Translate

Friday, 21 September 2012

Pengantar Kepada as-Salafus-Shalih

Pengertian as-Salafus Shalih

Secara Bahasa :  salaf berasal dari kata : سلف  , berarti : تقدم, مضى, سبق   (mendahului, telah lewat/ yang lalu, terdahulu).
                          Orang Salaf yaitu  orang terdahulu[1]. والسلف : القوم المتقدمون فى السير
Dan salih berati  : ذو خير  (yang baik), sebagai deskripsi/sifat bagi kata salaf.[2]


Secara Istilah  : as-Salafus as-Shalih adalah tiga generasi pertama Islam pilihan, yaitu generasi Sahabat, Tabi’in    dan Tabi’ut-Tabi’in. [3]

وَالسَّابِقُونَ اْلأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ {100} التوبة
artinya  : Dan as-Sabiqunal awwalun dari   orang-orang  Muhajirin    dan   orang-orang  Anshor  dan orang-orang   yang  mengikuti  mereka dengan  ihsan, Alloh ridho kepada  mereka   dan  mereka  ridho  kepada Alloh , dan    Alloh  menyediakan bagi mereka  jannah  yang  mengalir   di bawahnya  sungai-sungai,  mereka  kekal  di  dalamnya  .  Itulah  keberuntungan yang  besar.  (  at Taubah 100  )
Hukum-hukum yang berkaitan dengan Ahludz dzimmah
Oleh Syaikh Abdul Qodir bin Abdul Aziz
(dalam buku Al Jami’ li Thalabi ‘Ilmisy Syarief)     

Pembahasan ini juga termasauk pembahasan yang mengalami penyelewengan pada jaman ini yang dilakukan oleh sebagian orang, kadang penyelewengan itu atas nama ijtiad dan pembaharuan, dan kadang dengan alasan toleransi agama. Dengan dengan penyelewengan-penyelewengan mereka, meereka manghapus hukum-hukum yang telah ditetapkan berdasarkan al-qur’an, as-sunnah dan ijma’.

Thursday, 20 September 2012

DOWNLOAD

Untuk mempermudah proses Download disarankan menggunakan Free Download Manager. Semoga bermanfaat.

Tarjemahan kitab-kitab rujukan
1. Syarkh arba’in an nawawi [ ibni daqiqil 'ied ]. Download
2. Al kabair [ Imam adz dzahabi ]. Download
3. Muhtarot iqtidhou shirotol mustaqim [ syaikh Ibnu taimiyah ]. Download
4. Syarkh aqidah wasitiyah [ ibnu taimiyah ]. Download
5. Kitab tauhid [ syaikh Muhammad bin abdul wahhab ]. Download
6. Aqidah salaf ashabul hadist. Download


Lima Prinsip Kemenangan Download

Thursday, 13 September 2012

9 Kesesatan Syi'ah Imamiyah Menurut Syaikh Al Qardhawi

DR Yusuf Al Qardhawi dalam Fatawa Mu’ashirah, menjelaskan 9 perbedaan tajam antara Ahlus Sunnah yang moderat dengan Syi’ah Imamiyah Itsna Asy’ariah/12 Imam. Berikut ini fatwa beliau:
1. Sikap Syi’ah terhadap Al Qur`an.
Sikap mereka terhadap Al Qur`an seperti yang telah saya jelaskan berulang-ulang kali bahwa mereka tetap percaya dengan Al Qur`an yang kita hafal. Mereka berkeyakinan bahwa Al Qur`an adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mushaf yang dicetak di Iran dengan mushaf yang dicetak di Mekah, Madinah dan Kairo adalah sama. Al Qur`an ini dihafal oleh anak-anak Iran di sekolah-sekolah agama (madrasah/pesantren) di sana. Para ulama Iran juga mengutip dalil-dalil Al Qur`an di dalam masalah pokok-pokok dan furu di dalam ajaran Syi’ah yang telah ditafsirkan oleh para ulama mereka di dalam kitab-kitabnya. Namun masih tetap ada di antara mereka yang berkata, “Sesungguhnya Al Qur`an ini tidak lengkap. Karena ada beberapa surat dan ayat yang dihilangkan dan akan dibawa oleh Al Mahdi pada saat dia muncul dari persembunyiannya.”

Monday, 3 September 2012

Kiat Mencari Jodoh

Allah telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, supaya muncul suatu ketenangan, kesenangan, ketenteraman, kedamaian dana kebahagiaan. Hal ini tentu saja menyebabkan setiap laki-laki dan perempuan mendambakan pasangan hidup yang memang merupakan fitrah manusia, apalagi pernikahan itu merupakan ketetapan Ilahi dan dalam sunnah Rasul ditegaskan bahwa “Nikah adalah Sunnahnya”. Oleh karena itu Dinul Islam mensyariatkan dijalinnya pertemuan antara laki-laki dan perempuan dan selanjutnya mengarahkan pertemuan tersebut sehingga terlaksananya suatu pernikahan.

Saturday, 1 September 2012

Omar Mochtar, Lion of The Desert

Umar Muchtar adalah seorang tokoh dan figur yang memiliki semangat juang tinggi, intelektual, cerdas dan berdedikasi tinggi pada agamanya. Dilahirkan tahun 1861, Umar memulai hidupnya menjadi seorang sufi dan memasuki tarekat yang bernama Sanusiyah sampai beliau meninggal. Tarekat yang unik. Ia tidak meninggalkan dunia tetapi peduli terhadap persoalan dunia. Tarekat ini sering berperang melawan ketidakadilan. Ini mengingatkan kita dengan do’a Abu Bakar, “Ya Allah! Jadikanlah dunia ini di tangan kami bukan di hati kami.”

MENYEMBUNYIKAN SEDEKAH

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Itulah perumpamaan yang seirng dipakai agar orang-orang lebih senang memberi daripada meminta.

Bagi umat Islam, diajarkan untuk memiliki kebiasaan memberi salah satunya dengan bersedekah. Sedekah, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai pengertian pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi.

Banyak hadis yang menerangkan keutamaan sedekah, antara lain berikut ini:
Imam Ali Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin menyampaikan perihal manfaat menyembunyikan sedekah. 

Pertama, melindungi rahasia si penerima sedekah. Karena, sedekah yang terang-terangan bisa merendahkan martabat si penerima dan hajatnya akan terliat. Sedekah sembunyi-sembunyi tidak menyebabkan si penerima meminta-minta.

Kedua, sedekah secara sembunyi-sembunyi akan menyelamatkan penerima dari gunjingan orang banyak. Karena, seringkali sedekah secara terang-terangan terkadang menimbulkan kedengkian dan buruk sangka orang banyak terhadap si penerima.

Ketiga, sedekah yang sembunyi-sembunyi dapat membantu si pemberi memperoleh keutamaan beramal karena sedekah sembunyi lebih utama dari pada terang-terangan.

Keempat, sedekah yang sembunyi-sembunyi bisa menghilangkan keraguan, iri hati dan ketidakikhlasan orang. Sedekah secara terang-terangan juga memiliki manfaat. Asalkan sedekah diberikan dengan ikhlas, jujur dan takwa.

Adapun manfaat sedekah yang diberikan secara terang-terangan adalah dapat mencegah kedengkian, buruk sangka dan kesombongan. Selain itu, akan menghilangkan sifat ingin dihormati dan dipuji serta bakal memunculkan sifat tawadhu (rendah hati).

Tak hanya itu, sedekah secara terang-terangan juga dapat mencegah munculnya syirik kepada Allah dan iri hati. Hal itu juga merupakan sunah Nabi karena merupakan wujud dari pernyataan syukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya.

Setelah mengerti manfaat sedekah secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi, kita mengetahui dengan jernih bahwa perbedaan pendapat di kalangan ulama berkenaan dengan kedua cara bersedekah.

Sebenarnya, bukan terletak pada kedua sedekah itu, tapi yang lebih mendasar terletak pada keadaan hati setiap pemberi sedekah saat bersedekah. Dengan perkataan lain, keadaan niat si pemberi menentukan kelebihutamaan sedekah yang dilakukannya. (nad)

RAHASIA KHUSUSK DALAM SHOLAT

Seorang ahli ibadah bernama Isan bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk sholatnya. Namun dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang kusyuk. Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat?”. Hatim berkata: “Apabila masuk waktu sholat aku berwudhu’ zahir dan batin.” Isam bertanya, “Bagaimana wudhu’ zahir dan batin itu?”

“iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin”

“iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin”

Hanya Engkaulah Yang Kami Sembah, Dan Anya Kepada Engkaulah Kami Memohon Pertolongan


Pada ayat kelima surat Al Faatihah ini membawa kita pada sebuah pengertian yang khusus, yakni pengkhsusan ibadah dan memohon pertolongan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kalimat “iyyaka” dalam ayat ini diulang dua kali, untuk menegaskan kepada manusia agar hanya kepada-Nya melakukan peribadahan dan hanya kepada-Nya memohon pertolongan, tidak kepada yang lain. Juga dapat diinterpretasikan sebagai pencapaian untuk merasakan kelezatan bermunajat dengan Sang Kaliq. Bagi hamba Allah yang mempunyai kesadaran dan pengetahuan, menyembah Allah dengan segenap jiwa dan raga merupakan kenikmatan yang luar biasa, tiada kenikmatan di dunia ini selain kenikmatan menyatu dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. “Iyyaka” juga menandaskan bahwa hanya kepada-Nya kita dapat melakukan pembicaraan dengan khusyuk dan tawadhu’ serta penyerahan diri secara total seakan Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di hadapan kita.

KESABARAN IMAM AL-BAQIR

Seorang Nasrani bermaksud mengejek Imam Muhammad bin Ali bin Husain yang digelari orang dengan panggilan “Al Baqir” (yang luas pengetahuannya). Orang Nasrani itu berkata kepadanya: “Engkau adalah baqar (lembu).” Maka Imam Baqir menjawab dengan penuh kelembutan: “Bukan, tetapi saya adalah Al-Baqir”. Orang Nasrani tersebut tidak menghiraukan jawaban tersebut. 
 
Selanjutnya ia berkata “Engkau adalah anak tukang masak, engkau anak wanita hitam yang mulutnya berbau.” Al-Baqir menjawab: “Seandainya engkau benar, maka aku doakan semoga wanita itu diampuni oleh Allah, dan jika engkau bohong, maka aku doakan semoga Allah mengampunimu.” Ternyata sikap lemah lembut dan pemaaf yang dimiliki oleh Imam Muhammad bin Ali bin Husain itu telah menimbulkan rasa kagum orang Nasrani tersebut, sehingga akhirnya diapun bertobat untuk tidak mengulangi lagi perangai buruknya itu dan menyatakan dirinya masuk ke dalam agama Islam.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. katanya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan kemenangan yang terus menerus. Tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Innallaha Ma'ashobirin: sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (ds)
Disaring dari Serial Mutiara Hikmah.

PERBEDAAN PENDAPAT ADALAH UJIAN ALLAH!



“Jikalau Tuhamu menghendaki tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: “sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS. Huud:118-119).

Kehidupan ini pada dasarnya disadari maupun tidak, adalah merupakan ujian daripada Allah Subahanahu wa Ta'ala demi menentukan siapakah yang terbaik amalannya. Adapun ujian tersebut akan hadir dalam berbagai bentuk dan keadaan yang sebahagian kita kenali dan sebahagian yang lain tidak.

KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI

Roda kehidupan di dunia selalu berputar, adakalanya di atas, suatu saat di bawah, kadang kala melewati jalan yang lurus dan mulus, namun kadang kala harus melewati jalan yang terjal dan mendaki. Namun apapun juga harus kita lewati dan harus bisa melewati. Hidup di dunia manusia tentu ingin bahagia, dengan cara apapun ditempuh namun kebanyakan kebahagiaan semu yang diperoleh.

MEMPERKOKOH PERSATUAN UMAT ISLAM

Saudaraku kaum Muslimin yang saya cintai.
            Pada kesempatan ini saya mengajak kepada para jamaah sekalian dan terutama kepada diri saya sendiri untuk senantiasa meningkatkan rasa taqwa kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya sehingga hidup kita selamat, bahagia, sejahtera lahir dan bathin mulai di dunia sampai di akhirat.

MEMPERKOKOH PERSATUAN UMAT ISLAM

Saudaraku kaum Muslimin yang saya cintai.
            Pada kesempatan ini saya mengajak kepada para jamaah sekalian dan terutama kepada diri saya sendiri untuk senantiasa meningkatkan rasa taqwa kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya sehingga hidup kita selamat, bahagia, sejahtera lahir dan bathin mulai di dunia sampai di akhirat.

MEMPERKOKOH PERSATUAN UMAT ISLAM

Saudaraku kaum Muslimin yang saya cintai.
            Pada kesempatan ini saya mengajak kepada para jamaah sekalian dan terutama kepada diri saya sendiri untuk senantiasa meningkatkan rasa taqwa kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya sehingga hidup kita selamat, bahagia, sejahtera lahir dan bathin mulai di dunia sampai di akhirat.

MEMPERKOKOH PERSATUAN UMAT ISLAM

Saudaraku kaum Muslimin yang saya cintai.
            Pada kesempatan ini saya mengajak kepada para jamaah sekalian dan terutama kepada diri saya sendiri untuk senantiasa meningkatkan rasa taqwa kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya sehingga hidup kita selamat, bahagia, sejahtera lahir dan bathin mulai di dunia sampai di akhirat.

KESEDERHANAAN DALAM KEMAKMURAN


Pada masa Rasulullah memimpin masyarakat Madinah, selaku orang besar ia justru paling melarat, walaupun warga Madinah hidup berkecukupan.

Pada suatu hari, ketika Rasulullah mengimami Shalat Isya berjamaah, para sahabat yang jadi makmum dibuat cemas oleh keadaan nabi yang agaknya sedang sakit payah. Buktinya, setiap kali ia menggerakkan tubuh untuk rukuk, sujud dan sebagainya, selalu terdengar suara keletak-keletik, seakan-akan tulang-tulang Nabi longgar semuanya.

Entri Populer

Majelis Ulama Indonesia

Radio Dakwah Syariah

Nahimunkar