INFAK
Di suatu hari, Rasulullah
SAW menemui sahabat yang bertugas mengelola dana infak masjid, berliau
menanyakan tentang penyaluran dana itu. “Sudah
disalurkan semua?” kata Rasulullah SAW. Pada hari berikutnya Rasulullah SAW
menanyakan kembali, sekolah ”Sudah
disalurkan semua?”. Begitu pentingnya dana infak tersebut sehingga rutin Nabi Muhammad SAW selalu
menanyakan. Jangan sampai dana berhenti di masjid tanpa bermanfaat. Dana infak
hendaknya selalu disalurkan kepada warga miskin yang membutuhkan dan dana yang
dikelola masjid tidak sepatutnya hanya disimpan. Ada tiga hal yang mempengaruhi
manajemen pengelolaan dana masjid: Paradigma, mentalitas dan pembentukan atau
eksekusi.
Dalam paradigma sebagian takmir beranggapan infak lebih aman di
simpan di bank. Pelitnya mengeluarkan dana infak disebabkan takmir merasa masjidlah
pemilih dana itu secara penuh. Paradigma kedua pandangan untung dan rugi bila
infak (bukan milik pribadi) disalurkan dan dimanfaatkan untuk usaha jama’ah.
Saat jama’ah membutuhkan dana untuk usaha sebaiknya takmir segera memberi
bantuan, jangan sampai jama’ah terjebak rentenir. Pemanfaatan dana Infak adalah
bantuan bukan pinjaman, jadi manakala usahanya sukses sebagai orang beriman
tentu rajin berinfak.
Paradigma ketiga, saat dana dibagikan takmir khawatir
kehabisan dana, pandangan itu mestinya dihilangkan karena ada tujuan yang lebih
besar yakni kesejahteraan umat Islam. Padahal tiap bulan minimal ada pemasukan
masjid yaitu infak Jum;at, empat kali. Ada tiga resep yaitu 3 J. Jangan di
bank, jangan pandang untung rugi, jangan takut habis. Yang perlu diperbaiki
adalah mentalitas takmir masjid, saat ini masih banyak takmir masjid yang
selektif dan protektif saat harus mengeluarkan dana untuk pemberdayaan umat.
Tabiat infak adalah disalurkan, makin banyak disalurkan makin banyak infak yang
terkumpul. Kemakmuran masjid dilihat dan tercermin dari kemakmuran jama’ah.
Mana yang didahulukan fisik masjid atau jama’ah? Jawabannya kemakmuran jama’ah.
Dinukilkah dari 5 langkah
mudah membentuk dan mengoptimalkan Baitul Maal Masjid; Nashrullah J.
No comments:
Post a Comment