Translate

Saturday, 27 March 2010

QUNUT NAZILAH TIDAK TERBATAS


QUNUT NAZILAH TIDAK TERBATAS

          Waktu pelaksanakan qunut nazilah sebagai disebutkan para ulama adalah satu bulan berturut-turut. Diantara para ulama itu adalah ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni menyebutkan bahwasanya Rosululloh melakukan qunut nazilah selama satu bulan untuk mendo’akan orang-orang arab kemudian meninggalkan qunut tersebut. ( Al Mughni 2/ 587 ) Begitu juga disebutkan dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzabah juz 3 hal 465, perkataan ishak ( Rosululloh melakukan qunut nazilah selama sebulan beliau berhujjah dengan hadits dari Anas ra.



أن النبي قنت شهرا بعد الركوع يدعو على أحياء من العرب ثم تركه ( روه البخارى و مسلم )

Artinya : Sesungguhnya Nabi melakukan qunut selama sebulan setelah ruku’ untuk mendo’akan orang-orang arab yang masih hidup lalu meninggalkannya. ( HR. Al Bukhari dan Muslim ) ( Hadits Anas yang dileluarkan oleh Al Bukhari dalam kitab Al Maghazi no hadits 4089 dan kitab Jihad no hadits 3064 dan 4090 )
            Dan didalam hadits shahih Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra :
أن النبي قنت بعد الركوع في صلاته شهرا لفلان و فلان ثم ترك الدعاء لهم

Artinya : Sesungguhnya Nabi melakukan qunut setelah ruku’ dalam shalatnya selama sebulan, mendo’akan si fulan si fulan lalu meninggalkan do’a tersebut.( al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab : 3/466 )
            Begitu juga Imam Ahmad menyebutkan dari Ibnu Abbas ra :
قنت رسول الله شهرا متتابعا في الظهر و العصر و المغرب و العشاء و الصبح في دبر كل صلاة إذا قال : سمع الله لمن حمده من الركعة الأخرة, يدعو على حي من بني سليم, على رعل و ذكوان و عصية, و يؤمن من خلفه. ( رواه أحمد و أبو داود )

Artinya : Rasulullah melakukan qunut selama sebulan berturut-turut dalam shalat dhuhur, ashar, maghrib, isya’, dan shubuh pada setiap penghujung shalat, apabila beliau berkata :سمع الله لمن حمده  pada rakaat terakhir, mendoakan bani Salim, Riil, Dakwan, dan Ushayya dan diamini oleh orang-orang yang berada dibelakang beliau. ( HR. Abu Daud : 1443, dalam masalah shalat bab qunut disetiap shalat dan  HR. Ahmad dalam al-musnad : 1/301 dan isnadnya hasan, dishahihkan oleh Al Hakim dalm al-Mustadrak : 1/225 dan disepakati oleh Imam Adz Dzahabi )
            Dalam kitab sunan Abi Daud hadits no 1445, disebutkan :
حدثنا أبو الوليد الطيالسى حدثنا حماد بن سلمة عن أنس بن سيرين عن أنس ين مالك أن النبى قنت شهرا ثم تركه
Artinya : Abu al-Walid ath-Thayalisi menceritakan pada kami, Hammad bin Slamah menceritakan pada kami dari Anas bin Sirin dari Anas bin Malik bahwasannya Nabi melakukan qunut selama sebulan lalu meninggalkannya.
            Dan kitika Lajnah Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wa al-ifta ditanya tentang permasalahan qunut, mereka menjawab : “Telah ditetapkan bahwasannya Nabi dahulu melakukan qunut nazilah ( ketika turun bencana ) beliau mendo’akan kehancuran bagi orang-orang kuffar yang melampaui batas dan mendo’akan keselamatan untuk kaum muslimin yang lemah dari makar orang-orang kafir, kemudian beliau meninggalkannya. Dan tidak mengkhususkan atu shalat fardhu saja dari shalat fardhu yang lain. Yang menunjukkkan hal itu adalah hadits yang diriwayatkan Anas ra bahwasannya Nabi melakukan qunut selama sebulan kemudian meninggalkannya.(HR. Ahmad, Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah ) dan dalam lafadz yang lain :

قنت شهرا حسن قتل القراء فيما رأيت حزن حزنا قط أشد منه ( أخرجه البخارى : 7/168 )

Artinya : Nabi melakukan qunut selam sebulan ketika terbunuhnya qurra maka tidaklah saya suatu kesedihan yang sangat dibanding kesedihan yang lain. ( Dikeluarkan Al Bukhari :7/168 ) ( Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts wa al-Ifta yang dikumpulkan oleh Syech Ahmad bin Abdil Rozzak ad-Duwalisyi :7/42, bab shalat.
            Demikian perkataan ulama tentang lamanya qunut yaitu selama sebulan.

Ibnu Timiyah menyebutkan bahwa diantara pendapat ulama bahwasanya Nabi Muhammad melakukan quntut disebabkan turunnya bencana lalu beliau meninggalkannya sebab turunnya bencana itu hilang. Maka qunut itu dsunahkan ketika berlangsungnya bencana. Dan itulah perkataan fuqoha’ ahlu hadits yang ma’tsur dari khulafa al Rosyidin. ( Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah : 23/ 108 )

Hal ini menunjukkan bahwa lamanya qunut itu sebagaimana lamanya qunut itu sebagaimana lamanya bencana

Begitu juga Ibnu Qoyyim menyebutkan bahwasanya tidak ada keraguan lagi Rosululloh melakukan qunut lalu meninggalkannya hal ini adalah sunnah, dan sesu\ngguhnya Rosululloh telah melakukannya, hal ini sebagai kanter ahlu Kufah Yang mereka menghukm\kumi makruh qunut nazilah dalam sholat shubuh atau lainnya.Dan pentahqiq buku bakiau menyebutkan dalam cacatan kakinya bahwasanya ada sebuah pendapat sebagaimana al Alamah al-Halabib berkata dalam kitab syarhul kabir 420, makla hal ini disunahkan yakni disyareatkannya qunut nazilah yang dikerjakan secara terus menerus ( tidak terbatas waktunya ) hal itu menurut madzab Hanni ( Al hanafiayah ). Zadul Maad 1/ 265 )

Kesimpulan;

Bahwasanya dalam qunut nazilah ada dua pendapat

1.      Qunut nazilah dilakukan selama sebulan sebagaimana yang telah disebutkan diatas.

2. Qunut nazilah boleh dilaksanakan terus menerus sebagaimana pendapat yang disebutkan dalam kitab zaadul Maad. Dan juga illah yang disebutkan oleh para ulama dalam kitab Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah 23/ 108 )

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar