereka menjadikan al-Quran sebagai pedoman kehidupan. Hasilnya, kaum Muslim mencapai kejayaan. Islam tersebar ke hampir dua pertiga dunia. Kaum Muslim pun memimpin dunia berkat tunduk pada al-Quran. Keadilan menjadi kenyataan.

Sampai-sampai intelektual-intelektual Barat sendiri mengakuinya. Salah satunya W.E. Hocking. Dia mengatakan, “Saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan...Sungguh dapat dikatakan, hingga pertengahan Abad 13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh Dunia Barat.” (The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461).

 

Di tengah krisis multidimensi sekarang, saatnya kita kembali kepada al-Quran. Baca al-Quran, dalami isinya, pahami, dan terapkan semua aturannya dalam seluruh aspek kehidupan. Insyaallah, penerapan al-Quran akan membawa kejayaan. Dan umat Islam akan kembali menjadi umat terbaik di muka bumi ini.

Ingatlah firman Allah SWT:

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى (123) وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124)

Siapa saja yang mengikut petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), sungguh  bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkan dirinya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 123-124).

Sudah sangat jelas, hanya aturan al-Quran sajalah yang bisa menjadi solusi bagi umat manusia saat ini. Melepaskan dari berbagai kesempitan, menuju cahaya kemuliaan Islam.

 

Jamaah jumah rahimakumullah

 

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika ada salahnya, hanya karena  dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah, inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya robbal’alamiin.

 

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

 

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ المسبحة بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 

 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA) https://seruanmasjid.com

 

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar