Dua orang laki-laki bersaudara. Mereka sudah yatim piatu
sejak remaja. Keduanya bekerja pada sebuah pabrik kecap.
Mereka hidup rukun, dan sama-sama tekun belajar agama.
Mereka berusaha mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.
Untuk datang ke tempat pengajian, mereka acap kali harus
berjalan kaki untuk sampai ke rumah Sang ustadz. jaraknya sekitar 10 km dari
rumah peninggalan orangtua mereka.
Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon rejeki untuk
membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan
adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, jabatannya naik, dia menjadi
kepercayaan sang direktur. Dan tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki.
Dia mendapatkan bonus karena omzet perusahaannya naik.